TCE|28 Make Space

811 108 23
                                    

"K-kau, apakah kau sangat mencintainya Jihoon-aa?" gumam Saena ditengah isakannya tersebut.

"Kau bahkan rela menanggung rasa sakitnya. Jika saja aku berada diposisi Eunbi, apakah kau juga mau menanggung rasa sakitku?"

Saena kembali melirik Jihoon yang masih berada di depan piano, melalui jendela yang berada disampingnya. Airmatanya kembali menerobos keluar, Dia tidak bisa seperti ini.

"Ouh! Saena?"

Saena dengan cepat menghapus airmatanya, dan tersenyum menatap seseorang yang tadi memanggilnya. "Ne Eunbi?"

"Waegeureu? Neo urroyeo?"

"Urro? Ah aniyo. Naega urro aniyo."

"Gendeu, kenapa kau seperti orang menangis? Katakanlah padaku, aku tak akan memberitahukannya pada siapapun."

Cklekkk!!!

Jihoon membuka pintu, dan langsung menunjukan ekspresi terkejutnya untuk sesaat. "Eunbi kau disini?" tanyanya.

"Ne, aku baru saja datang." Jawab Eunbi.

Jihoon tersenyum lega mendengarnya, syukurlah Eunbi tidak mendengarnya. Tapi ... Saena pasti mendengarnya.

Tapp!!!

Jihoon menggenggam tangan Saena, "Ada yang perlu aku bicarakan denganmu." Ucapnya pada Saena.

Saena melepas tangan Jihoon yang ada ditangannya, dan tersenyum. "Mian, tapi aku sudah ada janji dengan Eunbi. Kajja Eunbi!" ucap Saena lalu menarik tangan Eunbi menjauh dari Jihoon.

"Waegeureu? Kalian bertengkar?" tanya Eunbi setelah merasa sudah jauh dari Jihoon.

"Ani, kami tidak bertengkar. Tadi mataku kemasukan debu, sangat banyak, karena itu aku terlihat seperti habis menangis."

Ouh ayolah! Eunbi bukan lagi anak usia 5 tahun, yang dapat dibohongi dengan alasan seperti itu. Walaupun jarang berinteraksi dengan orang banyak, setidaknya Eunbi bisa mengetahui orang itu berbohong atau tidak.

"Chamkanam!" Eunbi menghentikan langkahnya yang membuat Saena menatapnya. "Jangan membohongiku! Matamu tidak kemasukan debu, tapi kau menangis."

Saena tersenyum dan menundukan kepalanya untuk sesaat, "Sudah ketahuan rupanya."

"Kenapa kau menangis?"

"Aku mendengar Jihoon bernyanyi, lagunya indah. Liriknya sangat menusuk hati, dan ... suaranya begitu lirih."

"Kau menyanyangi Oppa?" Tanya Hoseok pada Eunbi kecil. Eunbi kecil menganggukan kepalanya dengan senyum yang menghias wajahnya.

Hoseok tersenyum, Dia mengelus kepala Eunbi dengan lembut dan mulai kembali berbicara. "Jika kau sangat menyayangi orang tersebut, kau pasti bisa merasakan apa yang Dia rasakan. Melalui tawa, senyum dan juga suaranya."

Eunbi kembali mengingat ucapan Hoseok padanya, mungkinkah itu juga berlaku bagi Saena? Saena menyukai Jihoon benarkah seperti itu?

"Saena-aa? Mungkinkah kau menyukai Jihoon?"











——Take Care, Eunbi——











"Apakah Saena mendengarnya?"

Jihoon kini tengah berbaring di tempat tidur, menikmati waktu liburnya dengan beristirahat. Lagipula Eomma dan Abeojinya tidak melakukan aktifitas yang menuntutnya harus ikut.

[6] Take Care, Eunbi | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang