Chapter 27

1.4K 55 0
                                    

  Marsha masih dengan posisi tersenyum sinis.

Flachback on*

Claire menghampiri Marsha yang sedang merapikan tasnya untuk pulang.

"Hay, mau tidak kau menjadi temanku, namamu siapa?" Sapa Claire.

Marsha menoleh menunjuk dirinya sendiri," aku?" Claire mengangguk semangat.

"Kau anak baru?" Tanya Marsha tidak yakin.

"Iya, perkenalkan namaku Cla-"

"Aku tahu, namamu Clairekan? Kau sudah berkenalan tadi pagi. Karna kau anak baru" Marsha memotong perkataan Claire.

Claire menanggapinya tersenyum.

"Aku tahu kau ini bukan manusia, kau ini Werewolf aku juga tahu kau mau mengakrabkan diri padaku agar kau bisa memfaatkanku kan? Jujur!" Tebak Marsha.

Tebakan Marsha tepat sasaran, Claire di buatnya kaget. "Bagaimana-"

"Aku tau itu siasatmu, aku tahu kau merencanakan sesuatu. Jangan coba-coba menfaatkanku karna itu akan menjadi musibah"

Claire mendengarnya tercekat, dia sudah tahu bahwa dia masuk ke sekolah yang ada bukan manusia saja. Dan tepat sang Ratu dan sang Raja bersama pengawal setianya bersekolah di sana.

"Jangan kira aku lupa tentang ingatanku yang dulu ingatan itu selalu mengikutiku seperti bayangan. Kau putri dari kerajaan werewolf bukan?"

"I-ya" gugup Claire.

Ternyata susah saat berhadapan dengan Ratu batin Claire.

"Kau mau menjadi temanku? Aku terima asal kau jangan memanfaatkanku." Ujar Marsha.

"Ingat! Jika kau baik padaku aku akan membalasnya lebih dan sebaliknya" lanjut Marsha.

Marsha pergi meninggalkan Claire yang terpaku di tempat, perginya Marsha ia meninggalkan senyuman sinis.

Flashback off.

"Kau ini pintar sekali" Angga mengacak rambut Marsha pelan lalu mencubit pipi cubynya.

"Kan ada yang mengajarkanku" ucap Marsha berbangga diri. "Siapa?" Tanya Angga heran.

"Kaulah siapa lagi?" Marsha menunjuk Angga dengan memajukan bibirnya.

"Kok aku? Salahku apa?" ucap Angga mendramatiskan.

"Marsha? Bagaimana kalau kita pergi ke kerajaan? Bosan aku disini" bujuk Angga.

"Nanti malam saja, aku masih menginginkan disini" tolak Marsha lembut.

"Baiklah, jika kau mau beritahu aku saja"

Marsha melihat jam sudah sore, "lebih baik aku mandi" gumamnya.

Marsha pergi mandi, selesai mandi ia memakai baju rumahan selalu dress tapi sekarang tanpa lengan.

Seperti biasa Marsha selalu melihat langit dan matahari tenggelam melewati balkon. Mungkin sudah hobynya setiap sore sudah siap berdiri di balkon.

"Hoam.." Marsha menutup mulutnya karena beberapa kali menguap. "Hoam...aku mengantuk sekali"

Marsha masuk ke dalam kamarnya, duduk di tepi ranjang rasanya ia tidak mau tidur tapi matanya sudah berat.

"Jika mengantuk sebaiknya kau tidur saja"

Marsha gelagapan karena Angga, Marsha menoleh Angga baru saja keluar karena mencari buru untuk ia makan.

"Sudah pulang?" Tanya Marsha melihat Angga.

My Husband Is LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang