2
Ada yang aneh.
Biasanya jika matahari bersinar terik, aku tidak kepanasan. Atau saat hujan, tubuhku tidak menggigil. Namun sekarang saat kamu menaruhku di nakas tempat tidur, aku merasa kedinginan.
Kubuka mataku perlahan.
Tunggu--sejak kapan aku bisa membuka mata?
Mataku terbuka sempurna. Aku terkejut sewaktu melihat kedua tanganku berbeda dari yang biasanya. Rambut pirangku yang tadinya dari busa jatuh dengan lembut menyentuh bahu. Aku berdiri. Untung saja aku tetap mengenakan baju yang sama ketika aku menjadi boneka.
Jantungku berdetak begitu melihatmu tengah tidur tak jauh dari tempatku berpijak.
Wajahmu saat tidur saja membuatku gemas. Rambutmu yang berantakan ingin sekali kurapikan. Aku berjongkok. Perlahan mendekatimu dan menatapmu dari dekat. Sebelum tanganku sempat menyentuh rambutmu, mata teduhmu terbuka.
Sesaat kau bingung. Mulutmu terbuka lebar melihatku. Kau menatap nakas tempat terakhir kali kau menaruhku. Namun harapanmu hilang. Aku tak ada di sana sebagai boneka.
Aku ada sebagai manusia sejak berada di dekatmu.
"Kau--boneka itu?" tanyamu tak percaya.
Aku mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Teen FictionKau tahu ketika aku beranjak tidur yang terakhir kali kupikirkan siapa? Kamu. Kau tahu ketika aku bangun dari tidur yang pertama kali kuingat siapa? Kamu. Namun aku tahu kau sama sekali tidak mengingat atau memikirkanku. Mengapa? Karena aku hanya ba...