27. Ambiguous

11 4 0
                                    

Aku berjalan ke arah kamarku yang di ikuti oleh Risya, Jac, Ifa dan Zacky.

Kami sedang berkumpul di rumahku~lebih tepatnya di kamarku~.

"Fan. Cepet dong. Udah gak sabar nih" celetuk Risya.

"Sabar. Jaringannya lagi lelet" jawabku.

"Elah, pake kartu apa sih handphone lo? Sini lah pake hotspot gw aja" kata Jac.

"Yaelah, kartu kita sama juga. Sok sokan lo" candaku.

"Yeeeh, syukur gw kasih nih" katanya.

"Iya iya. Sabar dong pak" candaku.

Entahlah, mungkin sedikit memperbaiki pertemanan tidak ada salahnya.

"Haloo" sapa Bintang dari layar laptopku.

"Haaai Bin" jawab kami serempak.

"Lo kok gak pamitan sama kita dulu?" kata Risya.

"Tau" kata Zacky.

"Di sekolah sepi gak ada lo" kata Risya.

"Iya gak ada yang bisa di bully" kataku.

"Hmm. Baru beberapa jam gw pergi aja udah pada kangen gini. Emang gw tuh ya orang penting bagi kalian" katanya dengan percaya diri.

"Hmm. Mulai deh PDnya keluar" celetuk Zacky.

"Yaudah, liat rumah baru lo dong. Sebagus rumah gw gak, eh maksudnya sebagus rumah lo yang di sini gak? Hihihi" candaku.

"Oke"

Bintang mulai berdiri dan memperlihatkan sekeliling rumahnya.

Kamarnya yang ber cat putih dan kasurnya yang berwarna putih bernar benar memperlihatkan kemewahan rumahnya.

Apalagi kamarnya yang luas.

Dia turun ke bawah untuk memperlihatkan ruang tamu, dapur dan yang lainnya.

Memang lebih mewah dari rumahnya yang di sini.

"Cantik"

Satu kata yang terlontar dari mulut Jac yang membuatku melihat ke arahnya.

Sedikit perih mendengarnya, tapi memang Bintang itu cantik. Tapi kenapa rasanya tidak rela. Benci sekali.

"Apanya Jac?" kata Zacky sambil senyum senyum penuh arti.

"Hmm. Emang tadi gw ngomong apa?" kata Jac sok polos.

"Eheemm. Lo kira orang orang di sini budek" kataku ketus.

Aku melihat ke sisi layar laptopku, melihat Bintang yang terlihat kaget dengan omongan Jac. Pastinya dia juga mendengar.

"Emmm, guys. Gw ada urusan nih. Nanti lagi ya Skype-annya. Nanti malem lanjut" katanya tiba tiba.

"Yah, malem gak bisa. Besok kan ada ulangan Kimia" celetuk Ifa yang membuatku melohok.

"Ulangan?"

"Ulangan?"

Aku dan Jac berkata serempak. Entah kenapa bisa begitu.

"Eheemm. Kompak anet" kata Bintang dari layar laptop.

"Eh serius, besok ulangan?" tanyaku lagi.

"Iya, terus besok juga dibagiin hasil ulangan matematika waktu itu" kata Risya.

"God damn. Kenapa gw lupa kalo ada ulangan Kimia?" kataku.

"Ingetnya si itu mulu sih" kata Bintang dari layar laptop.

"Si itu siapa Bin?" tanya Zacky.

"Wah, Fany udah punya gebetan? Kok gak bilang bilang?" tanya Risya.

"Apaan sih. Lagi mikirin ulangan Kimia juga, malah kemana mana. Bin, udah ah nanti lagi ya. Gw mau belajar Kimia, dan kalian pulang gih sana. Belajar yang bener, nanti kalo gw gak bisa jawab kan tinggal nanya ke kalian hahaha" kataku sambil tertawa.

"Hmm. Di usir nih?" tanya Jac menatapku.

Entahlah, aku tidak bisa mengatakan apa apa jika sudah di tatap seperti ini. Rasanya semuanya dingin, dan aku ikut beku di dalam tatapannya.

"Hey kalian, gw tutup dulu ya. Nanti kita sambung lagi. Gw ada urusan, byeee" kata Bintang.

Ia mematikan laptopnya. Hening seketika menguasai sekeliling kami.

Hening yang timbul akibat aku dan Jac yang masih saling menatap dan Bintang yang buru buru mematikan laptop.

"Fan, gw sama Ifa balik ya" saut Zacky memecahkan keheningan.

"Iya, gw juga balik deh" kata Risya.

"Oh, oke oke. Kalian hati hati di jalan ya. Dan lo, gak balik?" tanyaku pada Jac.

"Nanti deh. Gw masih mau di sini, ngantuk" kata Jac lalu merebahkan tubuhnya di atas kasurku.

"What the-. Lo pulang aja gih. Ky, temen lo yang satu ini bawa pulang kek. Liat deh, dia tidur di kasur gw serasa milik dia sendiri" kataku.

"Haha, betah kali di sini. Kan calon-" kata Zacky terputus.

"Calon apa?" tanyaku polos.

"Balik ah. Bye everybody" kata Zacky lalu keluar dari kamarku, di susul dengan Ifa dan Risya.

Sekarang tinggal kami berdua.

Aku masih tertegun heran. Entahlah, kata katanya masuk begitu saja ke hatiku, dan terus melayang layang di pikiranku.

"Gw juga balik deh. Thanks for today ya Fan. Thanks for your laptop" kata Jac pamit sambil mengambil jaketnya.

"Thanks juga buat kuota lo ya hehehe" kataku.

Ia hanya tersenyum. Saat ini aku tidak tau apa yang ada di pikiranmu. Apa yang kau pikirkan tentang ku? Tentang Bintang?

Siapa yang kau pilih saat ini? Siapa yang ada di hatimu? Siapa orang yang akan kau berikan perasaanmu?

Aku? Bintang? Or another girl?



















*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*












Hai guys, maaf ya kalo update suka lama. Minta saran/masukan ya dari cerita yang gw buat ini. Semoga seru yaa. Jangan lupa vote+comment.

Enjoy the story guyss😎

Destiny[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang