Sosok cantik itu terduduk di ranjang kamar tidurnya . Menekuk kedua lututnya dan menyandarkan kepalanya pada lipatan tangan .
Wajah cantiknya terlihat mengerikan . Kedua mata itu terlihat membengkak . Bibir tipisnya terlihat pucat . Jejak – jejak air mata masih dapat terlihat pada permukaan wajahnya .
Senyuman manis yang selalu terpampang di sosok jelita itu menghilang . Tergantikan dengan isakan lirih yang menandakan jika gadis itu terluka .
Kondisi kamar juga tidak terlihat baik-baik saja . Semuanya berantakan . Buku-buku yang semula tersusun rapi kini juga sudah tercecer di lantai . Seprai hingga selimut kini juga sudah tidak berbentuk lagi .
Mata itu memejam kuat . Ketika suara pria itu kembali terngiang . Menambah goresan luka yang sudah dua hari ini menganga lebar . Gadis itu menutup telinganya . Mencoba menghilangkan kilatan suara itu dari angannya .
Isakan lirih itu terdengar semakin keras . Seolah menggambarkan betapa hancurnya batin seorang Choi Yuna .
Bagi Yuju , pria itu segalanya .
Pertemuan pertama mereka seolah tergambar begitu mengagumkan pada ingatannya . Senyuman pria itu menjeratnya . Membuat gadis itu jatuh cinta .
Yuju ingat dengan jelas , betapa senangnya dirinya ketika mendengar Jeon Jungkook mengatakan sesuatu yang membuatnya serasa melayang .
" A.. Aku menyukaimu Yuju – ya "
Suara baritone yang terdengar sedikit bergetar karena gugup itu seperti alunan melodi yang mengalun di telinganya . Terdengar begitu indah .
Ingatan tentang bagaimana pria itu tersenyum untuknya . Menggandeng jemari tangannya . Hingga ketika tubuh tegap itu merengkuhnya ke dalam pelukannya . Semua terasa begitu menyakitkan untuk sekedar diingat .
" Kau jahat Jungkook-ah "
Ungkapan itu terdengar di sela tangisannya . Hati nya sakit luar biasa . Batinnya memaki sosok Jeon Jungkook yang telah menorehkan luka untuknya . Semudah itukah bagi Jungkook melupakan semuanya . Mengatakan jika dia salah menafsirkan perasaannya . Tanpa tau bagaimana hancurnya dirinya .
Ceklek..
Pintu kayu dengan cat putih itu dibuka . Membuat Yuju mendongakkan kepalanya ke arah sumber suara .
Mata sembab nya menatap sosok pria yang kini tengah berdiri di ambang pintu kamarnya . Menatapnya dalam dengan pandangan yang sulit diartikan . Pria itu berjalan mendekat . Melangkahkan kaki jenjangnya hingga berhenti di hadapan Yuju .
Rahang pria itu mengeras ketika melihat keadaan gadis di hadapannya . Sesuatu di dalam dirinya merintih tidak terima . Tangannya mengepal kuat . Ingin rasanya saat itu juga dirinya memberikan bogem mentahnya pada Jeon Jungkook . Menghajar pria itu tanpa ampun .
Iris keduanya masih saling menatap . Menyiratkan rasa sakit yang dalam dengan arti yang berbeda . Bibir Yuju bergerak lirih . Menggumamkan nama dari sosok jangkung yang kini berdiri di hadapannya .
" Dokyeom-ah "
Dokyeom diam . Pria itu masih berdiri dengan tatapan sendunya . Tidak berniat membalas panggilan lirih dari Choi Yuna .
" Ige jinja neomu appa "
Hanya empat kata . Sarat akan rasa sakit dan kerapuhan di dalamnya .
Pria itu menunduk . Menolak kembali menatap mata Yuju yang sudah penuh dengan air mata .
Seakan mengoyak batin pria tampan itu sekali lagi . Ditambah dengan setetes air mata yang mengalir ketika gadis itu menyelesaikan ucapannya . Dokyeom tidak sanggup . Sungguh .
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance ; Sinkook ✔
FanficKarena kisah mereka hanyalah kepingan cinta terlambat yang berharap untuk berakhir bahagia