Chunhyang dan Mongryeong mungkin bukan satu-satunya pasangan yang baru saja menikah, tetapi mereka pasti adalah satu-satunya pasangan paling bahagia dan manis di seluruh penjuru Joseon.
Walaupun pernikahan itu diadakan secara diam-diam, namun Lee Mongryeong tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang suami. Setiap hari, dirinya selalu menemui Chunhyang di Wolmae.
Saat petang ia kembali ke rumah dan belajar untuk persiapan ujian kenegaraan.
Namun pada malam hari, baik dirinya maupun Chunhyang, selalu memimpikan hal yang sama. Yaitu sepasang burung belibis yang berenang bersamaan di danau.
*
Kebahagiaan mereka mungkin sangat dalam. Tetapi, kebagiaan itu adalah kebahagiaan singkat yang tidak bertahan lama.
Tidak lama, setelah pernikahan mereka, Bangja datang membawa pesan yang mengatakan bahwa pejabat dewan kerajaan yang baru ditunjuk oleh raja-yang juga ayah Lee Mongryeong- harus pindah ke ibukota. Pesan lain juga berbunyi bahwa ujian kenegaraan akan dibuka sebentar lagi. Maka Lee Mongryeong harus mendampingi ayahnya dan juga ikut ujian kenegaraan di Hanyang.
*
Hari perpisahan yang tidak ingin mereka lalui itu datang juga.
Sejak pagi gadis itu menunggu Lee Mongryeong di jembatan Ojak.
Baru tengah hari, Lee Mongryeong beserta Bangja datang dengan membawa berbagai perlengkapan pindahan Lee Mongryeong.
Mongryeong meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya erat. Seakan tidak ingin berpisah dengan gadisnya itu.
Chunhyang hanya tersenyum dan melihat dalam pada kedua manik mata Mongryeong. "Karena tidak ada lagi yang bisa merubah takdir, mari kita saling berpelukan dan berpisah." Ucapnya menahan tangis.
Chunhyang lalu melepas satu cincin garakji putih berornamen kupu dan bunganya. Kemudian memasangkan pada telunjuk Mongryeong. "Ini tanda cintaku padamu. Simpanlah sampai hari dimana kita akan bertemu lagi. Pergilah dengan tenang, tapi jangan lupakan aku. Aku akan tetap setia padamu. Menantimu disini untuk membawaku pergi."
*
Kepergian ayah Mongryeong yang juga gubernur Namwon, membuat kursi kepemimpinan Namwon menjadi kosong. Seorang gurbernur baru bernama Byun Hakdo datang menggantikan posisi ayah Mongryeong.
Kecantikan Chunhyang yang memang tersiar hingga ke penjuru kota Namwon akhirnya terdengar juga sampai telinga gubernur Byun Hakdo.
Gubernur baru tersebut memang berperangai sangat buruk. Dia menyalahgunakan kekuasaannya untuk membuat Chunhyang mendatanginya.
"Bawakan aku gadis cantik dan terkenal bernama Chunhyang itu! Katakan padanya untuk menghiburku." perintahnya pada bawahannya.
"Itu akan terlalu sulit Tuan. Karena gadis itu sudah menikah secara rahasia dengan Lee Mongryeong. Anak gubernur Namwon terdahulu."
"Aku tidak mau tahu. Katakan padanya aku akan memenggal kepalanya jika dia tidak datang."
*
Chunhyang duduk berhadapan dengan gubernur baru yang angkuh itu di kediaman sang gubernur. Bersama dengan pelayannya yang menunggu di belakangnya.
Kepalanya tertunduk takut ketika Byun Hakdo memandanginya dengan tatapan nafsu.
Tangannya bergetar hebat tanda ia benar-benar ketakutan pada pria angkuh yang duduk dihadapannya itu.
Suasana benar-benar hening. Hingga ia dapat mendegar deru nafas memburu dari pria itu. Menambah getaran di tangannya.
"Aku sudah mendengar namamu sampai di ibukota. Kau memang seorang gadis yang cantik. Maukah kau bersamaku?" ujar lelaki itu dengan suara berat dan mengintimidasinya.
Chunhyang mendongakkan kepalanya ragu dan takut. Dengan perasaan takut luar biasa dia menjawab hati-hati. "Hamba sudah terikat dengan Lee Mongryeong tuan. Oleh karena itu, hamba tidak bisa melakukan apa yang tuan minta. Baginda raja telah mengirim tuan datang kemari untuk mengurusi rakyat, dan itulah tanggung jawab besar Tuan. Akan lebih baik jika tuan menjalankan apa yang sudah menjadi tugas dan kewajiban tuan sebagai pejabat negara, menerapkan keadilan bagi rakyat Namwon sesuai dengan peraturan yang berlaku di negeri ini."
Mendengar penuturan Chunhyang, wajah Byun Hakdo memerah menahan amarah. Dengan keras ia berteriak dan menyumpah serapah pada gadis itu. "YAKK. Kau gadis jalang. Kau itu hanya anak gisaeng. Tahu apa kau tentang pemerintahan."ujarnya diakhiri dengan menggebrak meja dihadapannya dan menyiramkan segelas air pada Chunhyang.
Gadis itu hanya terdiam dan semakin beringsut ketakutan.
"YAAA. Kim Nam. Bawa gadis ini ke penjara dan segera eksekusi dia pada malam hari perayaan ulang tahunku di depan semua orang. Agar mereka tahu bahwa ini adalah akibat melawan seorang Byun Hakdo." Perintahnya pada pengawal pribadinya yang menunggu di balik pintu.
Chunhyang membelalakkan matanya terkaget. Dalam hitungan detik, tubuhnya diseret dengan paksa oleh beberapa pengawal pribadi Byun Hakdo.
Chunhyang meronta dalam kurungan mereka. Gadis itu berteriak-teriak melawan ketidak adilan yang terjadi padanya. "Kenapa aku harus dipenjara tuan? Aku tidak melakukan hal yang salah. Sudah seharusnya seorang istri tetap setia kepada suaminya. Sama halnya dengan pejabat yang setia pada rajanya."
*
Sejak kecil Lee Mongryeong bukan hanya terkenal sebagai anak pejabat yang hebat. Tetapi, lelaki itu juga terkenal sebagai anak yang sangat pandai. Baik dalam pelajaran maupun dalam seni berpedang.
Setibanya di ibukota, Lee Mongryeong menjadi pusat perhatian banyak orang karena lulus pada ujian kenegaraan dengan nilai yang sangat tinggi.
Raja yang kagum terhadapnya, menawarkan bekerja di Kerajaan.
Namun, Lee Mongryeong menolaknya. Satu-satunya mimpi lelaki itu adalah kembali ke Namwon dan menemui Chunhyang.
"Maafkan hamba yang Mulia. Hamba menginginkan posisi sebagai Inspektur Polisi yang berkeliling ke seluruh negeri Yang Mulia."jawabnya tegas.
*
Seharusnya hari pelantikannya itu menjadi hari yang paling membahagiakan untuknya.
Tetapi, kedatangan Bangja dari Namwon pagi ini membuat hatinya remuk dan menahan amarah.
Sepuluh hari yang lalu Mongryeong memerintahkan Bangja untuk menemui kabar pada Chunhyang bahwa dirinya akan segera kembali.
Namun, jawaban dari Bangja membuatnya hampir gila. Membuat perasaanya teramat sakit.
Wanita yang berjanji setia itu telah mengkhianatinya. Wanita itu telah memilih bersama dengan gubernur baru Namwon.
*
Chunhyang masih terjaga hingga larut malam. Di dalam penjara yang sangat dingin itu, dia tidak bisa tertidur dalam sedetik pun. Selain karena perutnya yang lapar, tenggorokannya yang haus, badannya yang terasa remuk sakit dimana-dimana, dan juga lantai penjara yang sangat dingin itu ada hal lain yang mengganggu pikirannya. Yaitu mimpi yang mengganggunya setiap malam
Dirinya terduduk di pojok ruangan sembari mengingat mimpinya semalam. Mimpi tentang bunga-bunga dipekarangannya yang ditanam dan dirawatnya tiba-tiba layu, cermin yang berada di kamarnya pecah dan sepatunya tergantung di pintu masuk.
Tbc
Abaikan bahasanya yang sok puitis dan menyek2 ya gengs. Aku hanya berusaha nampilin legenda Chunhyang dan Mongryeon dengan sebenar-benarnya.
Jadi, gimana? Udah ketebak belum apa hubungannya Chunhyang di era Joseon sama Chunhyang di era modern???
Jangan lupa tinggalkan jejak ya gengs.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)
FanficChunhyang itu berarti aroma musim semi. -Min Yoongi- Started: March 22, 2017 hai gais. terimakasih sudah membaca cerita dan menyukai cerita ini. Dan cerita ini sedang dalam proses penerbitan.