32 - Warm Hand

2.1K 324 20
                                    


Ada yang bilang bahwa musim dingin di Korea itu sangat jahat. Suhu rata-rata di Korea pada musim dingin adalah -10O sampai dengan 5O Celcius. Sangat Dingin. Orang Korea bilang "Musim dingin di Korea dapat membuatmu benar-benar marah."

Suhu sangat dingin sepanjang hari. Baik siang maupun malam hari.

Dan Yoongi berdiri di depan sekolah Chunhyang dengan mantel tebalnya di tengah hari sedingin ini.

Hari ini, Chunhyang naik ke kelas 3.

Yoongi dapat menangkapa bayangan seorang gadis yang berlari riang ke arahnya. Senyumnya merekah sangat lebar. Membuat Yoongi ikut tersenyum lebar.

Gadis itu, sudah berhenti di depannya. Dengan menggosok-gosokkan tangannya. Akibat kedinginan. Kakinya juga berlari-lari kecil berusaha menghangatkan tubuhnya dengan pembakaran akibat aktifitas kecilnya.

Lagi-lagi Yoongi tertawa pelan melihat tingkah gadis di depannya.

"Sudah lama menunggu?" tanyanya pada Yoongi dengan masih menggosok-gosokkan kedua tangannya.

Yoongi menggeleng."Tidak."

"Oh syukurlah. Di luar sangat dingin. Aku khawatir kau akan lama menungguku." Jelasnya.

"Ugh dingin sekali. Ayo pergi!" ujarnya tak sabar.

Yoongi hanya tersenyum dan mengangguk. Tangan kanannya meraih tangan kiri gadis di hadapannya.

Menggenggamnya erat dan memasukkan kedalam kantong mantel hangatnya. Kemudian membawa Chunhyang berjalan berdampingan bersama menuju halte bis terdekat.

Chunhyang tersenyum lebar.

Perasaan hangat menyebar ke suluruh aliran darahnya bahkan ke dalam sel-sel tubuhnya. Berpusat pada genggaman tangan mereka berdua.

Chunhyang sekarang sadar, tangan lelaki ini selalu hangat.

"Yoongi-ssi apa kau tahu bahwa tanganmu selalu hangat?" Tanya Chunhyang tiba-tiba.

Yoongi menoleh."Ya."

"Kau tau tidak kata ayahku, orang yang bertangan hangat hatinya pasti juga hangat."

Yoongi mengernyitkan dahinya. Sedikit sangsi dengan penjelasan Chunhyang. "Benarkah?"

Chunhyang mengangguk cepat. "Dan aku beruntung bisa menggenggam tangan sehangat ini."

*

Chunhyang menatap tidak suka pada wanita yang ada di hadapannya itu.

Wanita itu masih menatapi Yoongi yang bermain piano di atas sana dengan khidmat.

Chunhyang bukan tidak tahu tatapan macam apa itu. Dia tidak bodoh. Lagipula dia juga pernah menatap Yoongi dengan tatapan semacam itu.

Tatapan kagum.

Chunhyang benar-benar mengumpat berkali-kali dalam hatinya ketika Yoongi mendudukkannya satu meja dengan wanita genit yang sempat mencium pipi kanan dan kiri Yoongi itu.

Dan Chunhyang benar-benar membenci wanita di hadapannya yang tampak seperti ular baginya.

Perasaan Chunhyang memang selalu buruk jika harus berhubungan dengan wanita ini.

Byun Hain sajangnim.

*

"Yoongi-ssi. Ada urusan apa sebenarnya kau dengan Byun Hain sajangnim?" tanya Chunhyang ketika Yoongi mengantarnya pulang. Dan mereka berhenti di halte dekat rumah Chunhyang.

"Ah. Dia hanya ingin aku menjadi salah satu artisnya. Dia bilang aku berbakat." Jelas Yoongi sembari menggaruk tengkuknya. Sedikit malu mengatakan sendiri bahwa dirinya berbakat.

Sedangkan Chunhyang hanya menatapnya serius. Tidak merasa ada yang lucu dari pembicaraan mereka. Terlebih perasaannya sedang tidak baik sekarang. "Kau yakin dia hanya ingin menjadikanmu artis? Apa ada sajangnim yang mencium pipi calon artisnya seperti itu?" tanyanya ketus.

Yoongi mengubah ekspresinya menjadi lebih serius. Lelaki itu mulai tahu, bahwa gadis di hadapannya tidak suka dengan bos wanita itu.

"Ehm. Dia memang seperti itu. Aku minta maaf kalau kau tidak suka. Tapi, aku tak akan mengulanginya. Aku janji." Ujarnya meyakinkan Chunhyang.

Tbc

This is the new part gengs^^

Aku ucapin makasih masih setia sama Chunhyang dan Yoongi.

Sampai jumpa di part selanjutnya minggu depan.

Oh yaa. Aku ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa ya buat yang menjalankan.

From aku cotton candy manis.

Love you gengs..

CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang