Kau menjelaskan padaku seolah aku terkena lupa ingatan atau apa—sepertinya penyakit itu disebut amnesia. Kau bilang bahwa aku pacarmu. Aku tinggal di rumahmu karena orangtuaku bercerai. Flynn, adikku, tinggal bersama keluarga lain. Aku sudah tinggal di rumahmu cukup lama, tiga tahun. Hubunganku dengan saudaramu, Erica, tidak cukup baik. Kau juga tidak tau kenapa Erica selalu memusuhiku.
Tapi, hari ini aku mengetahuinya. Dan mungkin, inilah awal dimana aku menjadi boneka.
“Analise, atau boleh kusebut, Angel,” ucap Erica dengan menyeringai.
Aku sedang berdiri di depan wastafel kamar mandi begitu suara Erica terdengar mengancam. Erica menutup pintu kamar mandi. Menyisakan kami berdua dengan jarak yang cukup dekat. Mataku mengarah pada sesuatu yang Erica sembunyikan di belakang punggungnya.
“Kenapa kau tau namaku Angel?” tanyaku seraya mundur ke belakang. “Aku tidak pernah memberitahumu itu.”
“Karena aku tau sebelum kau mendapatkan nama itu,” jawab Erica dengan mata kucing licik.
“Apa maksudmu?”
“Kau lupa, Angel?” tanya Erica. “Hari ini, tepat tanggal 18 Desember, aku mengutukmu menjadi boneka. Karena aku membencimu yang memiliki Kakakku,” Erica seolah mengingat sesuatu. “Ah, ya. Aku memblok ingatanmu. Juga ingatan orang-orang yang kau cintai. Sayang sekali, Ibumu tidak termasuk orang-orang itu. Dia bisa mengingatmu dengan jelas dan menyatakan kau hilang. Yah, padahal kau ‘kan hanya menjadi boneka.”
“Kejam,” desisku. Dia mengutukku? Bagaimana bisa?
Kenapa aku baru mengingatnya sekarang?
Dan, sesuatu seperti warna hitam menusuk mataku. Rasa sakit itu menjulur dari mata ke seluruh tubuh. Aku berteriak, namun tak satupun suara keluar dari tenggorokanku.
Aku ingat ini.
Erica telah mengutukku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Teen FictionKau tahu ketika aku beranjak tidur yang terakhir kali kupikirkan siapa? Kamu. Kau tahu ketika aku bangun dari tidur yang pertama kali kuingat siapa? Kamu. Namun aku tahu kau sama sekali tidak mengingat atau memikirkanku. Mengapa? Karena aku hanya ba...