Gak nyangka udh chapter lebih dari dua puluh... seneng banget...
Happy Reading!!
******************
"Kenapa?" Tanya Angga heran.
"Apanya yang kenapa? Berisik sekali diam kau," ketus Marsha.
Kini, Marsha sudah selesai mandi, ia berbaring di kasurnya yang empuk. Menatap langit kamarnya.
Kenapa hidupku berbeda dari orang lain? Gumam Marsha.
"Besok aku akan bersekolah, jadi sekarang aku harus tidur. Walaupun masih sore"
Marsha memejamkan matanya, mencoba tidur tapi tidak bisa. "Kenapa tidak bisa?"
"Apanya?"
"Kau lagi, sudahlah" Marsha memiringkan tidurnya, mencoba fokus untuk tidur. Marsha bangun kembali mengatur jam bekker untuk membangunkannya besok. Marsha mengerjapkan matanya berkali-kali. Akhirnya ia bisa tidur....
---------------------------------------
"Marsha! Bangun! Bangun!" Angga menggoyang-goyangkan tubuh Marsha yang terlelap.
"Kau mau sekolah tidak?" Tambah Angga. "Dibawah sudah ada Agra, Emily, Achazia, Zeroun, dan Evant menunggumu. Cepat!"
"Yayaya," Marsha bangun duduk mengucek-ucek matanya. Bangun lunglai kekamar mandi.
"Aku tunggu dibawah!" Teriak Angga lalu turun kebawah bersama yang lain.
Selesai mandi Marsha juga sudah memakai seragam, jas, kemeja, rok dan dasi dengan rambut di gerai begitu saja.
Marsha turun cepat menuruni tangga, yang lain sudah siap dengan penampilan biasanya.
"Aku datang"
Mereka menatap Marsha bersamaan, merasa ditatap Marsha kebingungan sendiri. "Kenapa?"
"Tidak apa, sekarang mari berangkat. Sebentar lagi pasti bel di sekolah" kata Angga.
Mereka - Marsha, Angga, Emily, Agra, Zeroun, Achazia dan Evant- berangkat menaiki mobil.
Sekarang mereka menggunakan mobil, karena waktu masih ada jika terburu-buru terpaksa mereka harus menggunakan kelebihan.
Angga dan Marsha satu mobil, Agra, Zeroun, Emily, Evant dan Achazia beda mobil dengan Angga dan Marsha.
Sampai mereka di sekolah, siswa dan siswi menatap mereka kagum, iri, dan sebagainya. Apalagi siswi yang iri kepada Marsha dan Emily karena ditemani siswa tampan di sekolah.
"Huft..." Marsha membuang nafas malas. Angga yang berada di sampingnya bertanya, " ada apa?" Marsha tidak menanggapinya.
Mereka terus tersenyum kecuali Angga, Agra, Zeroun, Evant, dan Achazia diam berjalan santay tak ada senyum. Sampai-sampai Emily menginjak kaki mereka satu persatu, terkecuali Angga.
"Aww..." ringis mereka.
Mereka sampai di kelas, yang tadinya riuh menjadi hening. Mereka duduk di tempat biasa.
Satu siswi mendatangi bangku Marsha, di kelas mereka ada murid kecentilan bernama Shire Ellin yang tidak menyukai kehadiran Marsha saat baru datang.
"Eh, Shi kenapa?" Tanya Marsha dengan senyum.
"Jangan sok baik deh," senyum Marsha memudar. "Jangan deket-deket sama Angga ya? Dia itu punya gw"
Shire balik menatap Emily yang sedang duduk di samping Marsha, "lo juga jangan deket-deket sama Agra, Evant, Achazia, Zeroun mereka juga milik gw!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Lord
FantasyKenyataan yang tidak aku ketahui, aku seorang Ratu dari kerajaan Altaric yang di ketahui Rajanya seorang Werewolf dan Ratu seorang Vampire. -Marsha Hinyaru- Aku sudah menemukanmu, dan kini aku tidak akan melepaskanmu kapan pun dan sedetik pun aku a...