"Na Jaemin..."
"...."
"Kau benar Na Jaemin kan?.. "
"Hina Chan.. "
"Apa maksudmu? Aku Kim Sohyun. Kau tidak ingat aku?"
"Ah maaf Sohyun sunbaenim, aku hanya sedikit berhalusinasi.."
"Mungkin kau lapar. Mau kutraktir?"
Author POV
Jaemin memasuki sebuah restoran mewah bintang lima dengan Sohyun yang berada di samping kanannya. Sohyun merupakan sunbae Jaemin ketika SMP sampai SMA. Mereka saling mengenal walaupun tidak terlalu akrab.
"Pesanlah sesuatu yang membuatmu kenyang!"
Jaemin hanya mengangguk canggung lalu segera memesan. Sementara menunggu pesanan datang, Jaemin melihat keluar kaca bening di sampingnya yang memperlihatkan suasana jalanan diluar restoran. Sohyun hanya sibuk pada ponselnya dan terkadang tertawa kecil saat memandang layar ponselnya.
Itulah alasan mengapa mereka tak pernah akrab walaupun berada di lingkungan yang sama selama 6 tahun.
"Sohyun sunbae-"
"Kudengar di Universitas mu, akan ada 2 mahasiswa baru. Apa itu benar?", tanya Sohyun sambil membulatkan bola matanya yang masih menghadap layar ponselnya.
"Ya itu benar, salah satunya Koeun", jawabku setelahnya.
"Koeun? Apa dia sudah kembali dari Jepang?"
"Iya, sudah seminggu yang lalu"
Setelah beberapa menit menunggu, pesanan Jaemin datang. Ya, hanya beberapa menit. Sohyun menatap Jaemin bingung.
"Hanya nasi dan air putih?"
"Sunbae bilang untuk memesan hal yang membuatku kenyang. Ini sudah cukup"
"Terserahmu saja Na Jaemin.. "
Drrtttt... Drrtttt...Ponsel Sohyun yang ia letakkan di atas meja makan bergetar.
"Sebentar! Aku harus menjawab telepon"Jaemin hanya mengangguk. Jaemin mulai menebak bahwa
Sohyun
akan
"Maaf Jaemin, aku ada urusan. Sampai jumpa lain hari!"
pergi.
Lagi - lagi, Jaemin hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Bukan pertama kalinya ia mengalami hal ini saat bersama Sohyun.
Jaemin POV
Karena dirasa hari mulai gelap, aku memilih untuk pulang. Saat aku sampai di pintu keluar restoran, aku merasakan kakiku menginjak sesuatu. Sebuah nametag bertuliskan..
Lee Haeri.
Kurasa Haeri tak sengaja menjatuhkan nametag nya. Kemungkinan besar, Haeri berada di restoran ini tadi. Atau mungkin hanya lewat. Apa yang Haeri lakukan di restoran mewah ini?
Kusimpan nametag milik Haeri di saku mantelku. Mungkin di lain kali aku bisa mengembalikan nya. Lalu tetes demi tetes air hujan mulai turun dari langit sore ini. Kuputuskan untuk menetap di restoran ini untuk beberapa menit kedepan.
Tak terasa 5 menit berlalu, aku terus memandangi jalanan yang basah akibat hujan. Sampai seorang yeoja berhenti tepat di seberang sana. Dia memakai payungku yang kuberikan pada Haeri. Namun, ia menggunakan masker di wajahnya.
Aku segera keluar dari restoran tanpa peduli hujan yang mulai membasahiku. Dia. Yeoja di seberang sana menatapku sekilas. Sepertinya aku pernah menatap mata itu sebelumnya. Tetapi entah kenapa tatapan itu berbeda sekarang.
Lalu sebuah mobil berhenti di depan yeoja itu, membuatku tak bisa melihat gerak-gerik yeoja itu. Sosok yeoja itu menghilang setelah mobil itu melaju. Ya, lebih tepatnya mobil itu membawanya pergi.
07.45 am
Di hari ini bisa jadi hari yang menyenangkan karena Koeun, temanku sedari kecil, akan menjadi mahasiswi baru di kampusku. Kelas hampir dimulai, aku hanya duduk sambil menunggu dosen datang.
Suasana kelas hari ini sangat ramai. Orang - orang sibuk membicarakan hal mereka anggap menarik. Setelah dosen memasuki kelas, serentak semua orang yang ada di ruangan langsung tenang.
"Oke anak - anak, kali ini ada mahasiswi baru. Silahkan dengarkan dengan baik perkenalannya!", seru dosen dengan suara lantang.
Sebelum melakukan perkenalan, dia, Koeun menatapku sambil menahan tawa kecilnya. Ya, tentu kami senang.
"Annyeong! Ko eun ji imnida! Aku pindahan dari Jepang. Tetapi aku asli orang korea. Senang bertemu kalian!"
Tanpa memudarkan senyum manisnya, Koeun sedikit membungkuk lalu disusul tepuk tangan seisi ruangan.
Semua siswa terutama para namja membuat riuh suasana kelas setelah perkenalan dari Koeun. Ketika dosen mulai menggebrak meja, barulah semua murid terdiam.
"Silahkan duduk di mana saja yang kau sukai, Koeun-ssi"
Dan pastinya ia langsung berjalan ke arahku kemudian duduk di samping kananku. Sontak, seluruh isi ruangan menghadap ke arahku.
"Koeun-ah, siapa 1 mahasiswa baru yang lain?", tanyaku memulai pembicaraan. Koeun menaruh tasnya dan kemudian menjawab.
"Entahlah! Aku hanya sendiri saat masuk tadi. Tidak ada orang lain"
... "Ehemmm!!"
Dosen berdehem begitu kerasnya.
"Jaemin! Kau bisa berkenalan atau berbincang - bincang dengannya setelah kelasku selesai. Mengerti?", ucap dosen yang tengah mengabsen murid.
"Mengerti.."
.
Tok.. Tok.. Tok!Suara ketukan pintu dari luar sana mengalihkan aktivitas pengajaran. Dosen otomatis menghentikan aktivitasnya sementara.
"Masuk! Oh kau sudah datang?..
Baiklah anak - anak, ada 1 lagi mahasiswa baru. Dengarkan perkenalan nya baik - baik!"
Seorang namja bertubuh tinggi masuk ke ruangan. Sampai di depan kelas, ia menghadap ke depan. Tunggu! Dia itu...
Kurasakan Koeun menepuk bahuku dengan tangan kirinya. "Jaemin-ah, bukankah dia... "
.
.
.
."Annyeonghaseyo! Lee Jeno imni-
Mata kami bertemu dan wajahnya tampak terkejut melihatku. Aku sudah tidak menjumpainya sejak 3 tahun yang lalu. Sejak Hina pergi.
da.."
Tbc.
Hai 😁
Selamat hari minggu ✌Free voment ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault ( Na Jaemin * Hina Chan )
Fanfiction"I hope that God removes all of my memories about you and I hope we will not meet again later. This love hurt me so much.. " -히나 찬-