Chapter 14

2.6K 327 38
                                    

Kedua manik mata gelap itu menatap iris mata Sinb dalam . Mengunci tatapan gadis itu untuk tetap tertuju ke arahnya . Genggaman tangan Jungkook pada payung abu-abu itu semakin mengerat . Tatkala melihat tatapan nanar yang diberikan pujaannya .

Perlahan , langkah demi langkah ia mendekat . Hatinya merintih sakit menatap manik mata Sinb . Batinnya memberontak memaki dirinya sebagai penyebab hilangnya senyuman yang sedari dulu selalu dirindukannya .

Hwang Sinb meremas ujung T-shirt putih yang dikenakannya . Menahan segala macam perasaan yang membuncah ketika pria itu semakin mendekat . Pandangannya sudah mengabur . Tertutup oleh bulir demi bulir air mata yang sudah menumpuk di kelopak matanya . Gadis itu memalingkan kepalanya . Menolak kontak mata yang terjadi diantara mereka .

Sinb tak sanggup . Sungguh . Memandang wajah pria itu saja sudah mampu membuka kembali luka dalam hatinya . Menggoresnya semakin dalam dan menyakitkan . Terlalu berat untuknya .

Jeon Jungkook menghentikan langkahnya . Berdiri tepat di hadapan gadisnya . Iris gelap miliknya kembali berbicara . Menatap Sinb yang masih memalingkan wajahnya . Bibirnya bergetar hebat .

" Apa melihatku saja begitu menyakitkan untukmu Sinb-ya ? "

Lirih . Kata-kata itu terlontar begitu pelan dari mulut Jungkook . Namun masih mampu di dengar oleh Sinb dengan begitu jelas . Berbaur dengan suara guyuran hujan yang semakin memekakkan .

Mata sinb terpejam pelan. Pertahanan yang memang sedari awal tidak begitu kokoh itu kali ini sudah hancur tak bersisa . Membiarkan tetes demi tetes air mata meluncur deras dari manik mata sayu miliknya . Gadis itu terisak . Menambah nyeri dalam batin Jeon Jungkook ketika melihatnya .

" Apa tidak ada lagi kesempatan untuk kita bisa memulainya dari awal lagi Hwang Eunbi ? "

Jeon Jungkook memandang nanar gadis dihadapannya itu . Sorot matanya terlihat begitu menyedihkan . Tersirat rasa sakit dan penyesalan yang teramat dalam .

Hidupnya sudah terasa hancur sekarang . Dunianya terasa runtuh ketika gadis itu perlahan mulai menghilang . Memutus kontak dan menjauh seperti tak saling mengenal .

Awalnya Jungkook marah . Saat gadis itu sudah tidak menghargai setiap detik waktu yang mereka lalui bersama . Melupakan dengan cepat setiap gulir memori antara mereka berdua . Berpura-pura tak saling tau bahkan enggan menyapa . Melupakan janji keduanya untuk tetap saling bersandar pada bahu masing-masing setiap ada masalah menimpa .

Namun semua pemikirannya berubah . Ketika lewat bibir tipis itu Hwang Eunbi mulai menjelaskan alasannya berubah . Menohok Jungkook dengan perasaan bersalah . Ialah penyebabnya . Ketidakpekaannya menghancurkan segalanya . Menyakiti Sinb dan dirinya juga .

Demi tuhan jika Jungkook bisa , ia ingin kembali memutar waktu pada saat-saat mereka masih bersama . Ia ingin menyadari perasaan tulus Sinb untuknya . Mengatakan pada gadis itu jika ia juga memiliki perasaan yang sama . Merubah segalanya agar cerita mereka bisa berakhir bahagia .

Hujan masih setia mengguyur . Dan kedua orang itu masih tetap bertahan dalam posisi mereka . Hanya isakan Sinb yang berbaur dengan suara guyuran hujan yang memecah keheningan diantara keduanya .

Berbagai pemikiran berkecamuk di kepala Jungkook . Antara tetap pada kesungguhannya untuk merebut Sinb lagi atau menyerah tentang perasaannya .

Tetap berusaha meyakinkan Sinb untuk kembali padanya padahal dirinya memiliki Yuju di sampingnya . Jungkook sadar betapa egoisnya dia . Namun sekuat apapun Jungkook mengelak , hatinya akan selalu menjadi milik Hwang Eunbi . Selalu tertuju pada Sinb seorang .

Dirinya baru menyadari semuanya setelah Sinb tiba-tiba menghilang dari hidupnya . Perasaannya pada Yuju selama ini adalah sebuah rasa nyaman sebagai teman . Kekagumannya pada sosok Yuju membuat Jungkook salah menafsirkan jika itu cinta .

Last Dance ; Sinkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang