Eunbi berjalan memasuki kamarnya dengan perasaan takut yang menghinggapinya. Bahkan semenjak makan malam tadi Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun. Tapi yang Ia ingat, tidak baik menyisakan sebuah makanan pada perjamuan, karena itu Ia memakan semua yang sudah tersedia diatas piringnya, dan menghabiskan steak yang tersedia disana. Karena itu, Ia juga sedikit pusing sekarang.
Langkahnya dengan pasti menuju toilet miliknya, melemparkan tas yang dipakainya dan memuntahkan semua yang tadi sudah dimakannya. Lemas tentu saja. Karena itu, Ia terduduk dipinggir kloset seraya memegangi perutnya.
Pusing dan mual, itu yang dirasakannya sekarang.
"Kami sudah memberitaunya."
Eunbi memejamkan kedua matanya seraya mengatur nafasnya yang menderu. Apa yang harus Ia lakukan sekarang? Bagaimana jika nanti Hoseok akan datang dan menghancurkan semua yang sudah dimilikinya sekarang? Apakah semuanya akan berjalan baik-baik saja?
Lalu bagaimana dengan Jungkook dan perusahannya nanti? Apakah semuanya akan tetap sama, dan tidak ada yang berubah sedikitpun?
"Eunbi!" Jungkook berjalan masuk dengan cepat seraya mencari persensi Eunbi dikamarnya, bahkan Ia melupakan coat yang masih dipakainya hingga sekarang. "Eunbi-a neo eoddiya?" tanyanya dengan suara yang memenuhi satu kamar.
Eunbi membuka pintu kamar mandi miliknya, dan menatap Jungkook dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. "Aku disini Jungkook-aa," jawab Eunbi dengan suara lemahnya.
Jumgkook terkejut, Ia dengan cepat berjalan menghampiri Eunbi dan merangkulnya. "Apa yang terjadi?" tanyanya khawatir. Menggendongnya dan membaringkannya diatas tempat tidur, tidak lupa menyelimutinya dengan selimut. "Apa yang terjadi Eunbi-a? Kenapa kau bisa berada disana?" tanya Jungkook bertubi-tubi.
"Aku tidak bisa memakan steak Jungkook-a, tapi aku tidak mungkin menolak hidangan yang sudah disiapkan oleh Eommamu." Ungkap Eunbi dengan senyum yang masih menghiasi wajah pucatnya. "Tadi sesaat sampai di rumah aku langsung memuntahkan semuanya."
"Kau seharusnya mengatakannya kepadaku, bodoh!"
Translate : kau membuatku khawatir
Eunbi menahan lengan Jungkook yang hendak pergi, beranjak dari tidurnya dan memeluk Jungkook dengan erat. Nyaman, itulah yang terpikirkan oleh Eunbi sekarang. Eunbi mempererat pelukannya dan memejamkan matanya.
"Ada pekerjaan yang harus kuurus!" ucap Jungkook seraya mencoba melepas pelukan Eunbi.
Eunbi menggeleng, Ia berpindah dan kini menggalungkan tangannya pada leher Jungkook. "Kau memintaku untuk mengosongkan jadwalmu selama dua hari kedepan, jadi tidak ada yang perlu kau urus."
"Ada." Elak Jungkook tak terbantahkan.
Eunbi dengan sengaja menghembuskan nafasnya pada ceruk leher Jungkook, menghirup aroma parfum yang sering Jungkook pakai, dan beralih meniup telinganya. "Maaf membuatmu khawatir," ungkapnya. "aku hanya tidak ingin mengecewakan orangtuamu. Mereka sudah menyediakan makan malam untukku, tidak akan kubiarkan itu terbuang percuma."
"Kau bisa mengatakannya padaku?"
"Dan meminta Mereka untuk mengganti menunya?" Eunbi kini menatap Jungkook dalam, Ia mengecup jawline laki-laki yang sudah cukup lama bersamanya dan tersenyum menang. "Tak akan aku biarkan kau melakukannya. Kau sudah cukup mengeluarkan banyak uang untukku, akan sulit bagiku untuk membalasnya."
"Ini sudah malam." Jungkook melepaskan tangan Eunbi yang melingkar pada lehernya, karena merasa Eunbi sudah terlalu jauh merayunya. "Tidurlah." Pintanya lalu beranjak berdiri.
Eunbi menghembuskan nafasnya kasar, Ia merasa kini sudah dicampakan oleh Jungkook. Ia beranjak berdiri dan menarik tangan Jungkook, mendorongnya hingga terjatuh diatas kasur dan kembali menyeringai licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Take Care, Eunbi | J.J.K
Fiksi Penggemar[On-going] Hwang Eunbi lelah akan kehidupannya yang digantikan oleh orang lain. Maka dari itu dia melarikan diri dari penthouse miliknya. Memulai kehidupan sebagai seorang Hwang Eunbi, dengan menggunakan penyamaran, itu lebih baik dibandingkan dig...