14. Me and You

24 4 3
                                    

Aku duduk di depan sambil menunggu Jac membangunkan Bintang dan yang lain. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Sebentar lagi kami akan berkumpul di aula dan bersiap siap untuk pergi.

"Fan. Kita udah siap, yuk ke aula" ajak Bintang yang di belakangnya di ikuti Jac dan yang lain.

"Bentar, Jac gimana? Nanti kalo ketauan mereka masuk ke tempat cewek bisa di omelin?" tanyaku.

"Iya juga. Gw lupa kalo masalah keluar, masuk mah gampang" kata Jac.

"Aha!" kata Zacky menandakan dia mendapat ide.

"Kenapa Ky?" tanyaku.

"Ifa, kamu ada scarf gak?" tanya Zacky.

"Ada nih" kata Ifa mengeluarkan dari tasnya.

Ia mengikatkannya pada kepalanya. Oh aku tau. Dia menggunakan scarfnya untuk menyerupai kerudung. Mereka akan menyamar menjadi anak perempuan. Hahaha

"Fan, lo juga punya scarf gak?" tanya Jac.

"Ada nih" aku mengeluarkannya dari tas.

"Pasangin dong" kata Jac.

"Hih manja deh" kataku sambil memakaikan scarfku dikepalanya.

Aku menatapnya sebentar dan melanjutkan memakaikan scarf itu. Tiba tiba aku tersadar ada Bintang di dekat ku. Aku buru buru merapihkan scarf yang ada di kepalanya.

"Yaudah yuk. Udah pada cantik semua kan ya?" candaku.

Aku dan yang lain tertawa. Lalu kami berjalan ke arah aula, melewati gerbang pembatas antara aula dan rumah rumah perempuan. Di sana ada guru kami dan beberapa penjaga yang lain.

"Mati" gumam Jac.

"Selow" kata Risya.

"Pagi pak, pagi akang akang" kata Risya menyapa mereka hangat.

Aku rasa Risya sedang mengalihkan perhatian.

"Pagi. Kalian mau ke aula ya?" tanya pak Bagus.

"Iya pak. Yaudah permisi ya pak" jawab Risya.

"Tunggu...." kata salah satu penjaga yang ada di situ.

"Itu, tisu siapa jatuh?" lanjut penjaga tersebut.

Aku bernapas lega. Aku kira bakalan ketauan. Eh tapi kenapa aku yang tegang ya? Kan paling Jac dan Zacky yang di hukum. Eh tapi kita juga kena sih karena ngebiarin mereka masuk hahaha.

"Oh itu punya saya pak" kata Rossa.

"Yaudah, selamat sarapan ke aula ya" kata pak Bagus.

"Oke pak" jawabku.

Kami pun melanjutkan perjalanan ke aula. Setelah sampai kami langsung sarapan.

"Nih, scarf lo. Makasih ya" kata Jac mengembalikan scarfku.

"Sama sama. Besok besok kalo mau ke kamar cewek pikirin juga cara keluarnya. Jangan cara masuknya doang" kataku sambil tertawa.

"Oh ngarep gw ke kamar cewek lagi ya?" katanya.

"Hih. Najis ya" kataku.

"Yaudah yuk kita ke bis" lanjutku.

"Duduk bareng gw ya" katanya.

"Iya" jawabku.

Entah reflek aku meng-iya kan ajakannya. Yaudah lah ya. Hihihi.

Kami pun berjalan beriringan menuju bis yang akan kami naiki. Bintang, Risya, Zacky, Rossa, dan Haifa berjalan di depan kami.

Destiny[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang