9 - Caring

2.6K 392 25
                                    

Himnaeseyo!! (Bersemangatlah)

Yoongi membaca pesan pada selembar sticky note kecil berwarna kuning.

Ini sudah sekian kalinya dia mendapati sekaleng soda dingin lengkap dengan pesan penyemangat. Bukan Yoongi tidak tahu siapa yang senang mengiriminya pesan itu, tetapi lelaki itu hanya pura-pura tidak tahu.

Seseorang yang memberinya payung beberapa minggu yang lalu adalah orang yang sama yang mengiriminya soda selama ini. Seorang gadis cantik yang ia tahu selalu memperhatikan dirinya dalam diam.

Tetapi, Yoongi memilih mengacuhkannya. Bukan apa-apa. Tetapi Yoongi memang seperti itu.

Untuk hidupnya saat ini, dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain selain bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan ibunya.

*

Yoongi mengamati wanita separuh baya yang tengah tertidur lelap di hadapannya.

Rambutnya berantakan, eye liner dan maskaranya luntur dan menghitamkan sebagian wajahnya. Lipstik merahnya belepotan berdampingan dengan warna biru ruam di samping bibirnya.

Yoongi menutupkan selimut putih pada tubuh ringkih wanita tersebut.

"Jaljayo eomma (Selamat tidur ibu)," bisiknya lirih. Walau dia tahu wanita tersebut tidak mendengarnya.

Yoongi kemudian mengambil ponsel dari dalam saku celana hitamnya. Mengetikkan sebuah pesan dengan cepat.

Jungkook. Hari ini aku tidak bisa mengisi di restoran. Maafkan aku. Sampaikan pada manajer Han.

*

Chunhyang mendecakkan lidahnya kesal. Hari ini, dia tidak mendapati Yoongi lagi di pusat kota.

Pilihannya hanya restoran Italia waktu itu. Saat dia bertemu Yoongi bermain piano.

Chunhyang mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut ruangan restoran yang cukup ramai itu.

Seperti saat itu, yang tersisa hanya meja di bagian depan panggung kecil.

Seperti saat itu juga, panggung kecil tersebut terlihat kosong.

Dan lagi-lagi seperti saat itu, pelayang bergigi kelinci lah yang menyambut Chunhyang.

Sekarang Chunhyang ingat, si gigi kelinci ini adalah orang sama yang ditemuinya di pusat kota saat mencari Yoongi tempo hari.

"Hai," sapa Chunhyang pada si gigi kelinci ber name tag Jeon Jungkook.

Lelaki itu hanya mengernyit. Seperti sedang berpikir.

"Kau lagi?" tanyanya langsung.

Chunhyang tersenyum canggung. "Ah ya. Benar. Aku kemari ingin mencari rambut mint. Dia tidak mengamen hari ini."

Jungkook sedikit berpikir sebelum memekik lirih. Seperti megingat sesuatu.

"Ah. Kau itu stalker yang sering diceritakan Yoongi hyung ya?" tebaknya.

"M-Mwo? Stalker apa?" tanya Chunhyang tidak mengerti.

"Hyung bilang, akhir-akhir ini ada gadis yang memberinya minum dan bahkan memberinya payung,"

Chuhyang mengerutkan dahinya.

Jadi selama ini Yoongi menganggapnya sebagai stalker?

"Apa memberi minum dan memberinya tumpangan payung bisa dianggap sebagai stalker?"

CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang