Jeon Jungkook mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Sinb . Mengikis jarak diantara keduanya . Mata gelapnya menatap Sinb dalam . Mencoba menilai kebohongan di wajah gadis cantik itu .
Sinb menggelengkan kepalanya . Tidak , ia tidak boleh terjerat pesona Jungkook . Ia harus ingat jika dirinya adalah kekasih Jimin . Ia harus mengingat tentang luka yang sudah disebabkan olah pria itu .
" Aku mencintai Jimin oppa " ucapnya tegas .
Sinb bangun dari duduknya . Kemudian berniat untuk beranjak meninggalkan kamar Jungkook . Berada di dekat pria itu hanya akan membuat luka di hatinya menganga lebar . Membuatnya merasakan sakit yang luar biasa .
Belum sempat ia melangkahkan kakinya , ucapan Jungkook membuatnya menghentikan langkahnya . Membeku seketika .
" Aku mencintaimu Hwang Eunbi "
******
Tubuh itu masih membeku . Mencoba mencerna setiap kata yang baru saja diucapkan Jeon Jungkook . Mata sayu Sinb sudah terlihat berkaca-kaca . Bibir tipisnya bergetar hebat . Menahan isakan yang sudah hampir pecah .
Kedua tangannya mengepal erat . Mencoba untuk tidak megeluarkan tangisannya di hadapan Jungkook . Sinb tidak mau Jungkook melihatnya . Ia tidak mau Jungkook berpikir jika dirinya lemah hanya karena cintanya pada pria itu .
" Aku mencintaimu Hwang Eunbi . Kumohon beri aku kesempatan sekali lagi "
Ucapan Jungkook terdengar parau ditelinganya . Lirih , namun mampu menghancurkan pertahanan Sinb . Gadis itu semakin mengepalkan tangannya erat . Tidak peduli dengan buku tangannya yang memutih dibuatnya . Menahan diri sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan isakan .
Sama halnya dengan Sinb , Jeon Jungkook juga berusaha untuk tidak mengeluarkan tangisnya . Meskipun nyeri di hatinya mengatakan yang sebaliknya . Bayangan bagaimana Jimin memeluk Sinb dan fakta jika Jimin berhasil menjadikan Sinb sebagai kekasihnya semakin membuat nyeri di hati Jungkook tersayat lebar . Sakit luar biasa .
Ia menyesal , sangat . Keterlambatan menyadari perasaannya sendiri membuat Jungkook kehilangan gadisnya . Kehilangan kesempatan untuk menjadikan gadis itu miliknya .
Andai saja Sinb mau berbalik , mungkin ia bisa melihat bagaimana raut sendu Jeon Jungkook saat mengatakannya . Manik mata itu menatapnya dengan berkaca-kaca . Menunjukkan sisi lemah Jeon Jungkook yang belum pernah ditunjukkan sebelumnya .
Kalau boleh jujur jauh di dalam hatinya Sinb bersorak bahagia . Mengetahui fakta jika pria yang dicintainya sejak lama ternyata juga memiliki perasaannya yang sama dengannya . Namun semua sudah sangat terlambat sekarang . Bagaimana pun mereka berdua tidak mungkin bisa bersama . Jungkook sudah milik Yuju dan dirinya sudah bersama dengan Jimin . Kedua orang itu akan tersakiti jika ia menuruti kata hatinya untuk bersama dengan Jeon Jungkook .
Sinb memejamkan matanya sejenak .Membiarkan setetes air mata yang sedari tadi di tahannya mengalir membasahi pipinya . Ia tidak akan pernah tega menyakiti Yuju dan Jimin demi kebahagiannya . Sinb tidak seegois itu .
Namun haruskah ia mengorbankan perasaannnya ?
Haruskah dirinya terluka untuk kebahagiaan unnie nya ?
Sinb menggelengkan kepalanya . Harus ada pihak yang mengalah dalam cerita ini . Yuju dan Jungkook sudah bahagia dengan cerita mereka . Sangat tidak adil jika dirinya datang sebagai penghancur cerita itu .
Gadis itu tersenyum masam di balik tangisannya . Kemudian membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Jungkook . Mata sayu itu menatap dalam manik mata gelap milik Jungkook . Berusaha memberikan keseriusan dari tatapan mata mereka .
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance ; Sinkook ✔
FanfictionKarena kisah mereka hanyalah kepingan cinta terlambat yang berharap untuk berakhir bahagia