31. Just Hope

18 4 0
                                    

Pagi tiba, seperti biasa aku langsung bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Aku bangun lebih awal hari ini, karena minggu ini masih minggu minggu ujian.

Dan minggu minggu terakhir kebersamaanku dengan Jac.

Tapi, aku juga masih memikirkan hal semalam. Sebenarnya Jac mau bicara apa?

"Pagi ma, pa, bang Randy, Tom kak Fhi......" kataku menggantungkan pembicaraan.

"Kak Fhira mana ma, pa?" tanyaku penasaran.

"Dia ada bisnis di luar kota, jadi dia menginap di rumah temannya" jawab papa.

"Ooohh" kataku.

"Lita, ayo kita berangkat. Papa harus masuk pagi nih" kata papa.

"Iya pa"

Aku pun buru buru memasukan bekal kedalam tas lalu kami berangkat ke sekolah.

----

Aku berjalan melewati gerbang seperti biasa. Aku rasa aku datang terlalu pagi.

Aku berjalan menuju tangga ke kelas, dari kejauhan aku melihat seseorang menggunakan jaket warna hitam dengan corak kuning.

Mirip Jac, tapi tidak mungkin Jac datang sepagi ini dan mengalahkan rekor datang terpagiku.

Jadi aku mengabaikan seseorang itu. Bisa saja jaketnya sama.

Aku berjalan menaiki tangga. Ku mendengar derap langkah seseorang di belakangku. Entahlah, tidak ada niatan untukku menengok ke arahnya.

Mengapa ini jadi horror ya? Ah perasaan.

Aku terus berjalan di koridor sapai akhirnya aku sampai di depan kelas dan masuk. Derapan langkahnya masih terdengar, dan aku putuskan untuk melihat ke arah suara.

"Aaaaa" teriakku kaget.

Jac sekarang tepat di depanku.

"Issh, jangan berisik masih pagi" katanya santai.

Benar saja ternyata, itu Jac. Dia mengalahkan rekor terpagiku.

"Lo kok bisa dateng pagi?" tanyaku.

Di kelas hanya ada kami berdua, seperti biasa yang lain belum datang.

"Ya bisa lah" katanya.

"Lagi mabok kali ya lo? Atau kesambet? Ah, aneh banget. Tumben biasanya lo kan dateng siang mulu" kataku.

"Elah, dateng pagi pagi kan gapapa" katanya.

Akupun hanya mendelik malas padanya. Lalu aku menaruh tas di mejaku dan berjalan keluar kelas untuk melihat suasana sekolah yang masih sepi seperti biasa.

Aku lihat ke samping kiriku, ternyata Jac sekarang sudah ada di sampingku.

"Jac, semalem lo mau bilang apa sama gw?" tanyaku membuka percakapan diantara kami berdua.

"Apa ya? Gak inget" katanya Jac santai.

"Ishh dasar" kataku sambil mendelik malas.

"Jadi gini, gw tuh semalem mau nanya kita mau ke mana buat nentuin place buat ultah Zacky?" tanyanya.

"Tadi gak tau, sekarang nanya. Maunya apa sih?" kataku ketus.

"Udah jawab aja. Jangan ngebahas yang lain" katanya masih terlihat santai.

"Gw gak tau lah. Kan katanya lo yang tau tempat tempat bagus!" kataku ketus.

"Yaudah biasa aja dong mbak. Gw ada recomended tempat nih, lo liat liat aja dulu tempat tempatnya" kata Jac sambil menunjukkan gambar gambar tempat di ponselnya.

Aku pun mengambil ponselnya dan melihat lihat gambar yang ada. Menurutku ada satu tempat yang bagus dan kami akan melihat lihat tempat itu nanti setelah ulangan semester.

"Yaudah nih, nanti kita ke sini aja dulu. Viewnya bagus and cocok buat foto nanti" kataku lalu memberikan ponselnya.

"Oke. Tapi kalo gak pas gimana?" tanyanya.

"Gampang, tinggal cari lagi aja" kataku santai.

"Hmm iya"

Anak anak lain sudah berdatangan, tak lama bell pun berbunyi dan kami langsung masuk ke kelas.

----

"Kalian udah nyari tempatnya?" tanya Risya.

Kami sedang di kantin, Zacky sedang di ajak keliling sekolah oleh Ifa. Ya untuk mengalihkan perhatian dan kami bisa berdiskusi.

"Udah Ris. Jac liatin fotonya deh" kataku.

"Nih" kata Jac menunjukkan gambarnya pada Risya.

"Keren, kalian yakin tempatnya bisa di booking buat kita?" tanya Risya.

"Entah sih. Tempat sebagus itu pasti gak sembarangan ya, tapi nanti kita coba dulu. Oh iya Ris, kue ulang tahunnya di toko biasa kan?" tanyaku.

"Kue masih belum tau. Toko bu Rose nya tutup, katanya sih lagi mudik gitu" jelas Risya.

"Trus gimana dong? Gak ada rekomendasi toko kue yang enak selain toko bu Rose?" tanya Jac.

"Entah deh. Ada satu lagi sih, tapi jauh" kata Risya.

"Yaudah, kita nanti liat tempat ngerayain dulu aja deh, kue belakangan aja. Kalaupun semua toko kue langganan tutup, ya kita bikin kue sendiri aja. Kan lebih speisial juga hehehe" kataku.

"Iya deh yang banyak ide kreatif mah" kata Jac.

Lalu Jac dan Risya terkekeh pelan.

Aku hanya tersenyum, lebih tepatnya tersipu malu karena di puji Jac. Eh tidak. Aku tidak boleh merasa seperti itu lagi. Move on.

"Balik ke kelas yu" ajak Risya.

"Yaudah, kayaknya Ifa sama Zacky juga udah di sana" kata Jac.

Akupun hanya mengangguk yang berarti meng-iyakan ajakkan mereka.

Jika dirimu yang terbaik untukku, aku mau menunggu untuk kau membukakan hati untukku.
















*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*











Haii, lama gak update. Finnally update lagi hehe. Maafin yaa, authornya kan abis UKK. Doain ya biar nilai author gak menurun:". Takut nih hehe. Ya intinya jangan lupa vote dan comment yaa. Dan jangan bosen bosen baca cerita gw.

Enjoy the story guyss😎

Destiny[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang