Dikoridor sekolah hanya mereka yg berjalan dengan normal yg lainnya lambat. "Hey cepat kembalikan mereka kesian tau!" Ketus Emily.
"Baiklah"
Dengan sekali tepukan tangan suasana kembali normal."Bagaimana kita kekantin dulu?" Kata Noval.
"Tapi kau yg membayarnya?"
"Baiklah seterah kau saja Emilyun!"
"Hey , namaku Emily ya..? Bukan Emilyun Noval." protes Emily."Okay kita kekantin sekarang!" kata mereka kompak.
Dikelas juga semua menjadi kembali normal kebisingan terdengar lagi.
"Berisik lagi" kesal Marsha.
"Tenangkan dirimu."Marsha bangun dari duduknya keluar diikuti oleh Angga.
"Angga bisa nggak kau tidak ikut denganku"
"tidak" Angga menggeleng.
"Baiklah" Marsha hanya bisa pasrah.Tiba - tiba Angga memeluk Marsha. Seketika orang yg lewat terlebih lagi para perempuan yg iri dengan Marsha.
Tak ada angin dan tak ada petir Angga memeluknya erat sekali.
"Bisakah kau berjanji untuk tidak meninggalkanku lagi?"
"memangnya kenapa?"
"Aku hanya ingin berada disampingmu"
"Baiklah , aku berjanji""Terima kasih"
Angga melepaskan pelukannya lalu tersenyum. Tak lama bel masuk berbunyi kembali dan pelajaran akan dimulai kembali."Ayo masuk!"
Beberapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi semua murid merapikan barang - barang memasukkannya ke tas.
Marsha mencari Emily.
"Emi dimana Angga?"
"Biasa dia dengan Evant , Raka , Farel dan Noval kita akan bertemu diistana. Maukah kau nanti bersamaku?"
"Nanti , aku katakan pada bibi dulu!" Izin Marsha.
"Sudahlah mereka sudah tau.. kan sudah dikatakan Emily bahwa ibumu itu tabib istana mengerti?"
"Ya"'Kenapa mama tidak bilang?' Batin Marsha.
"Karna itu harus dirahasiakan!"
Jawab Angga enteng yg mengetahui batin Marsha."Bagaimana kau tau?"
"Tau aku ini bisa baca pikiran orang..wle.."
Angga menjulurkan lidah meremehkan Marsha. Marsha hanya mendecik kesal.Mereka duduk biasa membiarkan guru datang dan menjelaskan materi selanjutnya. Terlihat bahwa bangku
Sebelah Indah yg kosong."Beberapa hari ini kita libur sekolah !" Ucap guru. "Yey" sorak bahagia terdengar.
"Dimana Endreal?"
"Jangan membuatku marah!"
"B-baiklah."Tak terasa bel pulang berbunyi murid - murid terlihat begitu bahagia mendengar bel pulang.
"Ayo!" Ajak Angga diikuti Emily dan yg lain.
"Kemana?"
"Heh...ke jonggol"
"Aneh?"
"Ya enggak lah kita kegudang!"
"Ngapain?"
"Hm..! Jalan - jalan!"
"Ih mana ada digudang ada mall"
"Udah ikut aja"
Sesudah dipastikan bahwa sekolah semakin sepi. Gerbang sekolah pun sudah dikunci.Mereka pergi kegudang sekolah.
"Tutup matamu!" Perintah Angga.
"Buat apa?" Tanya Marsha polos.
"Sabar ini cobaan!" Angga mengelus dadanya pelan.
"Tutup saja bayangkan kau berada di dalam kamar yg megah dan indah."
"Okay!" Setuju Marsha.Marsha menutup mata dengan kedua telapak tangannya. Sebuah sinar mengelilingi mereka.
Seketika mereka berdua sudah sampai didalam kamar yg megah dan indah. Emily dan yg lain sudah beraktivitas seperti biasa.
Perlahan Marsha membuka kedua matanya.
"Benarlah ini kamar!" Seru Marsha menjatuhkan tubuhnya ke kasur.
"Hey jangan tidur dulu" tegur Angga.
"Memangnya kenapa?"
"Lihat dulu kau masih berpakaian seragam sekolah?"
"Oh iya.. dimana bajuku?" Marsha bangun menaruh tas diatas kasur yg berukuran size.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Lord
FantasyKenyataan yang tidak aku ketahui, aku seorang Ratu dari kerajaan Altaric yang di ketahui Rajanya seorang Werewolf dan Ratu seorang Vampire. -Marsha Hinyaru- Aku sudah menemukanmu, dan kini aku tidak akan melepaskanmu kapan pun dan sedetik pun aku a...