"Ragamu sudah berlari terlampau jauh
Hingga mungkin tidak dapat lagi untuk kurengkuh "
Langit kota siang ini terlihat menghitam . Disertai dengan tetes demi tetes hujan yang berjatuhan . Membasahi apapun dibawahnya yang tak ditutupi perlindungan . Menghentikan waktu dan segala keramaian kota yang berjalan .
Dalam bisingnya hujan , Hwang Sinb terdiam . Menatap jendela besar dihadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan . Iris sayunya mengerjap perlahan . Tercetak jelas penuh kekosongan .
Sinb sadar . Separuh dalam dirinya rasanya telah menghilang . Meninggalkan bekas kehampaan yang begitu menyakitkan . Waktunya terasa hanya berputar . Terlalu monoton untuk dilewatkan .
Iris kecoklatan itu bergerak perlahan . Mengalihkan fokusnya pada benda berkilauan yang melingkar pada jari manisnya . Hati Sinb mencelos dalam . Setetes air mata mengalir dari iris sayunya .
Benda indah itu terlihat berkilauan . Kontras dengan iris Sinb yang memandangnya dalam isakan . Batinnya memberontak kesakitan . Nalarnya terisak penuh penyesalan .
Manik hazel itu terpejam perlahan . Membiarkan tetes demi tetes air matanya tumpah tanpa perintah . Bibir ranumnya bergetar . Bersuara teramat pelan .
" Maaf "
" Aku benar-benar minta maaf "
***
" Sampai kapan kau mau terus seperti ini Jeon Jungkook ? "
Kim Yugyeom bersedekap . Memandang jengah ke arah sahabatnya yang kini tengah meringkuk di dalam selimut hangatnya . Pria itu menghela nafasnya pelan . Ia sudah kehabisan akal . Tidak tau lagi bagaimana caranya membuat sahabatnya itu kembali seperti semula .
Beberapa hari yang lalu Jungkook datang padanya . Dengan kondisi yang jauh dari kata sempurna . Rambutnya berantakan , pakaiannya tak beraturan dan bau menyengat khas alkohol tercium menguar . Pria itu bahkan sudah dalam keadaan tidak sadar .
Dalam ketidaksadarannya itu Jeon Jungkook terisak . Meracau tak jelas yang membuat Yugyeom kebingungan . Pria itu berulang kali menggumamkan kata permohonan . Meminta untuk tidak ditinggalkan .
Awalnya Yugyeom tidak mau terlalu mencampuri . Ia pikir ini adalah sebuah privasi . Tapi melihat betapa hancurnya Jungkook ia mulai gelisah sendiri . Pria itu itu mulai mencari . Apa penyebab Jeon Jungkook menjadi seperti ini .
Hingga pada malam itu , sebuah panggilan masuk pada ponsel Jeon Jungkook berbunyi . Membuat Yugyeom beranjak dari duduknya yang semula mengawasi Jungkook yang masih terlelap dalam sepi .
Tangan pria itu terulur . Menggapai ponsel Jungkook yang terus saja berdering tanpa henti . Irisnya memandang . Menatap ke arah nama penelfon di layar datar ponsel itu .
" Sinb ? "
Kening Yugyeom berkerut . Nama yang sama dengan gadis yang menelfon Jungkook waktu itu . Seketika nalar Yugyeom langsung tertuju pada sosok Hwang Sinb . Sosok gadis yang pernah dikabarkan dekat dengan Jungkook dulu . Yang juga salah satu hoobae mereka . Kekasih dari si tampan Park Jimin .
Pria itu mengendikkan bahunya tak peduli . Tidak mau mencampuri urusan pribadi . Toh banyak sekali orang yang bernama Sinb di negri ini .
Jemari panjangnya mengeser tombol hijau pada layar .
" Yob- "
" Oppa "
" Jungkook oppa maaf .. hiks... maafkan aku ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance ; Sinkook ✔
FanfictionKarena kisah mereka hanyalah kepingan cinta terlambat yang berharap untuk berakhir bahagia