Chapter 29

3.5K 96 18
                                    

 
Happy Reading guys. . .

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

"Ratu bagaimana keadaanmu?" Tanya Emi. Dia baru datang, "biasalah" kataku malas.

Sudah lama aku tidak sekolah, kapan aku sekolah lagi? Aku menghembuskan nafasku malas.

Hari ini aku tidak ada kerjaan atau apa pun. "Emi aku malas, tidakkah ada kerjaan untukku?"

"Emi tolong panggilkan Recca--maksudku putri Mariana"

"Boleh?" Lanjutku.

"Iya tunggu disini!"

Yeah aku di bolehkan, nanti aku akan protes tentangnya dan asal usulnya. Aku akan berpura-pura marah.

Tok. . .tok. . .tok. . .

"Ya!" Teriakku.

Orang yang tadi mengetuk pintu kamar datang menghampiriku. Aku pura tidak melihatnya padahal aku tahu dia Recca maksudku Mariana.

"Ada apa?" Cara bicaranya kini berubah.

Kenapa jadi canggung seperti ini ya? Aku tidak tahu. Aku sudah tidak tahan aku yakin air mataku turun sekaranh. Entah aku menangis karena apa.

Aku membalikkan badan, kubuat wajahku sedingin mungkin. "Kenapa kau menangis?"

Aku langsung memeluknya erat, aku menangis sebisaku. Bahunya pasti basah karena air mataku.

"Aku. . ." Aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku.

"Kau kenapa?" Aku tak membalasnya.

Aku melepaskan pelukanku, menatap mata Recca dalam-dalam aku baru tahu warna matanya biru.

Dia menghapus sisa air mataku, rasanya sama seperti waktu itu dengan Angga.

"Aku merindukanmu!" Kata-kata itu keluar sendirinya dari bibirku.

Aku lihat dia memiringkan kepalanya, apa dia tidak mengerti? Ada yang salah dari ucapanku?

"Loh, bukannya kita sering bertemu?" Iya juga sih, tapi sungguh aku sangat merindukannya.

"Iya tapi aku rindu denganmu!" Kokohku.

"Yasudah tidak papa, gimana?" Recca mengganti topic deh.

"Apanya?" Aku tidak mengerti apa alur yang ia tanya.

"Kehamilanmu? Baik? Sehat?" Apa dia tidak lihat aku.

"Apa mau ku panggilkan mama?" Tanyaku.

"Maksudmu?"

"Iya mamakan seorang tabib jadi nanti kuminta dia untuk mengobati matamu itu karen tidak bisa melihatku, di depanmu" jelasku.

"Mataku ini masih normal kok"

"Aku pergi sudah hampir malam,"

Memang sih sudah mau malam aku tidak sadar. Aku duduk di tepi kasur, kapan Angga kesini?

"Kau mencariku? Aku disini"

"Eh, kenapa kau selalu datang tiba-tiba?! Nanti aku jantungan! Kebiasaanmu itu tidak bisa kau tinggalkan?!"

Dia hanya cengengesan tak jelas.

Marsha pov end. . .

Angga menghampiri Marsha yang sedang duduk di tepi ranjang. "Tidak bisa"

"Kenapa?"

"Karena. . .kau mau tahu?"

Angga mendekat ke wajah Marsha membuat Marsha salah tingkah. Sebisa mungkin Marsha sembunyikan dengan kesalnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Is LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang