Titik-titik air berjatuhan begitu deras malam itu . Membasahi jalanan dan semua yang ada di bawahnya . Membawa hawa dingin yang menusuk ketika bertemu dengan hembusan angin malam . Aroma khas yang ditimbulkannya menyeruak melalui indera penciuman . Suara bisingnya memecah keheningan malam .
Hujan juga menahan Sinb untuk pulang ke dorm setelah latihannya . Membuatnya harus menunggu di depan kantor agensinya hingga hujan sedikit lebih reda . Salahkan saja kenapa ia bisa lupa membawa payung sebelum berangkat dari dormnya .
Sinb menunggu . Hanya sendirian . Mungkin jika membernya ada disini , dirinya tidak akan merasa kesepian seperti saat ini . Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan .
Tangan kanannya terulur . Membiarkan bulir demi bulir hujan membasahi permukaan telapak tangannya . Menghiraukan dingin menusuk yang dirasakan kulitnya . Kedua matanya terpejam . Menikmati alunan suara hujan lewat indera pendengarannya .
Sekelebat bayangan itu tiba-tiba muncul . Menampilkan wajah rupawan seseorang yang tersenyum ke arahnya dibawah guyuran hujan . Tangan pria itu mengelus pelan permukaan wajahnya . Iris mata gelapnya menatap dalam ke arah mata sayu Sinb . Membuat debaran tak karuan pada jantungnya
Bayangan itu terlihat begitu nyata . Seolah mengajak Sinb bernostalgia tentang kenangannya bersama hujan .
Beberapa tahun lalu , di bawah guyuran hujan , di pelukan pria itu .
" Kau satu-satunya orang yang membuatku menyukai hujan " ucapnya pelan .
2013 , September
Sinb melangkahkan kakinya lesu begitu keluar dari ruangan Bang sajangnim . Gadis itu berjalan pelan kemudian mendudukkan tubuhnya di sebuah kursi di lobby gedung agensinya .
Source Music Entertaiment ? Dipindahkan ?
Kata-kata itu seolah berputar-putar di kepala Sinb . Rumor tentang kepindahan beberapa trainee ke agensi lain sudah sampai di telinga Sinb . Namun dirinya sama sekali tidak menyangka jika namanya juga termasuk dalam daftar trainee itu .
Entahlah , Sinb sama sekali tidak tau apa yang dirasakannya saat ini . Marah , sedih , kecewa . Semua sudah berbaur menjadi satu sekarang . Ingin sekali ia menolak tawaran dari Bang sajangnim , namun entah mengapa perasaan takut menguasainya ketika harus bertatap muka dengan pria nomor satu di BigHit Enteratiment itu .
Dirinya sadar jika ia hanya seorang trainee . Posisinya tidak mendukung untuk menolak keinginan Bang Sajangnim . Bisa-bisa ia dikeluarkan dan membuatnya harus menyerah akan mimpinya sebagai idol .
Sinb tentu tidak mau hal itu terjadi , namun untuk pindah agensi , itu terlalu berat untuknya . Ia pasti membutuhkan waktu lama untuk kembali beradaptasi dengan lingkungan baru . Mungkin bagi sebagian orang , lingkungan baru terlihat sangat menyenangkan . Tapi tidak bagi Sinb .
Dirinya bukanlah tipe orang yang mudah bergaul dengan siapa saja . Dia juga terkesan tertutup pada orang-orang yang baru dikenalnya . Itu sebabnya Sinb tetap berusaha bertahan di BigHit meskipun tubuhnya benar-benar merasa lelah . Sinb sudah merasa nyaman disana .
Sebenarnya sulit beradaptasi bukan satu-satunya hal yang membuat Sinb berat untuk dipindahkan ke Source Music Entertaiment . Satu lagi hal yang menggangu pikirannya adalah Jungkook .
Jika ia dipindahkan , tentu dirinya akan sulit untuk bertemu dengan Jungkook . Saat ini saja bisa bertemu dengan pria itu sekali saja sangat sulit untuknya . Apalagi jika mereka tidak se agensi .
Sungguh , Sinb tidak bisa membohongi dirinya sendiri . Jeon Jungkook adalah faktor lain mengapa dirinya tetap ingin menjadi idol meskipun sering sekali terlintas dalam benaknya untuk menyerah . Seolah-olah Jeon Jungkook adalah hal terpenting untuk kelanjutatan hidup dan mimpinya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance ; Sinkook ✔
FanfictionKarena kisah mereka hanyalah kepingan cinta terlambat yang berharap untuk berakhir bahagia