Jang Mi Ra
Aku bersiap siap pergi ke rumah sakit kemarin malam Ji Ahn pingsan, mungkin karena phobia nya terhadap darah semenjak tragedi yang menimpa keluarga nya ia menjadi trauma dan jadi phobia terhadap darah, hal ini juga bukan satu atau dua kali terjadi, entah kenapa hal seperti ini terus berdatangan
Aku juga agak kesal pada Seok Jin, ahh dia baru bertemu dengan nya sekitar seminggu tapi sudah membuat nya pingsan seperti ini di tambah lagi Ji Ahn masih belum sadar
Pagi ini lorong rumah sakit begitu sibuk, dokter dan perawat hilir mudik membawa pasien yang kesakitan, ruangan tempat Ji Ahn dirawat ada di bangsal no 08 tepat di ujung lorong sebelah kanan, aku berjalan masuk ber harap Ji Ahn sudah baikan
"Omo!,Ji Ahn dimana?"
"Nona Ji Ahn sudah di pindahkan ke ruang VIP atas permintaan wali"
Seorang perawat menyahut menjawab pertanyaan ku"Wali?"
"Nde, mari saya antar ke ruangan nya"
"Ye, kamsahamnida"
Aku berjalan mengikuti perawat yang berjalan di samping ku hingga tiba di suatu ruangan
Seok Jin mondar mandir di depan Ji Ahn yang masih belum bangun, kadang ia terbangun lalu mengecek hape nya lalu duduk lagi menatap Ji Ahn khawatir
"Oppa, kau belum pulang?"
"Mi Ra!, aku sungguh khawatir, Ji Ahn belum sadar juga"
Drrt..Drrt..
"Oppa, hape mu bergetar terus, kau tidak sibuk?"
Seok Jin mengambil hp nya mengecek pesan yang masuk, ia terlihat bingung
"Mi Ra" Seok Jin bangkit dari duduk nya lalu memegang kedua bahuku
"Tolong jaga Ji Ahn,aku akan kembali lagi nanti sore"Ia melepas bahuku dan terburu buru pergi
"Ah aku lupa!" Seok Jin terhenti di depan pintu kembali lagi masuk ruangan menghampiri ku
"Aku belum punya nomer mu"
Seok Jin mengambil hape ku lalu memanggil nomer nya sendiri
"Ini nomerku, kabari aku kalo ada apa apa"
Sekarang ia benar benar pergi, Seok Jin melangkah terburu buru menerobos keramaian rumah sakit
###Kim Seok Jin
Ada pemotretan hari ini tapi aku benar benar tak bisa fokus, aku benar benar cemas Ji Ahn jatuh pingsan begitu saja dan sampai saat ini belum ada kabar kalau dia sudah siuman
"Wae?"
"Huh?" Namjoon duduk menghampiriku
"Apa tentang yeoja itu lagi?"
Aku mengangguk
"Ji Ahn pingsan semalam dan belum siuman juga, aku khawatir"
"Huh? Apa yang kau lakukan pada yeoja itu hyung!"
Jungkook,golden maknae itu tiba tiba menyahut"Mungkinkah..? Hyung! Apakah kau melakukan itu..?" Taehyung ikut menyahut, kedua maknae itu tiba tiba muncul di samping namjoon
"Ah tidak tidak, memangnya apa yang ku lakukan hah? hah? "
Drrt...Drrt..
"Hyung, hape mu bergetar, seperti nya ada telpon" sahut Taehyung meraih hape ku lalu memberikan nya padaku
"Oppa!, Ji Ahn sudah sadar"
"Ah Mi Ra, benarkah?"
"Iya, cepat kesini"
"Baiklah, aku akan kesana sekarang"
Telpon ditutup.
Namjoon, Taehyung,Jungkook melihat ke arahku
"Ah mian, aku harus pergi"
#
Aku berlarian sepanjang koridor, nafasku tersengal sengal saat tiba di ruangan
"Oppa, kau datang juga"
" Ji Ahn sudah sadar?"
"Iya oppa, tapi dia tertidur lagi"
"Mi Ra pulanglah, aku yg akan jaga Ji Ahn"
"Apa benar tidak apa apa Oppa?"
"Iyaa, pulanglah"
Mi Ra mengambil tas nya bergegas pergi
"Hati- hati Mi Ra"
"Ah ya Oppa"
Young Ji Ahn
Aku benci diriku yang sekarang, hanya karena menyentuh sedikit darah aku sampai masuk rumah sakit, tapi aku tak bisa menahan nya dengan menyentuh sedikit darah saja semua bayangan tentang keluarga ku yang terluka terputar lagi di otakku, kenapa mereka terluka kenapa mereka harus terbunuh itu benar benar salahku
"Kenapa kau menangis?"
Aku tak sadar air mataku terjatuh begitu saja
Jin mengambil beberapa tissu menyeka air mata yang ada di pipiku, aku mencoba mengelak nya tapi Jin menghentikan nya memegang pergelangan tangan ku
" kenapa? Kenapa kau menangis? Padahal aku sudah agak lega kau sudah siuman tapi melihatmu menangis begitu aku jadi tambah khawatir"
"Siapa kau?"
Jin tersenyum tipis sambil melepaskan pegangan tangan nya
" Aku?,aku seseorang yg tampan"
Aku menatap nya dia memang tampan tapi apa perlu mengatakan nya seperti itu dan kalau kupikir pikir sudah semingguan ini dia selalu muncul di depanku
"Kau tahu?"
Aku membalikan badan mengacuhkannya" kau benar benar gadis yang hangat dan penuh perhatian kau dirawat begini karena khawatir padaku kan? lalu kenapa kau harus berpura pura cuek? Aku yakin itu bukan dirimu"
"Kau mengacuhkanku?"
Aku tak menjawab
"Tak apa, aku akan selalu disini walau kau mengacuhkanku"
Jin beranjak dari kursi lalu berbaring di sofa
" aku akan tidur sebentar, bangunkan aku kalau kau butuh sesuatu"
Kim Seok Jin
Malam ini begitu dingin aku tak punya apa apa untuk di jadikan selimut, ahh aku mungkin akan masuk angin
"Kau kedinginan, pakai dulu jaketku"
Suara Ji Ahn terdengar samar saat aku hampir terlelap tidur, ahh Ji Ahn kenapa kau selalu berpura pura aku suka dirimu yang begini, aku ingin berlari dan memeluk nya perasaan ini seperti akan meledak dalam diriku
Tanpa sadar aku sudah memeluk Ji Ahn dari belakang
"Jujurlah seperti ini, aku suka kau yg begini"
#bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
One Things [Lagi REVISI]
Fiksi Penggemar"Kau memang jahat, kau tak sadar? Dasar gadis jahat!" Seokjin "Hei!, tapi aku sudah membantumu kan?" Jiahn "Dasar gadis jahat" Seokjin "Berhenti mengatakan itu"Jiahn "Kenapa? Kau memang jahat, dasar gadis jahat" "Tapi, aku suka" Seokjin ###