44 - Missing Him

2.4K 312 22
                                    

Seoul, Spring 2017

Yoongi mengamati langit cerah dari balik jendela berkaca salah satu ruangan di lantai tertinggi gedung ini. Tempatnya membuat lagu.

Dalam pandangannya tampak gedung-gedung tinggi berjajar memenuhi seluruh penjuru kota Seoul.

Salju sudah tidak terlihat dan suhu udara sudah tidak terlalu dingin.

Musim semi telah tiba.

Ingatannya melayang pada bertahun-tahun lalu saat ibunya masih hidup.

Ibunya itu tidak pernah terlewat membuat sup rumput laut di hari lahirnya seperti hari ini.

Namun tahun ini, dia tidak akan menemukan sup rumput laut buatan ibunya lagi.

Mengingat tentang musim semi dan ibunya membuat perasaan Yoongi sedikit tergelitik dan merindukan Namwon. Dan juga...

Chunhyang.

Sejak pertengkaran mereka sebulan lalu, Yoongi tidak pernah lagi menghubungi Chunhyang. Masih ada sedikit perasaan kesal pada gadis itu. Ditambah lagi, dia tidak bisa menghubungi Chunhyang karena ponselnya di tahan oleh agensinya.

Sudah peraturan perusahaan jika setiap trainee tidak diijinkan membawa ponsel pribadi.

Segala lamunan dan kerinduan tentang Chunhyang terbuyarkan tatkala dia mendengar suara pintu studio tempatnya membuat lagu dibuka.

Dengan refleks dia menoleh.

"Hai Yoon." Sapa seseorang disana.

Yoongi balas tersenyum melihat tamu yang datang adalah Byun Hain sajangnim. Lelaki itu segera berdiri dan memberi salam dengan membungkuk 90o dengan cepat.

"Annyonghaseyo sajangnim." Sapanya cepat.

Wanita itu terkekeh pelan sebelum mendekat dan memeluk Yoongi diikuti dengan gerakan mencium pipi kiri dan kanan Yoongi.

Lelaki itu menegang. Terdiam di tempatnya.

Chunhyang tidak akan suka jika dia melihat adegan ini.

Batinnya.

Tak lama wanita itu melepas pelukannya.

"Hari ini kau ulang tahun kan? Cepat ganti bajumu. Kita rayakan di luar."ujar wanita itu cepat.

Yoongi menggaruk tengkuknya sungkan. Dibanding pergi keluar, ada tempat lain yang ingin dia kunjungi. "Maaf sajangnim. Kalau boleh, aku ingin kembali ke Namwon. Ada yang ingin aku lakukan."

Wanita itu mengerutkan keningnya. "Kenapa? Yoongi. Kita rayakan disini saja. Aku bisa memesankan satu club malam untuk pestamu." Ujarnya antusias.

"Maaf sajangnim. Tapi, aku ingin pulang ke Namwon saja. Dan kalau boleh aku ingin meminjam ponselku untuk hari ini saja."

Wanita itu menghembuskan nafasnya kasar. "Baiklah. Kalau begitu kau kuantar pulang."

Yoongi menggeleng cepat. "Tidak perlu repot repot sajangnim. Aku bisa naik bus."

"Tidak ada penolakan Yoon."

*

Yoongi merasakan perasaan bahagia luar biasa saat dirinya akhirnya bisa menginjakkan kakinya sekali lagi pada rumah yang selalu dirindukannya itu.

Matanya mengamati halaman yang mulai ditumbuhi rumput rumput liar di sekitar bunga-bunga milik ibunya yang layu.

Perasannya sedikit sedih melihat itu.

"Yoon."

Segera Yoongi menoleh saat mendengar suara seorang wanita yang masih berdiri di belakangnya.

Wanita itu menyerahkan ponsel miliknya yang sempat ia minta tadi.

"Terima kasih sajangnim." Ujarnya cepat diiringi gerakan menerima ponsel itu.

Dia baru akan menarik tangannya saat tiba-tiba, wanita dihadapannya itu menarik pergelangan tangannya. Mendekatkan tubuh mereka berdua dan mengecup bibirnya.

Mata Yoongi membelalak lebar, mencoba mencerna apa yang terjadi.

"Min Yoongi."

Tidak lama sampai sebuah suara di balik tubuhnya membuat Yoongi mendorong wanita dihadapannya dan menoleh cepat.

Yoongi mendapati gadis itu berdiri dengan gemetar di sana.

"Sung Chunhyang." Panggilnya Yoongi lirih.

Gadis itu terlihat menggigit bibir bawahnya dengan kuat. Matanya memerah dipenuhi air mata yang sekuat tenaga ditahannya.

Yoongi merasakan sesak di dalam hatinya saat melihat gadis itu.

"Jadi ini alasannya kau mengacuhkanku?"ujarnya terbata.

Yoongi masih diam. Dan menatapnya dalam.

Membuat gadis itu menatapnya jengah.

Sedetik kemudian, gadis itu mengambil langkah berbalik. Dan berjalan menjauhi Yoongi yang masih berdiri mematung.

*

Chunhyang berjalan sendirian menuju jalanan kecil rumahnya yang memang selalu sepi.

Gadis itu berjalan linglung.

Langkahnya terhenti ketika sebuah mobil mewah berhenti tepat di hadapannya.

Tak berapa lama seorang wanita turun dari kursi penumpang dengan angkuhnya.

Byun Hain sajangnim.

Wanita itu berjalan dan berhenti tepat di depan Chunhyang.

Chunhyang mengernyitkan dahinya dan menatap tidak suka pada wanita di hadapannya. Namun kemudian dia memilih mengacuhkan wanita itu dan berjalan melewatinya.

Dia dapat mendengar wanita itu mendecak keras.

"Yak Sung Chunhyang!" teriak wanita itu yang membuat Chunhyang menghentikan langkahnya. Dengan cepat Chunhyang menoleh.

"Jauhi Min Yoongi." Ujar wanita itu dengan nada mengintimidasi.

Chunhyang mengerutkan dahinya.

Bukankah Yoongi sudah menjauhi Chunhyang dan memilih wanita itu? Batin Chunhyang.

"Gara-gara kau Yoongi menolakku. Dan akan aku pastikan masa depan Yoongi berantakan jika masih berdekatan denganmu." Sekali lagi wanita itu berteriak pada Chunhyang.

Chunhyang mengerutkan dahinya. Berusaha mencerna kata-kata Byun Hain.

Jadi Yoongi tidak memilih wanita itu? Batinnya.

Segera satu sisi bibir Chunhyang terangkat. Tersenyum meremehkan pada wanita itu.

"Tentu saja dia memilihku wanita tua. Dia tentu tidak akan mau bersama dengan monster yang terobsesi padanya seperti dirimu itu. Cih menakutkan." Ujar Chunhyang cepat diikuti dengan gerakan berbalik dan meninggalkan wanita itu.

Tidak ada tempat lain yang ingin dia tuju selain halte bus. Dia ingin segera bertemu Yoongi dan meluruskan masalah mereka.

Chunhyang masih tidak ingin lelaki itu sendirian di hari ulang tahunnya.

Chunhyang mempercepat langkahnya saat dirinya melihat halte bus dalam beberapa meter lagi.

Gadis itu masih tersenyum.

Sampai saat dirinya merasa tubuhnya terpelanting akibat ditabrak sebuah mobil mewah dari belakangnya.

Chunhyang terkapar dengan rantang sup rumput laut yang terjatuh di samping tubuhnya.

Dalam keadaan setengah sadarnya Chunhyang melihat Byun Hain tertawa dari balik kemudi mobil yang menabraknya.

Sebelum akhirnya mobil tersebut melewatinya dan menjauhi tubuh Chunhyang yang terbujur lemah.

Min Yoongi maafkan aku.

Tbc

CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang