"Ify mau mah." tanpa ragu-ragu Ify langsung menjawab, mama Manda tersenyum.
"Fy, kamu yakin?" Rio kaget mendengar ucapan sang kekasih. Bagitu tiba-tiba menurutnya.
"Ya.. Lagian ini harapan Mama kan?"
"Makasih sayang, Mama sayang Ify." Mama Manda memeluk Ify, Ify membalasnya. Dalam hati ia bersyukur. Bisa memiliki seseoranh seperti Mama Manda. Meskipun bukan mama kandung. Tapi, mama Manda begitu menyayangi dirinya."Ify juga sayang Mama."
Rio tersenyum, senang dengan keputusan Ify. Ia dan Ify akan ke jenjang yang lebih serius. Bukan pacar, melainkan tunangan. Dan dia juga punya pengharapan untuk menikahi gadis cantik itu. Semoga saja jodoh..
******
"Ini bagus deh Fy, coba di tunangan loe nanti pake ini. Pasti Kak Rio langsung kesemsem sama loe."
Hari ini, Ify dititahkan Mama Manda untuk datang ke butik langganan Mama. Memilih gaun yang akan dia pakai di acara pertunangan nanti. Dia yang tidak terlalu paham tentang fashion, memilih mengajak ke-3 sahabatnya. Dan yang paling heboh dalam hal ini tentu sepupunya, Sivia dan calon kakak iparnya, Shilla. Agni sendiri hanya asyik mendengarkan lagu lewat ipod karena memang tak ada pengalaman dalam fashion sama sekali.
"Ag, coba loe nanti pakai ini." Shilla mengangsurkan gaun warna pink selutut kepada Agni. Agni menerimanya, menatap gaun itu dengan pandangan yang apa ya? Jijik plus geli. Dia mengangsurkan kembali kepada Shilla.
"Apaan ogah!" Shilla melotot, Agni ini dipilihin gaun bagus juga. Malah ditolak.
"Bagus tau Ag, entar loe keliatan cewek banget."
"Gini ya Shill, baju pink itu bagusnya dipakai orang putih, kulit gue kan agak gelap tuh ya gak cocok, gak mau gue pokonya." Agni bersikukuh dengan penolakannya. Shilla mengembalikan gaunnya di tempat semula. Sementara Agni, memilih untuk memutari stage gaun. Untuk dipilih.
"Kak Alvin cocok deh kayaknya kalo pake ini jas, serupa sama gue nanti." Shilla lebih dulu mengambil jas lengkap dengan kemeja yang akan dipilihkan Sivia untuk Alvin.
"Kak Iyel pasti cocok pake ini."
Via melotot, apa-apaan Shilla ini. Dia merebut kembali kemeja dari tangan Shilla."Apaan loe Shill? Gue yang nemu ini jas dulu.." Shilla meraih-raih jas yang disembunyikan Sivia di belakang tubuhnya. Merengut sebal.
"Kan gue dulu yang ambil."
"Apaan kagak ada, ini udah gue temu! Sono cari yang lain."
"Yah Vi, buat gue napa. Biar dipakai kak Iyel."
"Ogah! Lagian ya Shill, bang Iyel tuh kemeja dan jasnya udah bertumpuk banyak banget, sampe lemarinya gak nampung. Bahkan ada juga di rumah gue."
"Ify." Shilla dan Sivia menoleh mendengar suara Agni menyebut nama calon tunangan wanita itu. Ify keluar dengan gaun putih selutut mngembang, dipadukan dengan high hells warna serupa dengan gaunnya, di kerah baju terdapat bunga banyak manik-manik namun, tak terkesan rusuh malah menambah kesan mewah di gaun tersebut. Apalagi yang mengenakan adalah Ify, sosok bidadari yang di'idam-idamkan oleh Rio.
"Ini elo Fy? beda banget."
"Iya dan sejak kapan juga loe ganti? kok kita gak tau."
"Hehe Iya Vi,, udah sejak tadi Shill kalian sih sibuk sendiri."
"Ify kita ke ruang make up ya.. ini masih belum selesai." Ify mengangguk, menyetujui ucapan tante Vani. Sang pemilik butik yang dititahkan Mama Manda untuk membuat Ify menjadi ratu di acara pertunangannya nanti.