39 - Starlight

2.3K 305 45
                                    

Bagi sebagian orang, suasana malam di Manhattan terlihat lebih indah dan bersinar. Seluruh penjuru kota dipenuhi cahaya menyilaukan.

Dari balik kaca jendela mobilnya, Chunhyang menatapi jajaran gedung bertingkat yang menyala dengan berbagai warna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari balik kaca jendela mobilnya, Chunhyang menatapi jajaran gedung bertingkat yang menyala dengan berbagai warna. Selain dari gedung-gedug bertingkat cahaya lainnya berasal dari mobil dan kendaraan di depannya.

Ketika, mobilnya terperangkap pada lampu merah di ujung jalan, Chunhyang menengadahkan kepalanya. Berusaha mencari bintang di langit malam Manhattan.

Namun, nihil.

Dirinya tahu bahwa dia tidak akan menemukan bintang di langit malam Manhattan yang berwarna merah.

Chunhyang sendiri tahu, kota itu tidak akan pernah menghadirkan cahaya bintang di malam hari.

Mengapa?

Tentu saja karena manusia tidak menginginkannya.

Bukankah, Chunhyang sudah bilang, bahwa orang-orang disana lebih menyukai kemilau dari lampu neon semu buatan manusia itu.

Jika saja mereka tahu, cahaya lampu menyilaukan mereka lah yang menghilangkan cahaya bintang. Dan mengahadirkan kebahagiaan semu yang berusaha mereka buat sendiri melalui cahaya lampu neon mereka. Menenggelamkan cahaya bintang dalam cahaya indah yang "fake". Sesuatu yang disebut polusi cahaya.

Begitulah manusia, mereka hanya ingin sesuatu yang terlihat menyenangkan dekat di matanya, meskipun sesuatu itu bersifat "fake".

Chunhyang menghembuskan nafasnya kasar.

Disaat seperti ini, sungguh dirinya sangat ingin menjauh dari hingar binger Manhattan. Menepi disebuah kota kecil yang masih menyisakan cahaya bintang dan bulan untuk dinikmati.

Apakah di Namwon bintang masih terlihat indah dan jelas?

*

Chunhyang segera menepikan mobilnya ketika melihat plakat gedung tempat yang ditujunya untuk bertemu dengan seseorang yang telah berjanji padanya.

Segera dengan lincah kaki-kakinya melangkah menuju lantai 20 gedung ini.

Restoran tempat mereka berjanji untuk bertemu.

Kesan mewah terlihat ketika kakinya baru melangkah memasuki area restoran tersebut.

Sekali lagi Chunhyang menghembuskan nafasnya kasar.

Harusnya dia tahu bahwa lelaki itu benar-benar berbeda selera dengannya.

Sesungguhnya, Chunhyang sangat membenci tempat seperti ini.

Restoran di lantai atas dengan interior mewah dan romantis. Ditambah dengan lampu-lampu dari seluruh penjuru kota yang terlihat dari atas sana.

 Ditambah dengan lampu-lampu dari seluruh penjuru kota yang terlihat dari atas sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang