31 - Fever

1.5K 235 24
                                    

"Ini berarti aku menyukaimu." bisiknya tepat di depan bibir Chunhyang.

Yoongi memejamkan matanya dan menemukan bibir mereka berdua.

Chunhyang membulatkan matanya akibat perlakuan tiba-tiba Yoongi.

Namun saat lelaki itu menggerakkan bibirnya sedikit menghisap bibir bawah Chunhyang, gadis itu tersadar.

Dia ikut memejamkan matanya.

Yang terasa setelahnya adalah kehangatan yang menjalar di seluruh bagian tubuhnya.

Dan berpusat pada tautan bibir mereka.

Chunhyang juga dapat merasakan Yoongi tersenyum dalam ciuman mereka.

Tak lama setelahnya, lelaki itu menjauhkan wajahnya. Melepas tautan mereka.

Chunhyang membuka kedua matanya perlahan.

Pemandangan yang di dapatinya pertama kali adalah wajah memerah Yoongi.

Lelaki itu terlihat tidak nyaman. Membuat Chunhyang menahan tawa.

"Pahit."ucap Chunhyang memanja.

Yoongi menatapnya bingung. "Apa?"

"Terasa pahit."

Yoongi terlihat masih bingung.

Namun kemudian dia memekik dan menjilat bibirnya sendiri."Ahh. Maaf. Tadi aku minum espresso."jawabnya polos.

Kali ini Chunhyang tidak dapat menahan tawanya.

Lelaki di hadapannya itu terlihat manis dan polos di saat bersamaan.

*

Chunhyang, Yoongi hyung sakit flu parah. Bisa kah kau menjaganya sampai aku tiba?

Pesan dari Jungkook membuat Chunhyang mengernyitkan dahinya.

Yoongi pasti sakit karena mereka kemarin malam berada di luar ruangan dalam waktu yang lama saat Namwon sedang dingin-dinginnya.

Mengingat semalam, membuat pipi Chunhyang memanas.

Kejadian semalam itu, bukan hanya momen Chunhyang mengetahui perasaan Yoongi yang sebenarnya, tetapi juga awal dari hubungan mereka yang sebenarnya. Yang sekaligus juga menandai kisah cinta pertama Chunhyang dimulai.

Dan Chunhyang yakin dia tidak akan melupakan kejadian semalam seumur hidupnya.

*

Chunhyang menekan kombinasi angka password rumah Yoongi yang didapat dari Jungkook dengan cepat.

Tadi Jungkook bilang, Yoongi benar-benar lemah sehingga Jungkook yakin bahwa lelaki itu hanya akan bergelung di atas kasur tanpa tenaga.

Maka dari itu Chunhyang sengaja membeli bubur dan obat dalam perjalanannya kemari tadi.

Rumah terasa sangat sepi saat Chunhyang baru membuka pintu.

Dirinya melangkah perlahan menuju kamar Yoongi.

Dan Jungkook benar, lelaki itu memang sedang bergelung dengan selimut hitamnya.

Chunhyang mendekat. Kemudian menundukkan wajahnya. Mengamati wajah Yoongi yang terlelap dari dekat.

Chunhyang dia kekasih mu lho.

Batinnya.

Chunhyang menyingkirkan poni pendeknya yang basah oleh keringat. Dan menyentuhkan punggung tangannya pada kening lelaki itu.

Memang panas.

Chunhyang menghembuskan nafasnya kasar.

Tangannya berpindah meraih bahu Yoongi. Dan mengguncangnya pelan.

"Yoongi-ssi." Panggilnya sangat pelan.

Tapi lelaki itu belum membuka mata.

"Yoongi-ssi."panggilnya sekali lagi. Lebih keras.

Lelaki itu mengerja beberapa kali.

Sebelum akhirnya membuka matanya dengan sayu. Diikuti dengan senyum lemahnya.

Chunhyang membalas senyumannya.

"Kau belum makan?"

Yoongi hanya menggeleng lemah.

"Baiklah kalau begitu makan dan minum obat setelah itu istirahat."

Yoongi hanya mengangguk pasrah.

*

Chunhyang masih mengganti channel televisi sejak tadi.

Dua jam lalu, setelah minum obat, Yoongi terlelap di kamarnya.

Sedangkan Chunhyang memutuskan untuk menonton televisi di ruang keluarga.

Saat sedang bosan-bosannya, dia mendengar suara pintu dibuka.

Berasal dari kamar Yoongi.

Lelaki itu berdiri di ambang pintu dengan wajah bangun tidurnya.

Chunhyang berdiri dan tersenyum menyambutnya.

Lelaki itu berjalan gontai ke arah Chunhyang.

"Sudah lebih baik?"tanya Chunhyang ketika lelaki itu berhenti di depannya.

Yoongi hanya mengangguk."Tapi masih dingin." Ucapnya memanja.

Membuat Chunhyang terkekeh pelan.

Kemudian membuka kedua tangannya dan memeluk Yoongi dengan erat. Dan mengusap punggung Yoongi dengan lembut.

Gadis itu masih mengusap punggung Yoongi ketika matanya menangkap bayangan mobil mewah berhenti di depan rumah Yoongi dari balik jendela kaca di belakang Yoongi.

Seorang wanita cantik turun dari sana.

Byun Hain sajangnim.

*

Sejak mobil wanita itu berhenti di depan rumah Yoongi perasaannya sudah tidak baik.

Sekarang ketika ia mengintip dari balik jendela kaca, pemandangan disana membuatnya semakin memburuk.

Wanita itu menyentuh kening Yoongi. Dan sesekali tersenyum centil pada lelakinya.

Batin Chunhyang berteriak keras.

Yoongi itu miliknya. Dan hanya dia yang boleh menyentuhnya.

Tbc

CHUNHYANG: The Spring Fragrance (SUGA BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang