28

3.2K 399 49
                                    

Real author : Bertafitrias

.

“Bangun sayang…” bisikan lembut Sehun perlahan membuat Yoona terjaga dari tidurnya.

Yeoja itu membuka matanya, menatap Sehun masih dengan aksen mengantuk.

Sehun tersenyum manis padanya, menampakkan lesung pipinya yang makin membuatnya menawan.

“Ayo makan, ada banyak makanan kesukaanmu disini”

Yoona mengerjap sesaat, lalu perlahan beranjak untuk duduk yang langsung dengan cepat Sehun bantu.

“Kau mau makan apa hm? Ada ayam bakar, sup kimchi, ada samgyetang juga” ucap Sehun sembari sibuk memamerkan hasil masakannya pada Yoona.

Yeoja itu tampak malas. Bahkan terlihat tanpa minat melihat makanan itu.

“Aku tak lapar”

Sehun yang tadinya semangat membicarakan tentang masakannya kontan menatap heran Yoona.

“Mwo? Wae? Apa kau mau makan yang lain?”

Yoona menggeleng, wajahnya terlihat lemas dan itu mengundang kekhawatiran dalam diri Sehun.

“Aku hanya tak berselera”

“Tapi kau harus tetap makan. Sekarang kau sedang mengandung. Kasihan aegi kalau dia dibiarkan kelaparan” bujuk Sehun tak menyerah.

“Ini justru keinginan aegi. Aku suka mual jika makan akhir-akhir ini”

“Benarkah?” Sehun terlihat bingung sendiri. Jelas saja. Dia mana tahu tentang kehamilan. Buku-buku yang dia beli pun belum habis dia baca dan jujur saja dia malas untuk ke dokter hanya untuk sekedar menanyakan tentang kehamilan.

“Sedikit saja ya sayang?” bujuknya lembut. Bagaimanapun juga dia tak bisa membiarkan Yoona tak makan. Tubuh istrinya ini kurus sekali. Meski akhir-akhir ini mulai berisi karena tengah hamil tetap saja Sehun khawatir.

Yoona tampak cemberut, tapi akhirnya mengalah demi melihat tatapan memelas Sehun.

“Huwek…” dan baru sekitar dua suap mengunyah nasinya Yoona sudah keburu mual. Dengan cepat yeoja itu berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Sehun yang khawatir langsung mengejarnya, dan seperti suami siaga lainnya dia langsung menepuk-nepuk pelan punggung Yoona.

“Gwenchana?” tanya Sehun cemas dan panik sekaligus.

Yoona terlihat lemas, wajahnya pucat. Membuat Sehun semakin panik sendiri.

“Kita ke rumah sakit ya?”

“Tidak perlu”

“Tapi kau pucat begini?!”

“Itu wajar oppa. Kebanyakan wanita hamil begini”

Sehun hanya bisa menghela nafas mendengarnya. Sejak dulu dia tak pernah mengerti wanita. Tapi satu hal yang dia tahu adalah sepertinya dia yang harus mengalah.

“Jadi sekarang kau mau apa? Katakan pada oppa”

“Aku mau tiduran saja. Oppa tubuhku rasanya tak bertenaga sekali” keluh Yoona.

Sehun kembali menghela nafas. Lalu dengan sigap dia langsung meraih tubuh Yoona dan menggendongnya menuju ke kasur king size mereka yang empuk.

“Istirahatlah ya, sayang. Kalau ada apa-apa, panggillah oppa” ucap Sehun sembari mengelus kepala Yoona dan mengecup dahinya singkat.

“Oppa jangan pergi” rengek Yoona sembari menahan tangan Sehun yang baru akan meninggalkannya.

[•] ɴᴏᴛ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang