10 - Old house

2.5K 380 13
                                    

Yoongi menghilang lagi.

Kali ini bukan sekedar perasaan tidak nyaman. Juga bukan sekedar perasaan khawatir.

Andai ada kata yang berarti lebih dari sekedar khawatir, maka itu lah kata yang mewakili perasaannya kali ini.

Terakhir kali Yoongi menghilang, Chunhyang menemukan keadaan lelaki itu dalam keadaan babak belur.

Sungguh Chunhyang merasa perasaan yang tidak biasa ketika melihat Yoongi dalam keadaan seperti itu.

Ekspresinya yang datar itu terlihat semakin gelap. Dan.. Sedih?

Entahlah Chunhyang merasa tidak mampu membaca ekspresi lelaki itu.

*

Jika ada perilaku Chunhyang yang paling nekat dan konyol, maka semua itu terjadi hari ini.

Chunhyang biasanya tidak seimpulsif ini.

Salahkan saja perasaannya itu.
Perasaan yang membawanya ke restoran Italia itu lagi untuk bertemu informan nomor satunya.
Jeon Jungkook.

Kebetulan sekali lelaki itu sedang akan membuang sampah ketika Chunhyang sampai disana.

Maka dengan cepat Chunhyang menarik lelaki itu di lorong sempit tempat pembuangan sampah di samping restoran itu. Masuk lebih dalam.

"Ya apa apaan kau ini?" ujar lelaki itu sedikit kesal.

"Beritahu aku apa yang terjadi pada Yoongi. Kenapa dia menghilang lagi?"

Jungkook menatap aneh pada gadis dihadapannya. Wajahnya nampak tidak sabar menunggu jawaban Jungkook.

"Kenapa aku harus memberitahumu? Kau ini benar-benar stalkernya Yoongi hyung ya?"

Chunhyang mendecak kesal.

"Biar kuberitahu satu hal. Aku bukan stalkernya Yoongi. Dia kemarin babak belur. Dan aku khawatir karena dia menghilang lagi sekarang,"

"Kalau memang benar kau bukan stalker Yoongi hyung, apa alasanmu peduli pada Yoongi hyung?"

"Aku tertarik padanya," jawab Chunhyang mantap. Memangnya apalagi. Chunhyang tidak bodoh untuk mengetahui bahwa perasaannya pada Yoongi itu adalah rasa tertarik wanita terhadap laki-laki.

"Berarti benar kau stalker. Wanita menjadi stalker karena mereka tertarik pada orang itu kan?"

"Baiklah anggap saja begitu. Tapi aku benar benar peduli pada Yoongi. Dan tidak sedikitpun berniat berbuat buruk. Jadi tolong aku Jungkook-ssi,"

Jungkook terdiam sejenak. Keningnya berkerut. Seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Apa kau tidak takut pada Yoongi hyung?"

Chunhyang menggeleng dengan cepat dan mantap.

"Hahaha. Kau ini berani sekali ya. Baiklah. Setelah ini aku harap kau benar-benar tidak menyesali keputusanmu untuk peduli pada Yoongi hyung,"

*

Chunhyang menyusuri jalanan pedesaan yang sepi. Tempat ini benar-benar pedesaan. Padahal hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat kota.

Disamping jalan terdapat sawah. Jalanannya pun sempit. Mungkin hanya cukup untuk satu mobil.

Chunhyang sampai di rumah di ujung belokan yang tidak berpagar.
Rumah yang dindingnya mengusam dan catnya terkelupas. Juga pintu kayu yang terlihat rapuh dimakan rayap.
Daun daun berjatuhan dan tidak dibersihkan di halaman rumahnya.

CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang