Real Author BERTHAFITRIAS..!!
SEMUA DALAM FF INI MURNI KARYA KAK BERTA, AKU CUMA MENGGANTI NAMA CAST COWOKNYA. SELEBIHNYA SEMUA HASIL KARYA KAK BERTA
Dont be a siders~
* * *
"Apa kau sudah gila?! Kuperintahkan untuk mengobatinya! Sembuhkan dia dengan cara apapun! Lalu kenapa dia meninggal hah?!" bentak Sehun kalap sesaat setelah Yoona dipindahkan ke ruang rawat.
"Maafkan kami tuan, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi jujur saja keadaannya memang sulit bagi tuan Im untuk bertahan. Otaknya sudah mati"
Sehun mendengus. Nafasnya terdengar kasar. Kini dia terduduk dengan wajah frustasi.
Yoona akan sedih, itu pasti.
Dan Sehun akan lebih sedih lagi melihat yeoja itu bersedih.
Oh, Tuhan.. apa yang harus dilakukannya saat ini?
Sehun memang menginginkan Yoona, tapi dia juga ingin menyelamatkan calon mertuanya sebisanya agar bisa memberi kebahagiaan pada Yoona. Tapi bagaimana sekarang? Sehun mengacak rambutnya frustasi.
Andai dia tak mengikuti yeoja ini sampai ke rumah sakit, Sehun tak mungkin akan melihat Yoona yang sefrustasi ini. Seharusnya dia diam dan hanya mendengar laporan dari Jongwoon saja agar nanti dia bisa melihat wajah angkuh Yoona padanya. Bukan sedih begini. Setidaknya sikap dingin Yoona akan membuat Sehun ikut keras dan kuat. Tapi jika keadaan Yoona yang lemah begini, Sehun patut waspada. Namja itu menggertakkan giginya. Sehun dipastikan akan menjadi pria mellow saat berhadapan dengan Yoona yang tengah bersedih.
* * *
Pemakaman itu berlangsung khidmat. Gerimis tipis turun membasahi bumi di area pemakaman daerah Seoul.
Yoona tertunduk dalam diam, menatap hampa peti jenazah ayahnya yang siap dibenamkan dalam tanah. Mengernyit perih menyadari ini bukanlah mimpi.
Ayahnya.. telah benar-benar pergi.
Meninggalkannya yang terluka sendiri.
Ya, Yoona terluka.
Disaat dia harus bertahan untuk saudara-saudara dan ayahnya, salah satu dari mereka malah menghadap Yang Kuasa. Membuat dunia Yoona seakan runtuh seketika.
Yoona mendesah sesaat. Mencoba menahan airmata yang terus saja ingin keluar. Yoona harus kuat, tak boleh terlihat lemah.
Satu pegangan lembut bertengger di lengannya. Membuat dia menatap sekilas dan datar pada pemilik tangan itu.
Sehun menatapnya sedih dengan jas hitam yang membuatnya tampak mempesona. Dia tersenyum sehangat mungkin agar bisa memberi penghiburan pada Yoona.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya lembut. Tapi Yoona hanya diam dan mengalihkan pandangannya kembali ke arah kuburan ayahnya. Mengabaikan Sehun yang jelas khawatir padanya.
"Semua akan baik-baik saja. Percayalah. Aku akan selalu ada untukmu" ucap Sehun pelan mirip bisikan namun Yoona lagi-lagi malah mengacuhkannya.
Sementara Chanyeol yang duduk di kursi roda dengan Sooyoung dibelakangnya hanya bisa menghela nafas berat dengan wajah sedih.
Sama, mereka merasakannya. Kehilangan seseorang yang begitu mengagumkan seperti ayah mereka membuat semuanya terasa kacau.
* * *
3 hari kemudian...
Yoona duduk di kursi kerja yang dulunya milik ayahnya dengan wajah pucat. Dia pusing. Perusahaannya benar-benar kacau setelah kematian ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[•] ɴᴏᴛ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ] ✔
Fanfictionᴿᵉᵃˡ ᴬᵘᵗʰᵒʳ : ᴬˡᵐ. ᴮᵉʳᵗʰᵃᶠⁱᵗʳⁱᵃˢ . . "ᴹᵉⁿᶜᵃʳⁱ ˢᵉᵇᵘᵃʰ ᵃʳᵗⁱ ᵏᵃᵗᵃ 'ᶜⁱⁿᵗᵃ' ᵗᵉʳʰᵃᵈᵃᵖ ʰᵘᵇᵘⁿᵍᵃⁿ ᵏⁱᵗᵃ ʸᵃⁿᵍ ʳᵘᵐⁱᵗ."