Part -5-

4.4K 489 21
                                    

Real Author BERTHAFITRIAS..!!

SEMUA DALAM FF INI MURNI KARYA KAK BERTA, AKU CUMA MENGGANTI NAMA CAST COWOKNYA. SELEBIHNYA SEMUA HASIL KARYA KAK BERTA

Dont be a siders~

* * *

Pagi ini hujan turun cukup deras. Menguarkan hawa dingin dengan percikan-percikan kecil di jendela ruang rawat Yoona. Dia sudah boleh pulang hari ini.

"Kajja, mau sampai kapan kau melamun terus?" sebuah teguran dari orang yang sangat dia kenal dan dia benci hadir, membuat dada Yoona terasa sesak menyadari hanya ada namja itu didekatnya. Miris sekali.

"Aku sudah menyiapkan mobil. Dan apa ini? Pakailah baju yang lebih tebal" ucap Sehun lembut sambil menyampirkan mantel hangat yang tadinya dia kenakan.

Yoona mendengus, membuang mantel itu ke sembarang arah. "Aku tak butuh belas kasihanmu! Sebaiknya kau pergi saja! Aku bisa pulang sendiri!"

"Kau bercanda?" Sehun tergelak sesaat dengan emosi tertahan. "Mana mungkin aku membiarkan calon istriku pulang sendiri"

"Aku bukan calon istrimu!" bantah Yoona kesal.

"Ya, kau calon istriku" sebuah smirk kini hadir di wajah tampannya. "Setidaknya itu yang orang lain ketahui"

Yoona mengernyit, memandang lekat Sehun. "Apa maksudmu?"

"Kau akan tahu nanti. Sekarang pakai kembali mantel ini dan tidak usah cerewet. Oppamu sendiri yang menyuruhku untuk mengantarmu pulang" ucap Sehun sambil memakaikan paksa Yoona mantelnya yang tadi dilempar Yoona dan dipungutnya kembali.

"Mwo? Oppa ku? Chanyeol oppa?"

"Ne"

"Issh.. sebenarnya apa sih yang oppa pikirkan?! Menitipkan aku pada namja seperti dia..." gerutu Yoona dengan menggumam.

Sehun memutar mata malas. Mencoba bersabar akan sikap Yoona itu sulit. Namja itu terbiasa bersikap keras sejak dari dulu. Sejak dia harus bekerja sangat keras agar bisa setara dengan Yoona bahkan lebih.

"Sudah tidak usah banyak protes lagi. Kamar ini akan dipakai pasien lain jadi sebaiknya kita cepat pergi" ucap Sehun dengan suara lembut dan sedikit berbohong. Tentu saja takkan ada pasien lain yang berani mengambil alih kamar ini jika penghuninya masih seorang Im Yoona. Oh, Sehun takkan mungkin membiarkan siapapun mengusik ketenangan yeojanya.

"Tidak mau" ternyata Yoona masih keras kepala juga.

"Baik, sekarang kau pilih" Sehun terlihat tenang setelah menghela nafas panjang.

"Apa?" Yoona tampak menaikkan sebelah alisnya.

"Pergi dari sini dengan ku seret paksa, ku gendong di bahuku, ku gendong di tanganku, atau jalan sendiri tapi tanganmu ada digenggamanku. Bagaimana?"

"Yak, kau bercanda?! Shirreoyo!" Yoona mulai mengamuk. Pilihan Sehun jelas menyebalkan. Semuanya tentu akan memberikan keuntungan tersendiri bagi namja itu karena dia bisa mendapat kesempatan untuk melakukan skinship lagi dengannya.

"Baik berarti kau ingin digendong dibahuku..."

"Aniya aniya aniya" cepat-cepat Yoona berujar sebelum Sehun meraih tubuhnya. Membuat langkah namja itu terhenti dan menatapnya dingin. Yoona menggigit bibir bawahnya sesaat. Dia ragu. "Aku jalan sendiri saja boleh?" tanyanya dengan raut wajah polos. Mirip anak kecil.

Sehun rasanya ingin tertawa, namun sebisa mungkin ditahannya."Boleh, asalkan tanganmu berada dalam genggamanku"

Yoona menghela nafas pasrah. Tak ada gunanya. Tubuh Sehun jauh lebih besar darinya. Sekali tempeleng saja mungkin Yoona bisa K.O . Jadi baiklah, sepertinya tak ada pili...

[•] ɴᴏᴛ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang