Part -12-

4.1K 476 34
                                    

Real Author BERTHAFITRIAS..!! 

SEMUA DALAM FF INI MURNI KARYA KAK BERTA, AKU CUMA MERUBAH NAMA CAST COWOKNYA DAN SELEBIHNYA MILIK KAK BERTHA

HAPPY READING~

Dont forget for Vomment ~

* * *

Yoona terus tertawa sejak tadi. Berbanding terbalik dengan Sehun yang malah cemberut sepanjang jalan sejak turun dari bianglala tadi.

"Bukankah tadi menyenangkan?" tanya Yoona sambil menatap Sehun dengan senyum menggodanya.

Namja itu mendengus, menatap kesal istrinya. "Kenapa kau mesti tebar pesona begitu pada penjaga bianglala itu, sementara suamimu ada disampingmu?!" dan dia mulai memuntahkan kecemburuan yang tadi terus dipendamnya.

Yoona terkekeh. Sehun benar-benar posesif rupanya. Sejak tadi namja itu terus menatap tajam dengan intimidasi kental pada penjaga bianglala yang mungkin berusia jauh dibawahnya. Dan Yoona tak bisa menahan senyumnya saat melihat namja itu tampak ketakutan karena suaminya.

"Kau juga tak perlu sinis begitu padanya"

"Dia pantas mendapatkannya karena mencoba merayumu"

"Dia tak merayuku, aku yang terpesona padanya"

"YAK! Sekali lagi kau bicara begitu maka akan kuhancurkan wahana ini sesegera mungkin!" ancam Sehun.

"Kau takkan bisa"

"Bisa, aku bisa. Sangat mudah untuk membuat wahana ini hancur lebur di tanganku"

Yoona merengut mendengarnya. Sehun keterlaluan eoh?

"Tempat ini adalah tempat kenanganku bersama ayahku dan kakakku, dan kau tega menghancurkannya?! Jahat sekali..." desisnya.

Sehun melebarkan matanya mendengarnya. Lalu mulai didera salah tingkah. Namja itu nampak menggaruk tengkuknya dan mengusap kepala istrinya lembut.

"Oppa hanya bercanda tadi. Jangan marah eoh?"

Yoona mendelik padanya. "Oppa eoh?"

Sehun terkekeh pelan dengan senyum lebarnya. "Ne, oppa. Bukankah aku lebih tua beberapa tahun darimu? Panggillah aku oppa... atau mungkin.. yeobo?" Sehun tak mampu mengulum senyumnya lagi setelah itu.

Yoona menyipitkan matanya, lalu mengangguk pelan. "Arraseo, oppa..." panggilnya dengan suara dibuat seimut mungkin hingga mengundang kebahagiaan di hati Sehun. Pasalnya jarang sekali yeoja itu bersikap lembut dan manja padanya.

"Ne, chagiya?" jawabnya tak kalah lembut.

"Kemana bandomu? Kenapa tak dipakai? Bukankah sudah kubilang jika mau jalan-jalan denganku maka bando itu harus dipakai?!"

Sehun tersentak mendengarnya. Ah, matta! Bando telinga kucing itu! Ya, alasan namja macho sepertinya mau-maunya memakai bando menjijikkan itu ya karena ini! Yoona takkan mau jalan-jalan dengannya kalau Sehun tak memakai bando itu dan baju couple ini.

"Ahh, bando? Sebentar.. ada dimana ya bando tadi?" Sehun langsung berpura-pura mencari bando itu padahal saat di bianglala tadi dia sengaja membuangnya diam-diam. Sehun kira Yoona sudah tak ingat tapi ternyata masih ketahuan juga oleh yeoja itu. Sehun mati kutu sekarang.

"Arraseo kita pulang saja" setengah merajuk Yoona mulai kembali melangkah. Dalam hati dia terkekeh pelan karena sukses mengerjai suaminya yang terkenal kejam dan keras itu.

"Eh chagi.. yeobo kajima! bukankah kita baru tiba disini? Jangan pulang dulu ya..." bujuk Sehun dengan nada selembut mungkin.

Namja itu menghela nafas berat sesaat. Susah sekali sih bersikap sabar dan lembut sekaligus! Sehun tersiksa sendiri karenanya.

[•] ɴᴏᴛ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang