Chapter 8

3K 95 3
                                    

"Aku mau tanya saat pertama aku masuk sekolah apa kamu sedang dihukum!?" Marsha menatap Angga dengan tatapan polos dan lugu.

"Bagaimana ya....hehehehe" Angga terkekeh. "Ketauan deh dikira kamu udah lupa"

"Okay.... saat itu aku sedang dihukum karna tidak me...ngerjakan pr.." ucap Angga sedikit malu. "Jangan tertawa!"

Marsha mengernyitkan alis.. tak lama suara Marsha terdengar. "Hahaha...aneh cowo tampan ternyata pernah ya...?" Ucap Marsha disela - sela tawanya.

"Dibilang jangan tertawa... aku akan menghukummu!"
"Hah?"
"Serius aku akan menghukummu"
"Oh?"
"Dua rius malah?"
"Hukuman apa?"

"Kau akan terus bersamaku dan gak boleh ngebantah apa - pun!!" Tegas Angga.

"Ada tidak hukuman yg lain..?" Tawar Marsha.
"Emang disini pasar.. tawar menawar!"
"Ya... mungkin"

"M..... Angga...."panggil Marsha canggung takut marah.
"Ya!"Angga menoleh.
"Aku...ingin bertanya ba...bagaimana Ratu dan Raja me...meregang nya..wa?" Tanya Marsha ragu takut Angga marah.

Apa dia akan marah
Batin Marsha khawatir.

"Tidak aku tidak akan marah....aku juga tidak tau itu kenapa Raja dan Ratu meregang nyawa yg pasti itu dari kerajaan Insius..!"

"Insius? Apa itu?" Ucap Marsha tak mengerti.

Angga mengelus dadanya mencoba sabar dalam segala apapun Marsha mengajarkannya untuk sabar semasa dulu.

"Insius itu kerajaan Iblis" ucap Angga lalu nenghembuskan nafas berat. "Melyn, Farylia, Insius dan Varen"

"Apa itu Melyn , Farylia , Insius dan Varen?"
"Itu kerajaan Mermaid , peri , iblis dan vampire"

Sebenarnya aku malas membicarakan ini tapi aku harus menjelaskannya.
Batin Angga.

Vier apa kau sudah menyelidikinya-
Angga berbicara lewat pikiran dengan Vier pelayan setia Angga.

Saya sedang menyelidikinya-
Balas Vier.

"Apa kau sudah makan?"
"Belum"
"Ayo ikut aku bagaimana kita jalan - jalan..ke duniamu!?"
"Maksudnya?"
"Ya....duniamu dunia para manusia"

Mereka beranjak bangun pergi ke hutan Hewars disebelah hutan itu ada perbatasan antara manusia dan kerajaan.

Ditengah perjalanan Marsha merasa kakinya pegal tapi ia terus berjalan tak mau mengeluh.

pegal sekali
batin Marsha sesekali memegang kakinya , Angga yg melihat bingung.

"Kau kenapa?"
"Ah tidak apa - apa apakah masih jauh?"
"Jangan mengganti topik pembicaraan!"
Angga menghentikan langkah diikuti Marsha yg sedang mengatur nafas capek.

Dalam sekejam Angga berubah menjadi werewolf besar berbulu halus dan putih.

"A-angga" Marsha kaget dibuatnya.
"Naik!!"perintah Angga.
"Ta-tapi...."tolak Marsha.
"Nggak ada tapi - tapian...atau aku terkam dan memakanmu aku ini lagi lapar."ancam Angga.

Marsha naik kepunggung Angga yg menjadi srigala. Meloncat dari sini kesana , Marsha merasa mual beberapa kali Marsha memberi tahu tapi di acuhkan.

"Tahanlah sedikit mual mu itu... sebentar lagi kita sampai!"
"Ce....cepat...a...ku...mu....mual" ucap Marsha di sela - sela mualnya.

Sesampainya mereka diujung hutan Hewars sebuah perbatasan yg tidak bisa dilihat Angga kini sudah berwujud manusia kembali.

"Hm.... Angga!"
"Ya"
"Dimana perbatasannya aku tidak menemukannya?"
Angga hanya menggeleng.

My Husband Is LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang