7. This Feeling

22 4 0
                                    

Kami sudah sampai di tempat tujuan. Kami menginap di villa yang ada di Bandung.

Setelah kami turun dari bis, aku melihat sekitar. Susananya sangat sejuk, pemandangannya sangat indah. Benar benar tempat yang perfect buat ngambil gambar.

"Fan. Fotoin kita dong" pinta Bintang.

"Okey okey.

Satu..

Dua..

Tiga.."

'Ckrekk'

Aku memoto mereka, aku lihat Jac dan Bintang bersampingan, lalu di samping Bintang ada Risya, Zacky dan Haifa. Terlihat muka mereka yang sangat bahagia.

Entah kenapa dan entah sejak kapan aku selalu sedih ketika melihat Bintang dan Jacob, padahal biasanya aku paling senang melihat mereka berdua.

"Mau liaat Fan" kata Bintang sambil lari ke arahku.

Tiba tiba Bintang tersandung batu dan hampir jatuh. Tetapi Jac menangkapnya. Mengalungi tangannya di pinggang Bintang. Mereka bertatapan.

'Ya Tuhan. Kok perih sih rasanya' kataku dalam hati.

"Lo gapapa Bin?" tanyaku sambil mengahampirinya.

Jacob melepaskan tangannya.

"Gw gapapa Fan. Untung ada Jac hehe" katanya malu malu.

"Yaudah yuk, kita ke aula buat nyari pengumuman kamar" kataku.

Entahlah, sejak dari itu mood ku sangat kacau. Ya ampun, aku gak cemburu kan ya?

"Fan, jalannya pelan dong. Jangan buru buru gitu" kata Bintang di belakang.

Aku tidak menjawabnya. Aku butuh menjauh sedikit darinya agar aku bisa melepaskan rasa ini. Ya sepertinya aku sadar bahwa aku cemburu.

"Fan. Lo kenapa sih buru buru banget?" tanya Risya.

Yang lainnya hanya diam. Menunggu jawabanku.

"Gw cuma gak mau ketinggalan view aja sih. Gw rasa di deket aula viewnya bagus" kataku sambil memelankan jalanku.

"Hufftt cape tau Fan. Berenti dulu ya" pinta Bintang.

"Kalo kita lama lamain kapan nyampenya Bin? Meningan capek dulu abis itu kita istirahat di sana" kataku sedikit kesal.

"Lo kenapa sih Fan? Kok kayaknya lagi bad mood gitu?" tanya Zacky.

"Gw gapapa. Gw juga capek. Kita sama sama capek. Makanya sekarang kita jalan lagi" kataku lalu meninggalkan mereka.

Aku sampai di aula. Aku menunggu teman temanku yang lain di depan aula. Mereka tampaknya sangat capek sekali.

Aku? Bahkan rasa capek ku tertutup dengan semua rasa kesal dalam hatiku. Kenapa? Kenapa aku harus mendapat perasaan ini?

"Fan. Lo gak ada capek capeknya ya. Lo pake batrai ya?" celetuk Risya.

"Sorry, gw terlanjur capek. Jadi emosi tadi" kataku pelan.

"Yaudah kita masuk yuk. Kayaknya di aula ada makanan deh" ajak Bintang.

Moodku kembali normal lagi. Kenapa aku jadi moody-an ya? Ah sudahlah. Itu cuma feeling aku doang.

Aku dan yang lain masuk ke aula. Dan benar saja ternyata kami sudah di siapkan makanan cemilan oleh villa yang kami tempati.

Aku memakan pisang coklat yang ada di situ, dan beberapa gorengan lalu mengambil air putih. Aku duduk di bangku dekat Haifa dan Risya. Jacob dan Bintang di sebelah kanan Zacky.

Aku sedang tidak ingin mengganggu mereka. Entahlah. Aku benci rasa ini muncul padaku. Kenapa harus aku? Dan kenapa harus dengan sahabatku?

Dan kenapa aku mengetahui bahwa Bintang suka Jac. Tapi mungkin itu pertunjuk Tuhan bahwa aku tidak boleh suka sama Jac.

Baiklah, aku sadar. Karena menurutku, jika seseorang di takdirkan untukku maka dia tidak akan pergi ataupun di ambil seseorang. Tapi jika dia pergi atau di ambil seseorang, maka dia bukan di takdirkan untukku. It's so simple.

"Fan. Gw tadi di kasih tau Rossa katanya kamar kita ada di deket pemandangan yang bagus banget. Gw rasa lo bakal suka deh" kata Bintang.

"Oh ya? Yaudah yuk kita ke sana. Gw juga udah selesai makan kok" kataku semangat.

"Lah terus nasib gw sama Jacob gimana?" tanya Zacky.

"Ya kalian cari temen sekamar kalian lah. Yaudah yuk Ris, Fa, Bin" kataku meninggalkan Zacky dan Jacob.

****

Sesampainya di kamar, kami menaruh barang barang. Ternyata di baginya per-rumah. Jadi bentuk kamarnya itu rumah rumah kecil.

Aku keluar, berjalan jalan sebentar dan melihat pemandangan yang sangat sangat indah. Aku memotretnya beberapa kali.

Hasilnya sangat bagus. Gunung yang menjulang tinggi dan awan di sekitarnya beserta burung yang beterbangan membuat gambar yang aku tangkap ini sangat membuatku takjub dengan keindahan alam yang ada.

Udara di sini pun sejuk dan segar. Benar benar pas untuk liburan. Tapi nanti sore kami harus berkumpul lagi di aula. Maka dari itu aku sempatkan untuk jalan jalan mencari udara segar di sini.

Sudah banyak foto yang aku ambil. Semuanya membuatku takjub. Dan aku makin mencintai dia eh maksudnya kamera. Hahaha.

"Fan. Ini udah sore, lo gak mandi atau siap siap gitu? Kita kan mau ke aula. Masa ke aula pake baju kumel?" tanya Haifa.

"Eh iya Fa. Lupa gw hehe. Yaudah, di kamar mandi kosong gak? Gw mau cuci muka aja deh sekalian ganti baju" jawabku.

"Kosong"

"Okelah"

Aku masuk ke rumah dan melihat seisi rumah yang designnya sederhana tapi berkesan elegan.

Aku memasuki kamar mandi. Cukup luas. Aku membuka keran westafel, membiarkan air mengalir di tanganku. Airnya juga sejuk, pastinya pengaruh suhu di sini.

Aku membasuhkan air yang ada ditanganku ke wajah. Super duper segar. Aku mengambil facial foamku. Membersihkan muka ku dari debu debu jalan.

Setelah selesai aku mengganti bajuku dengan baju jenis sweater berwarna biru terang favorite ku. Dan menggunakan celana legging berwarna hitam.

"Fan, udah siapa belum?" teriak Bintang.

"Udah udah, sabar ya" kataku sambil mengikat rambutku.

"Ayok pergi ke aula sekarang" ajaknya.

"Yuk" kataku sambil membuka pintu kamar mandi.

Kami pun berangkat menuju aula yang jaraknya lumayan jauh dari tempat penginapan kami. Oh iya, kamar kamar cowok ada di depan, dan kamar kamar cewek ada di belakang. Dan aula ada di antaranya.

Kami memasuki aula, yang sudah di penuhi anak anak lain. Di sana juga sudah di siapkan kursi kursi.

Kami duduk bersampingan, aku ada di tengah. Di sebelah kiriku Zacky, Haifa dan Risya lalu di sebelah kananku Jacob dan Bintang. Kami sedang menunggu pengumuman rute perjalanan esok hari.















*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*














Halo halo lagi. Gimana ceritanya? Absurd kah? Cool kah? Hehehe. Baiklah kawan kawan. Sekali lagi gw ingetin ini masih cerita flashbacknya yaaaaaa. Yang di mulmed itu Haifa Larasati okey. Jangan lupa vote dan comment.

Enjoy the story guyss😎

Destiny[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang