Pada suatu pagi dihari libur, untuk pertama kalinya setelah berganti status dari teman menjadi 'Pacar', aku bersama kamu memutuskan untuk bertemu satu sama lain. Jadwal libur kita yang berbeda, mengakibatkan bahwa hari minggu itu adalah harinya aku bersama kamu. Tidak ada kata 'satnight' dikamus kita, karena hanya ada hari minggu yang menjadi rutinitas kita untuk bertemu.
"Ini ga akan hujan kalau kita ke bukit Mokko sekarang, Yeol? Ketempat lain aja deh yang agak deket gitu," ucapku diatas motor kamu yang sedang melaju diruas jalan ir. Juanda
Bagaimana tidak akan hujan, jelas bulan ini adalah masih bagian pada musim penghujan dan hari inipun pukul 11:00 Kota Bandung bahkan lebih tepatnya di daerah Dago sudah menampilkan awan yang berwarna abu tua, menandakan bahwa tidak lama lagi hujan akan turun.
"Udah siap jas sebelum hujan ko aku, gak ada penolakan atau penawaran ya, aku udah lama pengen ngajak kamu kesana," jawab kamu dibalik kaca helm yang kamu kenakan
Dari awal kenal sampai sekarang sudah menjadi seorang pacar, hobby kamu gak berubah, Yeol. Kamu selalu mengajakku ketempat alam, jika tidak alam pun terpaling sering ya ke cafe-cafe kecil atau yang paling sering itu ke sebuah warung susu murni tetangganya kamu yang berjualan disekitar daerah DU. But, i feel i love it too.
Pernah ketika masih menjadi teman, untuk mengetahui apa kesukaanku ketika keluar rumah kamu terus menerus mengajakku untuk menonton film di bioskop lalu ketika lapar selalu mengajakku makan di cafe-cafe terkenal disekitar kota Bandung ini. Hingga pada suatu malam kamu mengajakku makan pecel lele di sebrang komplek perumahanku dengan alasan mamah kamu tidak masak, kata kamu.
Sampai ketika sedang menunggu pesanan aku dan kamu diantarkan, aku mulai membuka percakapan diantara kita yang sama-sama terdiam. Entah apa yang sedang dipikirkan didalam otak kita, yang jelas malam itu aku membuka percakapan itu dengan berkata,
"Tumben nih makan disini, lagi boke apa gimana, Yeol? Hahahaha, sekarang ga usah bawa lagi aku ke mall ya, gausah nongkrong di cafe-cafe mahal lagi, aku senang makan ditempat kayak gini, serius deh. Kamu tau gak? Kalau kita ke mall terus nih, ego kita ga akan ada abisnya, Yeol. Pasti next meet kamu sibuk nyari tempat-tempat yang high class, bawa aku ke alam aja Yeol, aku tau kamu ga suka masuk mall, karena aku pun begitu. Eh gak deh, aku suka cuma ya biasa aja gitu gak sampe sering kayak perempuan-perempuan lainnya, hehehe"
Dan jawaban kamu adalah,
"Oke, kita sekarang pacaran aja ya?"
Dari selesai makan pecel lele itulah aku dan kamu resmi menjadi pasangan, hehehe. Meskipun jawabanku sempat menggantung karena pesanan pecel lele kita sudah datang, dan aku ingin memakannya terlebih dahulu.
"Yeol, udah gerimis," ucapku ketika motor masih melaju didaerah jalan suci
Tidak ada jawaban. Entah karena tidak terdengar atau kamu pura-pura tidak mendengarnya aku tidak tahu, yang jelas aku langsung memukul pundak kamu menggunakan tangan kananku
"Heh, denger ga?" ucapku lagi setelah memukul pundak kamu sambil memajukan kepalaku dari arah kiri
"Iya denger, belum ujan gede ko, pegangan ya aku abis lampu merah ini aku naikin kecepatan nih biar cepat sampai, Gi," jawab kamu dengan sambil menoleh sedikit kearah kiri supaya suara kamu terdengar olehku
Aku lalu menuruti apa yang diperintahkan oleh kamu, kupegang kedua sisi jaket kulit coklat yang kamu kenakan dengan amat sangat erat, meskipun tadinya tanganku akan bertumpu pada besi yang terdapat pada belakang jok motor kamu, sayangnya besi itu sudah tidak ada. Lalu aku bertanya-tanya dalam benakku, apakah kamu sengaja melepaskannya, Yeol? Hahahaha.

YOU ARE READING
Home
Fiksi Penggemar[BEBERAPA PART DI PRIVATE, SILAHKAN UNTUK MEMFOLLOW SAYA TERLEBIH DAHULU] "Everywhere i go. I'll be back to my home, You." -Chanyeol "With you, im home.' - Seulgi