Akane P.O.V"Ryo! Dimana janjimu untuk mengajariku berenang!?" Teriakku dari pinggir pantai.
"Ah, iya! Cepat kesini!" Kata Ryo yang berada ditengah pantai.
"Huuh, dasar pelupa, bagaimana aku bisa kesana kalau aku tidak bisa berenang?" Gumamku kesal lalu duduk dipinggir pantai.
"Akane, bukankah sudah kubilang untuk ketempat dimana aku berada? Kenapa kau malah duduk disini?" Tanya Ryo yang mendatangiku.
"Apa kau lupa? Aku belum bisa berenang" kataku kesal.
"Oh ya, yasudah, ayo. Kutemani" kata Ryo sambil mengulurkan tangannya kearahku.
"Humph, tidak perlu dibantu" kataku kesal lalu berdiri dan berjalan mendahului Ryo.
Tiba-tiba, aku tersandung sesuatu, tapi sepertinya aku tidak jatuh. Aku melirik kebawah dan melihat ada tangan yang menahanku agar tidak jatuh. Tapi, ditempat yang tidak seharusnya.
"Ba-ba-baka.....RYO BAKA HENTAI!!!!!" kataku saat melihat tangan Ryo yang menahanku agar tidak jatuh, tetapi dia memegang dadaku. Wajahku menjadi merah--kesal.
"A-aah, maaf, aku tidak tahu kalau..." Perkataan Ryo terpotong saat melihatku berbalik. Aku langsung menendang kepalanya sampai dia terjatuh.
"Huh, sebagai permintaan maaf, kau harus menemaniku membeli minuman" kataku sambil menyilangkan tanganku.
"Haah, wakatta" kata Ryo sambil memegangi kepalanya yang sakit.
"Tunggu sebentar, aku mau mengambil jaketku" kataku lalu berjalan ketempat kami berteduh. Aku pun mengambil jaketku lalu memakainya dan berjalan ketempat Ryo berada.
"Ayo," kataku. Aku berjalan dan Ryo hanya mengikutiku. Saat sampai aku pun membeli dua minuman.
"Nih, terima kasih sudah menemaniku" kataku seraya memberikan Ryo minuman yang tadi kubeli.
"Hm, arigatou" katanya lalu mengambil minumannya.
"Etto... Hey, hari ini tanggal berapa?" Tanyaku.
"Hm? 13 Maret. Kenapa?" Kata Ryo.
Ah, memang benar dugaanku. Besok white day. Tolong white day besok tidak seperti white day tahun lalu. Aku menerima banyak sekali cokelat sampai-sampai Onii-chan membantuku untuk menghabiskan semua cokelat itu. Bisa-bisa, berat badanku akan bertambah. Batinku.
"Akane? Kenapa kau melamun?" Tanya Ryo yang membuyarkan pikiranku.
"Ah, tidak apa-apa" kataku.
"Akane, aku membeli minuman untuk Mamoru dulu. Tadi dia nitip" kata Ryo.
"Aku akan tunggu disini" kataku. Ryo mengangguk lalu pergi meninggalkankanku.
Tiba-tiba, tiga laki-laki datang kearahku.
"Hee, gadis manis. Apa kau sendirian?" Tanya seorang laki-laki. Mari kita sebut pemuda 1 (:v).Aku sudah mulai ketakutan.
"Ayo kita bermain bersama" kata seorang lagi. Mari kita sebut pemuda 2.
"Ma-maaf, aku tidak bisa. Aku pergi dulu, ya" kataku lalu berusaha untuk pergi.
"Hee, mau pergi kemana kau?" Tanya seorang laki-laki lagi seraya menahan tanganku. Pemuda 3.
"Bagaimana kalau kau buka saja jaket itu?" Kata pemuda 1. Dia pun mulai membuka resleting jaketku.
"To-tolong jangan lakukan itu" kataku takut. Tiba-tiba, tubuhku tertarik kebelakang dan ada yang menutup mataku. Aku tidak bisa melihat apa-apa karena mataku yang tertutup. Aku mendengar suara pukulan dan suara orang meringis kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suki? Kirai?
RomanceSeorang gadis dingin nan cantik itu dipertemukan dengan pemuda pintar dan tampan. Dari awal sang gadis melihat pemuda ini, dia sudah berpikiran kalau tidak akan mungkin ia jatuh cinta pada pemuda itu. Ditambah lagi dengan konflik yang selalu terjadi...