Mira's POV
sudah jam berapa ini. kenapa Jin Oppa belum pulang juga, aku menggiggiti jariku gelisah.
" Miraa.. " Jiahn menatap Mira datar
"Apa yg kau pikirkan sihh? Sinii.." Jiahn mengangkat sebotol soju "temenin aku minum sojuu.."
Aahh Jiahn sudah mulai mabuk, dari tadi ia merutuk tak karuan
"Mira! Kau mau meninggalkan aku sendiri begitu saja seperti si Seokjin?!" Jiahn bangkit dari bangkunya, langkahnya masih sempoyongan " Hah! baiklah aku pulang saja!"
" Jiahn, tunggu" aku memegang bahunya meminta nya duduk kembali " duduklah dulu, aku mau mengatakan sesuatu"
"kenapa? kenapaaa?" sahutnya sambil menuangkan soju lagi, aku mengambil botol soju dari tangannya "dengarkan aku dulu Jiahn.."
" apa?"
"apa kau bertemu .. kau tahu.. umm pelaku pembunuhan keluarga mu yg dulu kabur dari tahanan.. kau tidak bertemu dengan nya kan?"
" aku bertemu dengannya! kenapa ha? dan si seokjin malah meninggalkan aku, apa dia tidak khawatir padaku? apa.. apa.. apa dia.."
" Jiahn Sadarlah !!" aku menggoyang goyangkan badannya "Saat aku menelponmu, Jin oppa bilang dia yang akan mengurus pelaku pembunuhan itu!"
" APAA?!" Jiahn bangkit dari bangkunya
" Mira, ki.. kita ke kantor polisi se.. sekarang"
Di kantor polisi
" Permisi pa, saya ingin melapor.."
" agashi, apa nama anda Young Jiahn?" potong pak polisi
" beberapa jam yang lalu, tuan Kim Seokjin melapor pada kami meminta bantuan untuk menangkap salah seorang buronan yg kabur dan memberi pesan ini jika anda datang kesini" sahut pak polisi memberiku selembar kertas post it
Untuk Jiahn.
Maafkan aku karena meninggalkanmu. aku harus mengurus pelaku pembunuhan itu agar tidak melukaimu lagi. Jangan khawatir, aku tidak akan lama.
Seokjin.
Jiahn mulai menitikan air mata saat membaca pesan itu
" Huaaa... aku jahat sekali, kupikir si .. si bodoh itu benar meninggalkan ku" sahut Jiahn, duduk di lantai menangis sesenggukan
" lalu pak, sekarang dimana orang yg melapor tadi? apa pelaku sudah tertangkap?" tanya Mira menghiraukan Jiahn yg masih mabuk menangis sesenggukan
" Baru beberapa menit tadi pelaku tertangkap, tapi sodara Seokjin harus di larikan ke rumah sakit karena beberapa cidera"
aku bergegas membantu Jiahn berdiri "Jiahn, ayo berdiri.. kita harus ke rumah sakit"
Tap
Seseorang memegang bahuku saat aku bersusah payah membantu Jiahn berdiri, aku menoleh ke belakang dan ternyata itu Jin Oppa. dahinya di plester luka sedangkan pergelangan tangannya di perban."Biar aku saja Mira"
"Tapi, Oppa kau sedang sakit "
"Tidak, aku hanya tergores sedikit saja" sahut Jin oppa tersenyum tipis padaku, aku mundur sedikit memberi ruang pada Jin oppa yang menghampiri Jiahn.
"Ah.. ini salahku.. Hua.. ini salahku hiks.. hiks" sahut Jiahn, nampaknya ia benar benar mabuk sampai tidak sadar kalau Jin oppa sudah ada di dekatnya. Jin oppa jongkok beberapa senti di depan nya.
Seokjin's POV
Tubuhku memang lelah dan terasa sakit, tapi setelah melihat Jiahn seperti ini, rasa sakitku seperti berkurang, ia menangis seperti anak kecil dan sepertinya benar benar merasa bersalah padaku.
aku mengangkat dagu Jiahn mengelap air matanya dengan lengan bajuku
"Jangan menangis, aku gak kenapa kenapa kok"
"Seokjin?" tanyanya sambil melihatku dengan mata berlinangnya
" Seokjiin" katanya seraya memelukku
" ma.. ma maafkan a.. aku, a.. aku su .. sudah menuduh mu yg tidak tidak" rengek Jiahn, air matanya terus mengalir membasahi hoodie ku"Coba lihat aku.."
Jiahn menengadahkan wajahnya menatapku, matanya yg berkaca kaca itu dan pipinya yg merah membuat nya terlihat seperti anak kecil yg merengek, lucunya.
Sekali lagi, aku mengelap air matanya dengan lengan bajuku
"aku tidak apa apa, berhentilah menangis"
"benarkah? kau tidak apa apa?"
aku mengangguk
"syukurlah.." Jiahn memelukku lagi, pelukkan nya makin kuat.
5 Menit berlalu..
aku menunduk, melihat Jiahn yg tertidur, pelukannya sudah terlepas, lalu mencium dahinya pelan. kuharap mulai sekarang Jiahn lebih sering tersenyum, aku tak mau melihatnya terluka lagi.
"Mira..." aku mendongak melihat Mira
" Bantu aku berdiri.., aku mulai pegal. Jiahn sepertinya lebih berat kalau ia lagi mabuk begini..""katanya kau bisa sendiri?" Mira memutar bola matanya mengacuhkan ku
" Mira.. Tolonglah. lain kali aku akan mengajak member lain ke restomu"
"kau janji?"
aku mengangguk
"baiklah.., sebaiknya kau tidak berbohong Oppa.."
Aku menyenderkan Jiahn di tembok sebelum Mira menarik ku agar berdiri, aku tidak bisa menggendong Jiahn dengan tangan ku yg di perban saat ini.
"Mira, tolong papah Jiahn ke dalam mobil, ya? aku tidak bisa dengan tanganku yg di perban ini.
"Heol, bukannya kau hanya tergores sedikit? kenapa kau banyak minta tolong padaku?"
"Tolonglah.."
" Arraseo. tidak usah di suruh pun aku sudah tau kok"
Di Mobil.
" Jadi kapan BTS akan ke resto ku oppa?"
"mungkin kapan kapan"
"kau membohongiku oppa?"
"tidak. hanya saja mereka sedang sibuk sibuknya sekarang jadi mungkin tidak ada waktu untuk ke resto mu"
"ahh.. aku menyesal percaya padamu, oppa"
#bersambung
Makasih buat yg udah baca
dan
Jangan lupa follow author,
vote+ comment untuk chapter selanjutnya juga ya!
:D
KAMU SEDANG MEMBACA
One Things [Lagi REVISI]
Fanfiction"Kau memang jahat, kau tak sadar? Dasar gadis jahat!" Seokjin "Hei!, tapi aku sudah membantumu kan?" Jiahn "Dasar gadis jahat" Seokjin "Berhenti mengatakan itu"Jiahn "Kenapa? Kau memang jahat, dasar gadis jahat" "Tapi, aku suka" Seokjin ###