"Lagi apa?" Ify menolehkan kepalanya. Sudah terpampang wajah Rio yang menatapnya dengan kepala dimiringkan."Lagi nulis, kakak lihat kan?" Jawabnya senewengan. Membuat Rio bermuka masam.
"Tanya baik-baik tapi jawabnya kek begitu."
Ify segera melempar bolpointnya kemudian menangkup pipi Rio. Mulai membujuk agar Rio tak ngambek, karena bisa fatal akibatnya.
"Lagi bikin pr kakak. Uluh uluh sayangnya Ify ngambek ya?"
Layaknya Ibu yang membujuk anaknya agar tak ngambek lagi. Akhirnya cara itu berhasil. Rio terkekeh sehingga membuat gigi gingsulnya terlihat.
"Cium dulu, janji gak ngambek deh."
Ify langsung melepas tangannya, melengos.
"Minta cium Ray atau Deva sana?"
Rio terdiam sesaat.
"Maho donk" ucapnya sambil melotot.
"Tuh tauk,"
"Maunya kamu, ayolah Ifyku sayangku."
Ify memutar bola matanya jengah, setiap hari bahkan dia sering sekali mendengar Rio merengek seperti anak kecil begini.
"Gak, udah kakak keluar sana."
Meski dengan bibir mengerucut, namun Rio tetap menuruti kemauan Ify.
"Oke deh selamat belajar sayangku semangat."
Cupp..
Dia sempatkan mencium pipi gadis itu. Dan masih sama seperti sebelum-sebelumnya, reaksi Ify yaitu terdiam seperti orang tak sadar.
"Kyaa Kak Rio."
Terdengar suara tertawa dari arah luar. Ify baru bereaksi saat Rio sudah keluar kamar. Dia hanya mampu tersenyum dengan wajah yang memerah padam, bulshing.
° ° °
"Ify.."
Ify menghentikan langkahnya saat akan menginjakkan kaki di pintu kelas. Menoleh ke sumber suara.
Shilla tersenyum saat Ify langsung menoleh. Dengan tergesa-gesa dia segera berjalan ke arah gadis itu.
"Fy pinjem pr donk" ucap Shilla sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Ya.. Ya.. Ya.. Ify cantik deh uhh Ify kan calon adek ipar gue yang cantik baik lagi." Shilla mulai mengeluarkan rayuan mautnya.
Tiba-tiba tangannya ditarik Ify ke dalam kelas.
"Kakak iparku, bukunya ada di dalam tas ambil sendiri. Gue ada urusan sama Kak Rio Oke.."
"Oke."
Ify tiba di atap gedung SMAnya. Matanya dengan jeli menyusuri tempat sepi tersebut. Hingga menemukan Rio duduk membelakanginya.
Dirinya berjalan mengendap-endap layaknya kucing. Hendak mengagetkan pemuda itu.
"Kyaa.." pekiknya tatkala Rio lebih dulu memutar tubuh dan menarik tubuhnya ke dalam sebuah pelukan. Dalam pangkuan Rio bibirnya mengerucut, sebal!.
![](https://img.wattpad.com/cover/97078497-288-k341415.jpg)