5
Kau pulang pada malam hari dengan kedua tangan penuh kantung plastik. Pintu apartemenmu kau tutup menggunakan kaki. Begitu melihatku, senyummu berkembang.
"Lihat, aku membawamu banyak pakaian," ucapmu senang.
Mengambil tempat duduk di sebelahku, kau mulai menunjukkan pakaian manis yang kau beli untukku. Melihat harga yang tertera di price tag, aku khawatir. Kau bilang kau hanya orang sederhana. Aku takut merepotkanmu.
Kuambil secarik kertas kecil dan sebuah pulpen yang ada di meja telepon. Aku mulai menuliskan beberapa kata dengan tulisan seadanya.
Apa aku tidak merepotkanmu? Harganya sangat mahal, Peter.
Kau membaca tulisanku, tak berapa lama kau tertawa geli. "Tidak. Aku malah senang membelinya untukmu."
Aku mulai menulis lagi.
Kenapa?
"Karena," matamu menatapku lembut. "Karena aku tahu kau membutuhkannya."
Lagi-lagi aku menulis.
Kalau aku tidak butuh, kau tetap beli?
"Ya, karena aku ingin melakukannya," jawabanmu menbuat pipiku memerah.
Aku tidak mengerti mengapa Tuhan mendatangkanmu ke dalam hidupku. Sama seperti pertanyaan mengapa bumi itu bulat. Tak ada jawaban valid. Yang pasti, aku senang kau ada di sisiku sekarang.
-
a.n
kalo ingus meler enaknya makan apa ya
![](https://img.wattpad.com/cover/12602413-288-k558529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Teen FictionKau tahu ketika aku beranjak tidur yang terakhir kali kupikirkan siapa? Kamu. Kau tahu ketika aku bangun dari tidur yang pertama kali kuingat siapa? Kamu. Namun aku tahu kau sama sekali tidak mengingat atau memikirkanku. Mengapa? Karena aku hanya ba...