"Pak? Belum ada tanda-tanda keberadaan Eunbi. Bahkan Jung Hoseok pun belum berhasil menemukan keberadaannya. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Seorang dengan pakain yang cukup rapih terhadap Orang di depannya.
Kim SeokJin sajangnim, nama yang terdapat pada sebuah papan nama atas meja tersebut. Menunjukan bahwa Dialah orang yang paling berkuasa dalam Kim Corp.
Orang itu—SeokJin membalikan kursinya, menatap Orang yang tadi berbicara kepadanya lalu menutup sebuah buku di depannya. "Bagaimana dengan Yugyeom? Ada perkembangan darinya?" tanyanya.
"Tuan Muda telah berhasil membuat Jeon Corp. menanamkan sahamnya di perusahaan kita. Dan menjadikan Jeon Jungkook sebagai pemegang saham yang terbesar."
"Bagus! Lanjutkan saja tugasmu. Dan tentang Eunbi, bersiaplah kapanpun. Karena timah panas akan segera mendarat hingga menembus tulang tengkoraknya."
——Take Care, Eunbi——
Prang!!!
Bunyi suara benda kaca yang pecah sangat terdengar jelas di dalam ruangan ini. Kedua orang yang saling beradu argumen, bahkan keduanya juga saling meluapkan emosi satu sama lain.
"Kau yang mengkhianatiku, Jung HoBin!" teriak Hwang Hanbin pada Hojin.
Iya, tak pernah ada yang lancar dalam pembagian kekuasaan. Bahkan jika kau sudah hidup dalam abad ke-21. Semuanya seolah dibutakan oleh kekuasaan dan kekayaan.
"Sudah seharusnya kau menuruti apa yang kukatakan! Dan juga kenapa kau mengganti margamu?! Kau dan keturunanmu akan berada dalam bahaya!" tutur Hobin seraya mengacungkan jari telunjuknya ke arah Hanbin.
"Jangan mengancamku, hyung! Aku akan baik-baik saja bersama keluargaku!"
Pranggg!!!
Emosi Hobin sudah tidak dapat di tampung lagi. Dia sudah lelah karena adiknya yang selalu bertindak semaunya, mulai dari penggantian marga hingga rencannya pindah ke Jeju.
Semua dilakukan Hanbin, untuk menjauh dari kakanya—Hobin. Dia seakan sudah lelah akan sikap kakanya yang selalu memerintah dan berkuasa.
Dan saat pertengkaran itu terjadi, Hoseok menutup rapat telinganya. Mendengar pembicaraan 2 orang dewasa yang berada di depannya, membuatnya sedikit ketakutan.
Hingga 2 buah tangan yang menimpal tangan Hoseok yang menutup telinganya. Hoseok menolehkan kepalanya, dan menemukan sebuah senyuman yang hangat sedang menyambutnya.
"Hoseokie?" panggil orang tersebut. "Ayo! Ini sudah malam, seharusnya kau tidak disini." Ucap Orang tersebut—Nyonya Hwang.
"Bibi? Apakah Bibi akan pindah ke Jeju?" tanya Hoseok kecil.
Nyonya Hwang menoleh. Menatap pintu ruangan yang sedikit terbuka di dekatnya, "Jangan mendengarnya. Ayo! Kau harus tidur."
Nyonya Hwang merengkuh tubuh Hoseok. Menuntunnya agar berjalan menuju kamar Hoseok, dan duduk di samping Hoseok yang sedang berbaring.
"Apakah Eunbi sudah tidur?" tanya Hoseok.
Nyonya Hwang tersenyum seraya membelai rambut Hoseok. "Sudah." Jawabnya. "Maukah kau berjanji pada Bibi?"
"Apa?"
"Berjanji bahwa kau akan selalu menjaga Eunbi, menjaganya seperti adikmu sendiri. Dan juga, jika suatu saat Dia menanyakan Kami, tolong jangan memberitahunya."
"Bukankah Paman dan Bibi akan menjaga Eunbi? Lalu bukankah Eunbi akanmengenal Bibi dan Paman? Lalu untuk apa aku melakukannya?"
"Jika suatu saat kami pergi, tolong lakukan itu untuk Bibi. Bibi berharap banyak kepadamu. Bisakah kau melakukannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Take Care, Eunbi | J.J.K
Fanfiction[On-going] Hwang Eunbi lelah akan kehidupannya yang digantikan oleh orang lain. Maka dari itu dia melarikan diri dari penthouse miliknya. Memulai kehidupan sebagai seorang Hwang Eunbi, dengan menggunakan penyamaran, itu lebih baik dibandingkan dig...