"Jadi sejak kapan kau mengenal seseorang?" tanya Hoseok pada Jungkook yang kini tengah duduk dihadapannya, seraya menyeruput bubble tea miliknya.
Jungkook mengalihkan pandangannya, memandang Hoseok. Dia lalu meraih ponselnya dan memainkannya. "Hanya seorang yang akan tinggal untuk beberapa saat bersamaku." Jawab Jungkook enteng.
"Well sejak kapan kau membiarkan seseorang tinggal bersamamu, Jeon Jungkook? Selama kau hidup, kurasa kau belum pernah serius akan suatu hubungan."
Jungkook menghembuskan nafasnya kasar, dia lalu menurunkan ponselnya dan meletakannya didepannya. "Hyung~ apakah salah jika aku berinteraksi dengan seseorang? Lagipula kau yang pernah bilang kepadaku, untuk mencari seorang yang bisa menemaniku dan ... Aku sudah menemukannya."
"Bukan seperti itu maksudku, Kook. Hanya saja mendengar kau mengajaknya hingga tinggal di rumahmu, itu sedikit aneh bagiku. Tapi baguslah perlahan kau mulai berubah. Kuharap temanmu itu, membawa dampak yang baik untukmu."
"Iya. Kuharap tidak ada yang memanfaatkanku ... Lagi." Ucap Jungkook lalu kembali menyeruput bubble tea miliknya.
"Iya. Eunbi juga hampir sama sepertimu, itu karena kesalahanku." Hoseok mengucapkannya begitu saja. Raut wajahnya kembali lesu, tapi Jungkook tertarik untuk menguliknya.
Maka dari itu, Jungkook menanyakannya, "Kesalahnmu, hyung? K-kau tidak mem—"
"Ambigu!" cetus Hoseok. Dia lalu meminum americcano miliknya kemudian meraih ponselnya yang berada di saku jasnya.
"Ini!" ucapnya seraya menunjukan sebuah foto pada Jungkook. "Bukankah dia tampak ceria disana?" tanya Hoseok yang mendapat anggukan dari Jungkook.
"Dia tampak bahagia bersama teman-temannya. Tidak sepertiku yang hanya dimanfaatkan oleh semua orang."
Hoseok menggeleng, dia menyangkal apa yang dikatakan oleh Jungkook. "Kau salah," ucapnya. "kebahagian itu palsu."
"Apa maksudmu hyung?"
"Saat itu, aku berada disana. Dan dengan sengaja mengambil fotoNya bersama teman-temanNya. Tapi ketika aku tak ada, Mereka memperlakukan Eunbi seperti budak! Mereka menyuruh Eunbi melakukan ini dan itu, bahkan jika aku telat saat itu, Eunbi pasti tak akan bisa seperti sekarang."
"Maksudmu, Eunbi sama saja seperti pembantu?"
"Kata pembantu, lebih baik dibandingkan budak! Kau tahu? Eunbi hampir saja kehilangan kehormatannya saat kelas dua, sekolah menengah pertama."
"Mwo!? Bagaimana bisa?"
"Saat itu Eunbi menjadi anggota pengurus klinik, ada yang menjebaknya, tentu saja Eunbi hanya bisa menangis. Tapi ada suster yang melihatnya dan orang itu dikeluarkan, tapi Eunbi juga di skors."
"Kenapa Eunbi juga di skors?"
"Karena sebagai perempuan, Eunbi tidak bisa menjaga dirinya. Dan Kook? Kenapa kau begitu tertarik akan pembicaraan ini?"
Jungkook tersenyum dan menunjukan kedua gigi kelincinya. "Aku sedang mencari Eunbi, maka aku harus menguliknya lebih jauh. Agar saat aku melihat seorang yang mirip dengannya, aku bisa memastikan itu adalah Eunbi."
"Saat menemukanya, kuharap kau cepat menghubungiku, Kook. Dimanapun itu, tolong hubungi aku."
Jungkook menganggukan kepalanya dengan pasti, seraya menyeruput isapan terakhir dari bubble tea miliknya. "Aku pergi dulu. Kurasa temanku sudah menunggu di rumah." Ucap Jungkook lalu meraih blezer miliknya.
"Hati-hati," ucap Hoseok yang hanya mendapat lambaian tangan dari Jungkook.
——Take Care, Eunbi——
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Take Care, Eunbi | J.J.K
Fanfiction[On-going] Hwang Eunbi lelah akan kehidupannya yang digantikan oleh orang lain. Maka dari itu dia melarikan diri dari penthouse miliknya. Memulai kehidupan sebagai seorang Hwang Eunbi, dengan menggunakan penyamaran, itu lebih baik dibandingkan dig...