Chapter 2

6K 236 9
                                    

Ku buka mataku perlahan terasa berat tapi kutetap membukanya ku melihat diriku terbaring dikasur ini dikamar yg megah mewah bagai istana.

"Di-dimana a-aku?"tanyaku terbata bata

Saat ku bertanya tanya dalam hati tiba tiba pintu terbuka seseorang datang menghampiriku , ku tak bisa melihat matanya karna dia memunggungi lampu dan mataku yg buram.

"Hey bagaimana keadaanmu sekarang"tanya dia mendekatkan wajahnya

"Si-siapa kamu?"tanyaku takut.

"Jangan takut hm..."dia mencoba menenangkanku "aku-aku Angga"jawabnya menarik nafas dan dikeluarkannya perlahan.

"A-angga ka-kamu!"jawabku shock ditengah tengah ketakutan..

"Non bangun"panggil seseorang..

"Hm..."jawabku hanya berdehem

"Anda tidak apa-apa saya dengar anda mengigau"jelas pelayanku

Ternyata mimpi toh batinku terasa lega hanya mimpi..

"Bangun non anda harus sekolah"pelayan itu mencoba membangunkanku lagi

"Iya...iya..."aku beranjak pergi dan masuk kedalam kamar mandi. Pelayanku lalu pergi meninggalkan kamarku.

Sesudah aku mandi lalu duduk dimeja rias kali ini aku menguncir rambut panjangku kuncir kuda. Meninggalkan kamarku pergi keruang makan dan mengambil sadwitch yg sudah tersedia. Dan menuju mobilku.

Dimobil ada sebuah telfon dari mamaku yg bekerja di canada aku hanya tinggal sendiri dirumah pelayan setiaku dan sopirku.

"Halo ma? Kenapa nelfon ada apa?"

"Oh halo nak mama kayaknya belum bisa pulang pekerjaan mama masih numpuk"

Sudah biasa mamaku seperti ini selalu bilang pekerjaannya menumpuk sampai-sampai aku bosan mendengarnya.

"Halo nak,halo dengar mama sayang"

"Ya ma udah mau sampai nih udah dulu ya"

Pip..

Aku langsung saja menutup telfon karna sudah sampai. Ku buka pintu mobil dan berdiri memasuki sekolahku menuju kelas.

Saat aku ingin memasuki kelas aku harus berhadapan dengan Angga aku jadi mengingat mimpi burukku yg sudah hampir lupa diingatkan lagi. Mataku bertemu matanya.

"M..maaf"ku mengalihkan pandanganku dan menuju bangkuku.

aku terus berpikir tentang mimpi burukku itu mungkin sekarang dipikiranku hanya ada itu menyebalkan

"Hay Mars"sapa Emi membuyarkan lamunanku.

Lagi lagi dia memanggilku Mars aku terasa seperti planet.

"A-apa?"jawabku kaget.

"Kok kali ini kamu sering ngelamun"jawabnya curiga dengan sikapku akhir akhir ini yg aneh.

"Nanti istirahat aku ceritain"aku membuatnya kepo.

Saat ku membuang muka aku melihat Angga yg memperhatikanku dan cengar cengir aku menatap tajam dirinya. Dia langsung berhenti cengar cengir.

Jam pelajaran pun dimulai lagi aku mulai bosan aku menatap kesamping ku lihat Angga yg sedang menulis yg aku gk tau aku menatap Angga saat Angga menoleh aku langsung memerhatikan guru didepanku.

"Apa kau melihatku"tanya Angga setengah berbisik yg tetap menatap kedepan

"Ih jangan kege-eran deh"jawabku menghilangkan kege-erannya.

My Husband Is LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang