Chapter 26

53 1 0
                                    


Author P.O.V

"Air! Air! Ah, aku 'kan punya kekuatan air" kata Akane lalu mengeluarkan air untuk meredakan api yang membesar.

"Akane, kenapa ribut-ribut, sih?" Tanya Ryo bingung seraya mendekati Akane.

"A-ah, gomen, apinya membesar. Tadi aku salah masukin. Kukira itu minyak, ternyata bensin. Lagipula, kenapa bisa ada bensin disini?"

"Kau tidak apa-apa 'kan?" Tanya Ryo khawatir.

"Ya, aku tidak apa-apa. Walaupun aku kenapa-napa, aku 'kan punya kekuatan healing. Jadi kau tidak usah khawatir" kata Akane seraya tersenyum lebar.

Ryo hanya menghela napas, "Yasudah, sini aku bantu masak" tawar Ryo.

"Benarkah? Arigatou"

Skip~

"Aahh, makanannya enak sekali" kata Ryota.

"Kenapa kau tidak kembali saja Kumonikkou? Kau ini benar-benar mengganggu" kata Akane.

"Kesannya kau itu ngusir aku. Oh, apakah kau mau mesra-mesraan lagi? Kalau memang iya, dengan senang hati aku akan pergi" kata Ryota.

Wajah Akane memerah, "I-ih, apaan sih"

"Tidak ya? Kalau begitu, aku akan tetap disini"

"Ukh... Iya, aku mau berdua dengan Ryo. Sekarang kau pergi" kata Akane yang menyerah.

"Hehe, iya, iya, aku pergi. Sampai jumpa imoutoku yang paling cantik" kata Ryota seraya mencium pipi Akane lalu menghilang.

"Mo-mou! Ryota baka!"

"Eh? Dimana Ryota?" Tanya Ryo yang baru saja datang.

"Sudah pergi" jawab Akane. Wajahnya masih memerah.

Ryo hanya memperhatikan Akane. Dia pun duduk disebelah Akane lalu mencium pipi Akane tepat dimana Ryota mencium Akane tadi. Akane terkejut dengan wajah merahnya. Akane hanya bisa menutupi wajahnya dengan bantal karena terlalu malu. Ryo hanya tertawa. Ryo mengelus-elus​kepala Akane dengan lembut.

"Kau ini, kita sudah menikah. Lalu kenapa malah malu, sih?" Kata Ryo seraya tertawa dan tangannya masih mengelus kepala Akane.

"A-aku tidak terbiasa..." Kata Akane yang wajahnya masih disembunyikan. Ryo hanya kembali tertawa.

Ryo mengambil sedikit rambut Akane lalu memainkannya. Akane agak terkejut lalu memandang Ryo.

"Mo-mou, berhenti melakukan itu" kata Akane.

"Kau ada ikat rambut?" Tanya Ryo.

"Eh? Ada, sih" kata Akane agak bingung lalu memberi Ryo ikat rambutnya yang berwarna hitam.

"Hadap kedepan" kata Ryo. Akane hanya bisa menurutinya. Ryo pun mengikat rambut Akane menjadi ponytail. Setelah selesai, Ryo menarik Akane kebelakang dan memeluknya. Akane agak terkejut dengan itu.

"R-ryo?"

"Bisakah kita seperti ini lebih lama?"

Akane terdiam sejenak lalu tersenyum. Akane memegang wajah Ryo lalu membuatnya menunduk. Akane pun mencium kening Ryo. Ryo sedikit terkejut dengan itu. Akane pun tersenyum manis.

"Tentu saja"

✳❇✳

"Ini gila" kata Miho seraya memandang sepasang pasangan yang sedang tertidur disofa dengan posisi si 'cewek' dipeluk dari belakang oleh 'cowok' nya.

Suki? Kirai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang