#23

866 64 3
                                        

Tuk!

Sebuah kaleng cola mendarat di kepala orang itu

"Hei!" Seokjin melangkah maju memasang wajah serius

Orang itu menatap Seokjin diam, lemparan kaleng cola tadi tidak membuat nya sakit sama sekali

"Apa yg kau lakukan ha? Kau menggoda nya? Hah! Berani sekali"

"Dengar ya Ahjussi, di.." Jiahn memegang tangan Seokjin menyeret nya pergi

.

.

"Kau benar benar bodoh ya? Kau pikir tadi dia menggodaku?" Sahut Jiahn setelah agak jauh dari minimarket

"Sudah jelas kan, tadi dia tersenyum padamu"

Jiahn menatap Seokjin kesal menghembuskan nafasnya lalu melangkah pergi

Jiahn's POV

Benar saja dia memang bodoh, atau aku lebih bodoh lagi karena berharap padanya?

"Jiahn!"

Mira datang menyapaku sambil melambaikan tangan nya

"Ngapain sendirian disini?"

Sendirian? Aku menoleh ke belakang, Seokjin sudah menghilang. Kemana dia? Ah entahlah, bukan urusanku juga

"Kenapa? Kau mencari seseorang?"

"Ah enggak, aku seperti liat seseorang yg aku kenal tadi" Kata Jiahn sambil merapatkan mantel nya

"Tapi" Jiahn mengarahkan pandangan nya ke sepatu Mira "  kaos kaki mu beda kiri dan kanan nya.. kau buru buru kesini?"

"Apa? Ah tidak, Mijin minta di bawakan buku tadi, kebetulan tadi aku liat kau Jiahn"

"Mijin? Dia sedang les?" Mira mengangguk mengiyakan sambil mengelap keringatnya

"Ah kita harus cepat, di resto lagi banyak  pelanggan"sahut Mira sambil mengajak Jiahn masuk ke dalam mobilnya

"Arraseo"
.
.
.
2014, Musim Salju, BTS Dorm

" Malam tadi, Telah terjadi pembunuhan sekeluarga di daerah  Seoul. Untungnya,  putri sulung keluarga tersebut berhasil selamat namun masih dalam tahap pemulihan dikarenakan trauma"

"Mengerikan" hoseok mengerutkan keningnya memasang wajah takut setelah mendengar berita itu

"Wah hyung, bulu kudukmu berdiri" sahut taehyung memperhatikan pundak hoseok

" yeoja itu.. seperti nya.. aku kenal" Sahut Seokjin melihat Jiahn dilayar tv, seorang petugas polisi memberi nya teh hangat dan menyelimuti pundak nya dengan selimut kecil.

Seokjin dan Jiahn pernah bertemu saat SMP, saat itu Seokjin dua tahun lebih tua dan Jiahn baru saja masuk SMP, keduanya sempat dekat selama setahun dan semenjak Jiahn harus pindah ke Seoul mengikuti ayahnya, Seokjin tidak pernah bertemu Jiahn lagi.

Dan, pagi ini sebelum semua aktifitas di mulai, Seokjin menatap layar tv membeku, ia berniat akan menemukan Jiahn apapun caranya.

#bersambung

Makasih buat yg udah baca
dan
Jangan lupa follow author,
vote+ comment untuk chapter selanjutnya juga ya!
:D

One Things [Lagi REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang