42. Loosing You

12 3 0
                                    

"Fan, bangun..." kata seseorang membangunkanku.

Aku membuka mataku, mengedipkannya berkali kali. Lalu mengusap pelan mataku. Aku melihat jam menunjukkan pukul 6 pagi.

"Bang, masih pagi. Please deh, kan liburan ini" kataku malas.

"Ada yang nyariin tuh" jawabnya.

"Siapa?"

"Jac" ucap bang Randy.

Jac? Pagi pagi ke sini? Ngapain?

"Udah cepet kamu ke depan sana, dia nungguin di teras"

Aku mengangguk.

"Eeeehhh, main ke depan aja. Bersihin dulu tuh belek di mata" kata bang Randy lalu ia melengos pergi.

Oh iya, masa aku harus ketemu calon suami dengan belek, eh kok calon suami sih?

Setelah membersihkan muka, aku pun turun dan pergi ke teras untuk menemuinya.

Aku membuka pintu dan melihat Jac sudah duduk di bangku yang ada di teras rumahku.

"Maaf lama, baru bangun" ucapku yang di balas anggukan olehnya.

"Ada apa pagi pagi gini ke rumah?" tanyaku.

"Mau pamitan" ucapnya dingin.

"Pamitan? Baru juga lo dateng ke rumah gw, masa mau pamit sih? Apa gara gara lo nunggu gw kelamaan ya? Maaf" kataku.

"Hehe, lo masih lucu ya. Cocok sama nama lo, Fany as Funny, you're funny fany" katanya.

Yaampun, jangan bikin aku blushing.

"Bisa aja lo, tapi gw serius. Lo pamit gimana maksudnya?" tanyaku lagi.

"Lo tau kan gw mau pindah?"

"Tau, tapi apa hub-"

Seketika aku terdiam, menelan kembali ucapan yang akan aku lontarkan. Aku baru menyadari bahwa ia akan pamit untuk pergi ke Bandung, dan aku gak akan bisa ketemu dia lagi. God.

"Fan? Are you okay?" tanyanya.

"Jac, lo mau pergi sekarang?" tanyaku tak percaya.

"Hmm, papa gw bilang harus pindah pas liburan. Supaya nanti pas masuk ke sekolah baru, udah ada persiapan" jelasnya.

"Kok dadakan? Gimana sama yang lain? Mereka kan gak tau? Dan gak mungkin kan lo keliling ke rumah mereka?"

"Gw mau titipin salam buat mereka ke lo aja, gapapa kan? Ya, itung itung gw kan gak bakal ketemu lo lagi. Gw......takut kangen sama lo" katanya.

Kayaknya aku blushing.

"Jac, jujur aja ya. Gw gak mau lo pergi" kataku.

"Maaf ya Fan. Semoga lo dapetin cowok yang lebih baik dari gw, dan gak perlu ada lagi yang patah hati dan harus mengalah" ucapnya.

"Amiin Jac. Makasih udah mau jadi sahabat terbaik gw, lo bikin gw bahagia, lo selalu buat gw tertawa. Waktu gw sedih, marah, kesel, lo selalu buat gw ketawa. Gw bener bener ngehargain itu semua, dan gw gak pernah nyesel punya sahabat kayak lo" kataku lirih.

"Makasih, makasih udah nerima gw apa adanya" jawabnya.

"Iya Jac"

"Kalo gitu gw pamit dulu. Salam buat keluarga lo, dan tolong jangan lupa sampein salam gw buat temen temen" katanya.

"Emang berangkatnya pagi banget ya?"

"Jam 9 gw harus udah ada di bandara"

"Oh gitu, yaudah hati hati ya"

Destiny[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang