13.Ciee jadian

3.9K 132 3
                                    

"Eh eh kenapa ni motor." Iyel berseru ketika dirasa motornya sedikit bermasalah. Ngadat-ngadat. Shilla mengeratkan pegangannya ke pinggang Iyel takut terjadi sesuatu, jantungnya deg-degan antar takut dan debaran lain karena dirinya memeluk pemuda tampan itu.

Motor Iyel berhenti di dekat lampu jalanan yang mati karena sudah pagi. Iyel dan Shilla turun mengecek keadaan motor cagiva putih itu.

"Kenapa kak?"

"Gak tau Shill, kita dorong sampai bengkel itu yah. Gak papa kan?" sekitar setengah kilo meter ada bengkel, mereka mendorong pelan cagiva milik Iyel. Awalnya Shilla ingin membantu. Namun, ditolak oleh pemuda tersebut takut Shlla capek.

"Pak ini sepertinya mogok, bisa minta dibenerin dulu?"

"Oh baik mas tunggu saja, sekitar 10 menitan."

Iyel dan Shilla duduk di bangku bengkel yang telah disediakan. Shilla berkeringat dingin, takut jika nanti mereka terlambat. Iyel mengerti kecemasan Shilla, memegang tangan gadis itu.

"Santai Shill, hanya sepuluh menit. Masuknya masih 20 menit lagi kok. Nanti kita bisa ngebut." Shilla mengangguk, sudah lumayan tenang dengan ucapan Iyel.

***********

"Hahahahaha." tawa nista milik Sivia bergema hingga disudut ruang kelas berukuran sedang tersebut. Tangan Agni menjadi tak tahan untuk menjahilinya, ia mengambil gulungan kertas lalu memasukannya kepada mulut Sivia yang menganga membuat gadis itu terbatuk-batuk.

"Kampret loe Ag, sohib macem apa sih loe?"

"Ya macem gue lah."

Sivia mendengus kesal dia sudah akan membalas perbuatan Agni, namun belum terlaksana bel masuk sudah berbunyi.

#########

"Yah kak, kita beneran telat ini, bagaimana donk?" Shilla menatap gusar gerbang sekolah yang ditutup. Bengkel yang tadinya menjanjikan untuk berusaha memperbaiki selama 10 menit, ternyata butuh waktu lebih untuk menyelesaikan. Mengingat motor Iyel harus mengganti oli terlebih dahulu.

Iyel berfikir sejenak, kalo dia masuk bersama Shilla pasti akan kena hukum. 'apa gue harus bolos seperti yang biasa gue lakuin di Singapore dulu?'

"Shill, loe udah pernah bolos belum?" Shilla menggeleng, Iyel merogoh sakunya mengambil handpone. Iyel memberi tahukan kepada Ayahnya bahwa ia telat dan berniat akan membolos. Pasti nanti Papanya akan membuat surat Izin untuknya sekalian bersama Shilla.

"Kita bolos aja, tenang gue udah urus semuanya. Gak akan tertulis tinta merah di absen loe."

Akhirnya Shilla menyetujui, dan menaiki motor Iyel. Entah akan kemana mereka, hingga motor Iyel melaju membelah jalanan.

****@@****

"Fy baikan sono!" Sivia menyenggol-nyenggol lengan Ify, Ify berdecak kepada sepupunya itu. Sebenarnya Ify sudah tidak terlalu marah dengan Rio. Sivia dan Agni sudah memberi siraman rohani untuknya tadi. Dan menitahkan Ify untuk berbaikan dengan Rio di waktu istirahat.
Terlihat saat di kantin saat ini, Rio, Alvin, Cakka sedang berkumpul. Alvin dan Cakka sedang bercanda ria sedangkan, sang kekasih terlihat mukanya lesuh. Apa karena pertengkaran itu?
Ify akan menghampiri, namun ia mengurungkan niatnya saat perempuan lain menghampiri sang kekasih, Dea.

Love Pangkat 3(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang