Author P.O.V"Apa maksudmu dengan taruhan?" Tanya Akane.
"Aku dan temanku membuat taruhan. Siapa yang bisa mendapatkan hati perempuan yang dipilih, dialah yang menang" kata Ryo.
"Jadi apa yang kau katakan dilift itu bohong? Lalu yang kau mengambil first kissku itu juga hanya untuk membuatku meleleh dan akhirnya mau denganmu? Semuanya itu hanya kebohongan?" Tanya Akane kesal.
"Tapi, sekarang pandanganku padamu berubah" kata Ryo.
"Apa? Apa pandanganmu sekarang adalah menganggap aku gadis bodoh yang dengan mudahnya jatuh cinta pada orang yang baru saja dikenalnya, seperti itu?" Kata Akane yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Bu-bukan begitu..."
Akane mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya, "Aku tidak usah menjelaskannya lagi. Sekarang, kau keluar dari kamarku. Aku butuh waktu sendiri" kata Akane dengan nada getar.
"Tapi.."
"Aku bilang, aku butuh waktu sendiri!" kata Akane dengan nada tinggi.
"Baiklah" kata Ryo menyerah lalu keluar dari kamar Akane.
Setelah Ryo menutup kembali pintu kamar Akane, Akane langsung terduduk lemas, dia menangis dalam diam.
Akane berjalan menuju balkon dan melepas kalung pemberian Ryo lalu ingin melemparnya--
"Ryo baka! Lalu untuk apa kau bersikap manis dan memberikanku harapan! Kau membuatku kembali merasakan rasa sakit yang ada karena cinta, baka! Baka, baka Ryo!"
--Tapi, tangannya terhenti.
A-aku tidak bisa membuangnya. Batin Akane seraya memegang kalung itu didepan dadanya. Dia pun kembali menangis dan terduduk.
Skip~
"Jadi kau melarikan diri kesini selama beberapa hari?" Tanya Ryota kepada Akane. Akane hanya mengangguk.
Setelah memikirkannya, Akane memutuskan untuk kabur kekerajaan Kurosaki Akai, atau lebih tepatnya ketempat para Faries yang lain berada, yaitu Kumonikkou.
"Haahhh, aku tidak tahu kau akan memutuskan itu" kata Ryota yang menggaruk kepalanya itu.
"Mau bagaimana lagi? Aku sudah terlanjur kesal" kata Akane.
"Bagaimana kalau keluarga dan teman-temanmu mengkhawatirkanmu?" Tanya Toru.
"Biarkan saja. Aku sedang tidak mau berinteraksi dengan manusia" kata Akane malas.
"Dasar..." Gumam Toru dan Ryota bersamaan.
"Sekarang kita akan melakukan apa? Aku bosan" kata Akane.
"Hmm... Biasanya sih, aku dan Toru belajar berperang menggunakan pedang dan panah" kata Ryota seraya melihat keatas dan menaruh tangannya didagu.
"Iya, tetapi kami berdua sudah mahir jadi jarang belajar lagi" sambung Toru. Akane hanya ber-ohh ria.
"Oh ya, kenapa di ball room banyak orang yang datang? Apakah ada sesuatu?" Tanya Akane.
"Tentu saja, baka. Hari ini ulang tahunmu 'kan?" Kata Ryota.
"Eh? Iya, sih" kata Akane.
"Ini pesta untuk ulang tahun, sekaligus kedatanganmu" jelas Toru.
"Lalu, kenapa kalian berdua tidak turun?" Tanya Akane.
"Kami ingin menemani adik tersayang kami yang sudah kembali" kata Ryota seraya mencubit pipi Akane.
Akane hanya memasang wajah datar, "Tersayang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/105235245-288-k774328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suki? Kirai?
RomanceSeorang gadis dingin nan cantik itu dipertemukan dengan pemuda pintar dan tampan. Dari awal sang gadis melihat pemuda ini, dia sudah berpikiran kalau tidak akan mungkin ia jatuh cinta pada pemuda itu. Ditambah lagi dengan konflik yang selalu terjadi...