Akane P.O.V"Yasudah, ayo kita pergi" kata Ryo.
"Ah, iya" kataku.
Kami berdua pun berjalan menuruni tangga dan keluar sekolah. Kami berjalan menuju kedai ramen yang Ryo maksud.
Ternyata, kedai ramennya hanya kedai ramen sederhana dan kelihatan kuno. Aku menyukainya! Aku melihat kesekeliling dengan tatapan kagum. Sedangkan, Ryo duduk dan memanggil seseorang.
"Katsuo-san!" Panggilnya.
Seorang pria paruh baya pun keluar dari tempat dapur kedai.
"Ah, Ryo-kun. Kau sudah kembali" kata pria itu.
"Iya, sudah beberapa lama aku tidak datang kesini lagi, ya?" Kata Ryo. Aku hanya menyimak dan duduk disebelah Ryo.
"Sudah lama sekali, Ryo-kun. Ah, siapa gadis cantik yang kau bawa ini? Apakah dia pacarmu?" Tanya Katsuo-san. Dalam sekejap, wajahku dan wajah Ryo memerah.
"Ti-tidak. Aku bukan pacar Ryo. A-aku hanya temannya" kataku gugup sambil menginjak kaki Ryo.
"Sayang sekali. Padahal kalian berdua cocok" kata Katsuo-san. Aku hanya tertawa garing. Sedangkan, Ryo meringis kesakitan.
"Untuk apa kau melakukan itu" bisik Ryo yang masih meringis kesakitan.
"Aku hanya ingin kau tidak berbicara yang macam-macam" bisikku seraya tersenyum dan itu membuat Ryo bergidik ngeri.
"Katsuo-san, kami mau pesan dua ramen spesial" kata Ryo.
"Baiklah, dua ramen spesial segera dihidangkan" kata Katsuo-san. Aku tertawa kecil.
"Ryo, apakah ini adalah kedai ramen langgananmu?" Tanyaku sambil memperhatikan kedai yang sepi ini. Mungkin, hanya ada satu atau dua orang yang ada dikedai ini.
"Iya. Dulu, saat aku masih kecil, aku dan orang tuaku sering datang kesini. Dan dulu, disini adalah kedai yang sangat ramai dan terkenal. Seiring berjalannya waktu, kedai ini menjadi sepi dan orang-orang lebih memilih kerestoran atau cafe. Aku juga jadi jarang kesini--tidak lebih tepatnya tidak pernah datang kesini lagi saat umurku 10 tahun karena aku harus pindah ke London karena pekerjaan Otou-san. Aku sangat merindukan kedai ini dan tidak mempunyai waktu untuk datang kesini" jelas Ryo. Aku hanya bisa mendengarkan Ryo dengan seksama.
"Dua ramen spesial sudah selesai" kata Katsuo-san sambil membawa dua mangkuk ramen. Dia menaruh ramen itu didepanku dan membuatku tergiur untuk mencobanya.
"Woah, paman, ini adalah ramen terlengkap yang pernah aku makan" kataku sambil mengambil sumpit.
"Haha, terima kasih, gadis muda" kata Katsuo-san.
"Panggil saja aku Akane-chan, paman" kataku.
"Baiklah, panggil saja paman Katsuo-san" kata Katsuo-san. Aku hanya menjawabnya dengan senyuman. Katsuo-san pun kembali ketempatnya dan duduk meninggalkan kami berdua.
"Ittadakimasu!" Kataku lalu melahap ramen itu. Ryo juga melakukan hal yang sama. Aku pun mulai memakan ramen itu.
"Waahh. Ini juga ramen terenak yang pernah kurasakan" kataku dengan mata yang berkilau-kilau.
"Tentu saja. Ramen disini adalah ramen yang paling enak" kata Ryo. Aku mengangguk lalu melahap lagi ramen itu. Tak lama kemudian, aku menyelesaikan ramenku.
"Terima kasih atas makanannya" kataku dan Ryo bersamaan. Aku dan Ryo pergi menuju tempat Katsuo-san berada dan ingin membayarnya.
"Katsuo-san, ramennya enak sekali. Terima kasih, ya" kataku sambil mengeluarkan uangku dan memberikannya kepada Katsuo-san.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suki? Kirai?
عاطفيةSeorang gadis dingin nan cantik itu dipertemukan dengan pemuda pintar dan tampan. Dari awal sang gadis melihat pemuda ini, dia sudah berpikiran kalau tidak akan mungkin ia jatuh cinta pada pemuda itu. Ditambah lagi dengan konflik yang selalu terjadi...