Seokjin duduk di sofa sambil memainkan sebuah kotak kecil berwarna merah marun di tangannya.
"Kau baik baik saja hyung?"
Kata namjoon saat duduk di samping hyungnya itu, urat nadi di leher Seokjin keliatan jelas.
" Aah aku.. "
Seokjin melihat ke sekitar mencoba menyamarkan rasa gelisah nya
" aku butuh minum haha"
Seokjin tertawa kaku lalu melangkah ke dispenser, menenggak satu sampai dua gelas kecil air mineral
Ping!
Seokjin buru buru merogoh saku nya mengecek pesan yang masukJiahn
"Aku sudah sampai!, Wah daebak. Venuenya rame banget! Chagi Hwaiting~"Seokjin merogoh sakunya pelan mengembalikan hape nya di dalam saku lalu menatap langit langit ruangan sambil menghela dan membuang nafas panjang.
" Jin-ssi" seorang noona make up artist memanggil nya menyuruh Seokjin agar duduk di depan meja rias lagi, noona itu mengelap peluh Seokjin lalu mengaplikasikan lagi foundation di sekitar dahi nya, sementara Seokjin terdiam melihat pantulan wajahnya di kaca.
"Hyung"
"Hyung?"
"Jin Hyuuungg!!" Teriakan Taehyung membuat Seokjin sadar dari lamunan nya
" Ah kenapa?"
"Itu" Taehyung menunjuk sinar yang berkedap kedip dari dalam saku Seokjin "dari tadi hapemu berdering terus"
Seokjin buru buru mengangkatnya begitu lihat nama Jiahn di layar hapenya.
"Kenapa kau tidak balas pesanku ha?"
Sahut Jiahn begitu Seokjin mengangkat video call nya"Jiahn noona Anyeong~" kata taehyung yang tiba tiba lewat di belakang Seokjin
"Ah anyeong taehyungie~" jawab Jiahn sambil melambaikan tangan nya
"Hei..."
"Uh ya?" Seokjin menggaruk lehernya kaku
" Ada apa? Kau keliatan tidak seperti biasanya hmm?"
"Aku.. ah.. aku hanya sedikit gugup" Seokjin menarik sedikit garis senyum sambil menundukkan kepalanya
" Chagiyaa~ lihat aku"
Seokjin mendongakkan kepalanya
"Uri chagi hwaiting~ Muahh" Jiahn meniru flying kiss yang sering Seokjin lakukan
" Ji.." kata kata Seokjin menggantung Jiahn keburu menutup video call nya.
"Woahh.. hyung!. Kau punya pacar yg manis begitu. Aku juga ingin... Ahh aku iri sekali" kata hoseok sambil menggoyang goyangkan bahu Seokjin
Saat selesai touch up, Seokjin memutar kursinya menghadap member yang lain.
" Kalian.. tolong bantu aku. Hari ini aku akan..."
Jiahn POV
Aku memegang pipiku masih terasa begitu hangat. Aah pasti mukaku sangat merah sekarang.
" Hei"
Mira meraih tanganku lalu mengelapnya dengan tissu basah dan mengambil compact powder dari tas kecil lalu menepuk- nepukan nya di mukaku
" Jin Oppa akan melihatmu, jangan merusak make up ku itu. Aku sudah menaruh 99% usahaku di mukamu"
" Ah iya iya" aku hanya menggangguk-angguk meng-iyakan ocehan Mira
"Sebaiknya kita masuk, konsernya sudah mau di mulai" kataku meraih tangan Mira dan masuk berbarengan ke dalam Hall.
.
.
.
.2 jam lebih kemudian
" Tidak ada apapun.." Mira menengok ke arah Jiahn " tidak ada yang terjadi Jiahn!" Mira memegang bahu Jiahn menggoyang- goyangkan nya
" Aarggh.. ini tidak mungkin" Mira setengah berteriak bangkit berdiri dari tempat duduk lalu mengacak-acak rambutnya " aku.. aku sudah membuatmu begitu cantik ba.. bagaimana mungkin tidak ada apa apaa.."
Aku bangkit dari tempat dudukku lalu menepuk pundak Mira " orang orang melihatmu" bisikku pelan lalu berjalan meninggalkan nya
Mira yang baru sadar bahwa ada yang berbisik bisik tentangnya tadi, merapihkan rambut dan bajunya cepat cepat mengikutiku dari belakang
" Hei Jiahn! Tunggu aku.. "
Aku dan Mira pulang naik bus. Sepanjang perjalanan Mira yang bawel selalu punya sesuatu untuk di ceritakan. Ini atau itu Mira selalu menceritakan nya di sela sela senyumnya yg lebar aku hanya menggangguk sesekali. Aku tau Mira mengerti kalau aku sedang kecewa, di saat seperti ini Mira tidak akan bertanya apapun, ia hanya akan membicarakan ini itu menghiburku seperti orang bodoh.
"Kau mau aku temenin?"
Kata Mira beberapa saat sebelum sampai di halte tempat aku turun.
" Enggak usah, aku udah bosen ocehanmu"
" He? Kau yakin?"
Aku menggangguk. Melambaikan tanganku sambil turun dari bus.
"Jangan bicara sendiri, orang mungkin akan mengganggapmu gila" kirim aku lewat line untuk Mira, sesaat sebelum bus pergi lagi ia mengetuk-ngetuk kaca bus seakan protes padaku, aku tertawa kecil melihat tingkahnya itu
"Young Ji Ahn-ssi?" Seorang pria paruh baya berkacamata menyapaku sambil tersenyum sesaat ketika aku menginjak halte
"Ah iya?" Sahutku sedikit bingung mencoba mengingat-ingat wajahnya yg sedikit familiar
"Ada titipan dari Seokjin, ia ingin kau menerimanya langsung"
" Ah Sejin Oppa?"
" Ah iya" katanya tersenyum sambil sedikit menunduk " kalo begitu, saya pamit dulu masih ada kerjaan" pamitnya lalu masuk ke sebuah mobil hitam
Sebuah kotak berwarna pink dengan pita putih yang cukup berat, aku membukanya dengan hati hati, ada sebuah buku seukuran photo album yang juga berwarna pink.
Aku mengangkat cover buku itu dengan ragu mencoba membuka nya tapi akhirnya aku menutup buku itu menutup kotak itu lagi, kurasa aku akan membukanya di rumah saja.
#bersambung
Makasih buat yg udah baca n
Jangan lupa follow author, vote+ comment untuk chapter selanjutnya juga ya!
^^saranghae yedeura~
KAMU SEDANG MEMBACA
One Things [Lagi REVISI]
Fiksi Penggemar"Kau memang jahat, kau tak sadar? Dasar gadis jahat!" Seokjin "Hei!, tapi aku sudah membantumu kan?" Jiahn "Dasar gadis jahat" Seokjin "Berhenti mengatakan itu"Jiahn "Kenapa? Kau memang jahat, dasar gadis jahat" "Tapi, aku suka" Seokjin ###