Chunhyang berdiri di depan sebuah ruangan kelas bertuliskan ruang kelas 2-1 itu dengan wajah sedikit cemas. Kakinya masih terus bergerak mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya dan sesekali menggigiti ujung kuku ibu jarinya. Tanda dirinya sedang gugup.
Wajar saja jika Chunhyang merasa sangat gugup, sebab ini adalah hari pertamanya masuk sekolah baru. Di tahun ajaran baru yang memang selalu di mulai saat musim semi.
"Masuklah!" perintah guru laki-laki dari dalam sana. Menyadarkannya dari lamunan singkatnya.
"Ne," jawabnya.
Segera setelahnya Chunhyang merapikan kemeja, dasi dan menyisir rambutnya dengan jari. Memastikan bahwa penampilannya baik-baik saja.
Chunhyang dapat merasakan tatapan penasaran dari seluruh penjuru kelas ketika dia berdiri di depan kelas. Berpuluh pasang mata sedang melihatinya dengan tekun.
Chunhyang tahu, wajah heran selalu terlihat ketika pertama kali berkenalan dengannya.
Perawakan Chunhyang tidak seperti gadis Korea yang berusia 17 tahun pada umumnya. Tingginya mencapai 170 cm dengan berat 54 kg. Cukup tinggi dan berisi dibandingkan gadis seumurannya disana. Matanya bulat dan berwarna coklat. Pipinya tembam dan memerah seperti tomat. Rambutnya bergelombang sepunggung dan bercat coklat gelap
Dalam sekali pandang, terlihat jelas perpaduan Asia dan Barat dalam dirinya. Darah Amerika memang ia warisi dari kakeknya yang juga ayah dari ibunya itu.
Merasa risih dipandangi, Chunhyang pun akhirnya berdeham dan memutuskan untuk memperkenalkan dirinya.
"Namaku Sung Chunhyang. Mari kita berteman baik!" ucapnya dengan sedikit kencang, memastikan semua yang disana dapat mendengarnya.
Dengan gugup Chunhyang meneliti ke seluruh penjuru kelas. Menunggu respon calon teman-temannya itu.
Hening. Sampai sebuah suara sangat kencang memecah keheningan.
"MMMMmmmhuahaahahah," terdengar suara tawa keras dari sudut kelas. Tawa berasal dari laki-laki berwajah panjang dan aneh.
"Jadi apa kau pindah ke Namwon untuk bertemu dengan Lee Mongryeong?" ejeknya diikuti dengan tawa satu kelas.
Sialan.
*
Chunghyang membawa senampan penuh berbagai macam sehat khas makan siang siswa di Korea. Ada nasi, bulgogi, sup tahu, susu dan kimchi.
Chunhyang mengedarkan matanya mencari tempat duduk di kantin sekolahnya yang hampir penuh tersebut.
Dari ujung sana terlihat seorang gadis dan laki-laki melambai padanya.
Chunhyang menyipitkan matanya untuk menajamkan penglihatannya. Dia dapat melihat lelaki barwajah panjang yang menyebalkan di kelasnya tadi sedang duduk berdampingan dengan seorang gadis yang masih melambai ke arahnya.
Chunhyang sedikit berpikir sebelum akhirnya dengan terpaksa, menyeret langkahnya menuju meja mereka.
"Sini Chunhyang duduk bersama kami saja," ucap gadis itu ramah sembari menunjuk kursi dihadapannya dengan dagunya.
"Ya benar. Lagipula tempat yang lain juga sudah hampir penuh," sahut lelaki di sampingnya.
Chunhyang sedikit melengos melihat lelaki tadi. Masih kesal dengan lelaki itu.
Chunhyang akhirnya menatap pada gadis berwajah ramah dan cantik dihadapannya.
"Apa tidak apa-apa?" tanya Chunhyang dengan senyum canggungnya.
"Tentu saja," ujar si gadis yang diikuti dengan anggukan berkali-kali oleh si laki-laki.
Chunhyang tersenyum dan meletakkan nampan makanannya pada meja dihapannya. Kemudian dia menarik kursi dan duduk disana.
Si gadis langsung mengulurkan tangannya ketika Chunhyang duduk.
"Aku Kim Dani," ujarnya segera setelah Chunhyang balas menjabat tangan gadis itu.
"Kalau aku, aku Hoseok. Dan Chunhyang maafkan soal kejahilanku tadi ya," ujar lelaki berwajah panjang tersebut dengan tersenyum lebar.
Tbc (230317)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)
FanfictionChunhyang itu berarti aroma musim semi. -Min Yoongi- Started: March 22, 2017 hai gais. terimakasih sudah membaca cerita dan menyukai cerita ini. Dan cerita ini sedang dalam proses penerbitan.