12
"Serius, kau butuh nama," ucapanmu membuatku berhenti memakan es krim.
Ini siang yang sama, di apartemenmu, namun pernyataanmu berbeda. Aku mengerutkan alis, hal yang selalu kulakukan jika bingung. Kau mengerti dan langsung menjelaskan padaku.
"Maksudku, kau tahu. Kadang aku bingung memanggilmu seperti apa. Rasanya aneh jika aku memanggilmu Doll, karena ... bagiku kau bukan boneka," lagi-lagi pipiku merona karena penjelasan tulusmu.
Aku menulis di papan, lalu menunjukkannya padamu.
A. Aku suka inisial dari A.
"A?" kau tersenyum, matamu bergerak ke kiri dan ke kanan seolah memikirkan sesuatu secara cepat. "A ya? Ava? Alilya? Anabelle? Aoife? A--Oh! Aku tahu."
Mataku melebar, menunggu perkataanmu.
"A ... Angel," katamu yakin. "Ya, Angel. Angelica."
Kunaikkan alis, sangsi akan nama yang kau beri. Angelica? Aku bukan malaikat, aku ... boneka.
"Aku memberimu nama Angel karena kurasa kehadiranmu membuatku ... entahlah. Aku hanya merasa kalau ada kau di sisiku, semuanya tampak damai. Terlepas dari masa lalumu, menurutku kau seperti malaikat," mata cokelat terangmu menatapku hangat.
Aku tersenyum. Debaran di hatiku semakin jelas. Semakin terasa dan naik ke permukaan. Membuatku yakin pada satu hal.
Aku, Angelica, jatuh hati padamu, Peter.
Aku Angelica.
Kamu Peter.
Apa kita bisa bersatu?
***
a.n
Maaf Pendek Banget Gue Stuck Soalnya Fokus TO Dari Kemaren :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Teen FictionKau tahu ketika aku beranjak tidur yang terakhir kali kupikirkan siapa? Kamu. Kau tahu ketika aku bangun dari tidur yang pertama kali kuingat siapa? Kamu. Namun aku tahu kau sama sekali tidak mengingat atau memikirkanku. Mengapa? Karena aku hanya ba...