Chapter 12

66 2 0
                                    

Author P.O.V

"Oi! Sleepyhead! Bangun!" Akane yang tengah mensejajarkan dirinya dengan Ryo yang tertidur--dengan posisi duduk--dilantai itu mengetuk-ketuk kepala Ryo.

Hari ini Akane mendapatkan pelajaran tambahan lagi dan Ryo menunggu Akane. Lagi-lagi dia tertidur karena terlalu lama menunggu Akane. Akane pun teringat saat dia dan Ryo baru saja kenal dan Ryo menunggunya saat dia belajar pelajaran tambahan dari Kazuo-Sensei. Persis seperti saat ini. Dia tertidur dengan posisi duduk dan melipat kedua tangannya.

"Ryo! Bangun! Mau sampai kapan kau tidur?!" Akane masih berusaha membangunkan Ryo.

"Kalau kau tidak bangun, akan kubuang action figure-mu" Akane membuat dirinya kembali tegak seraya bersidekap dada--mengancam Ryo. Ryo langsung membelalakkan matanya saat mendengar perkataan Akane tadi.

"Tolong jangan buang action figure-ku" Ryo memakai pose memohon.

"Makanya, kalau dibangunin ya bangun" kata Akane menundukkan dirinya sambil mencetik kening Ryo.

"Ayo pulang" kata Akane seraya berdiri. Ryo hanya menatap Akane sejenak lalu berdiri.

"Hey, tadi saat kau tidur, kau memanggil-manggil namaku. Kau mimpi apa tadi?" Tanya Akane penasaran tetapi wajahnya datar-datar saja.

Seketika wajah Ryo memerah, "A-aku hanya mimpi kau jatuh dari jurang" jawab Ryo lalu tertawa hambar. Bohong, tentu saja Ryo berbohong. Tidak mungkin dia memberitahu apa yang sebenarnya dia mimpikan. Akane hanya bergumam 'ohh'.

"Ryo, kenapa kau selalu menungguku saat aku pulang larut?" Tanya Akane tetapi pandangannya fokus kearah jalanan.

"Karena aku takut kalau kau kenapa-napa. Kau tidak ingat kejadian si senpai brengsek itu? Untung saja aku bersamamu saat itu, kalau tidak, bagaimana nasibmu nanti?" Jelas Ryo.

Akane hanya menanggapinya dengan anggukan mengerti.

"Aku juga ingin memastikan agar kau tidak bertemu dengan Nakashima-kun" sambung Ryo dengan suara yang kecil.

"Huh? Kau ada mengatakan sesuatu, Ryo?" Tanya Akane seraya menatap Ryo.

"Tidak ada" kata Ryo datar.

Entah kebetulan atau apa, tak lama kemudian, mereka bertemu dengan Kaito dan Kanon.

"Eh? Kaito?" Tanya Akane.

"Akane? Baru saja selesai pelajaran tambahan, ya?" Tanya Kaito lalu mereka berdua mendekati Akane dan Ryo.

Baru saja dibilangin, eh langsung muncul nih anak. Batin Ryo kesal. Lalu, siapa gadis yang disampingnya itu?

"Iya, kau sendiri? Ada Kanon-chan juga" kata Akane.

"Aku baru selesai rapat dengan anggota klub dan kebetulan Kanon-chan​ dapat giliran piket, jadi dia pulang larut" kata Kaito. Kanon hanya tersenyum.

"Kalau begitu, aku dan Ryo duluan, ya. Sampai jumpa" kata Akane lalu menarik tangan Ryo. Akane berhenti sejenak disamping Kanon.

"Ganbatte, aku mendukungmu dengan Kaito" kata Akane lalu berjalan menjauh--masih menarik Ryo.

Kanon yang mendengar itu wajahnya langsung memerah. Kaito yang melihat itu kebingungan dan penasaran.

"Kanon-chan? Kenapa?" Tanya Kaito.

"A-ah? Na-nandemonai" kata Kanon seraya melambaikan tangannya didepan dada.

Setelah Akane dan Ryo jauh dari Kaito dan Kanon, Akane melepaskan genggamannya dan menyilangkan tangannya lalu menaruhnya dibelakang kepala. Dia bersenandung senang karena dia berpikir kalau Kaito dan Kanon akhirnya menjadi sepasang kekasih, itu akan sangat bagus dan menurut Akane, mereka imut kalau sedang berdua.

Suki? Kirai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang